16. Menyelamatkan? Siapa?

138 25 5
                                    

Hai hai
Ada yang rindu?

Kalau rindu klik lah tombol Like dan jika terkesan, di wajibkan untuk meningkalkan perasaanya di kolom komentar

Salam hangat dari Valhalla

🙏🙏🙏

16. Menyelamatkan? Siapa?

"Park," panggil Taehyung.
"Apa?"
"Ada yang aneh."
"

Sudah jelas."
"Suhunya bertambah, ini semakin panas."
"Itu sudah jelas, Taehyung. Bahkan aku berkeringat sekarang!"
Jimin melirik Taehyung dengan kesal.

Lantai labirin yang terbuat dari tanah padat, sekarang berubah menjadi lantai marmer mulus.
"Apa-apaan?" Jimin menatap sekelilingnya. Labirin ini di kelilingi oleh marmer halus berwarna merah membara dan putih yang berpadu seperti kobaran api.
"Tempat apa ini?" Bisik Taehyung.
Dalam labirin ini hanya cahaya dari tangan Taehyung dan pedang Jimin yang menjadi sumber cahaya.
Mereka tetap berjalan hingga terlihat sebuah kandelar kuno di langit2 labirin.

Mereka tetap berjalan hingga terlihat sebuah kandelar kuno di langit2 labirin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tunggu sebentar,"
Jimin menghentikan langkahnya lalu menatap Taehyung. "Kenapa?" Tanyanya.
"Aku merasa terhubung dengan labirin ini. Suhu panas ini mengalir dalam tubuhku."
"Mungkin karena pilarnya, Tae. Kemungkinan lain kalau labirin ini terhubung dengan magma gunung berapi. Mungkinkah kita menuju jantung gunung Baekdu?"
Taehyung menggeleng. "Aku tidak tahu, tapi aku merasa lelah sekali mungkin karena cahaya yg kuambil dari kekuatan pilar." Ujarnya.
"Ya, sama." Balas Jimin. "Aku butuh kedinginan dan kesejukan laut. Tubuhku lemas sekali."
"Kalau begitu, kita sepakat istirahat di sini."

Mereka berjalan lebih dekat ke kandelar dan tiba2 saja, kandelar itu menyala hingga cahayanya cukup untuk menyinari labirin di bawahnya.
"Kau yg melakukan itu?" Tanya Jimin.
"Tidak, bukan." Taehyung sama herannya seperti Jimin. "Tapi, ini cahaya yg cukup untuk menyinari kita malam ini. Tidak perlu cahaya pilar atau pedang berpendarmu."
"Kalau begitu, tidurlah dulu. Kita berjaga bergantian."
Taehyung mengangguk menyetujui. Bandul di leher Taehyung mendengung cukup membuat tubuh ikut bergetar pelan. Dengan gaya malas2an Taehyung menarik bandul dan muncullah Jack.
"Tidurlah kalian semua! Biarkan aku berkencan dengan pedang cantik milik Jimin." Ucap Jack bergebu2.
"Kita akan berjaga bersama2, Jack. Aku harus mengawasi pedangku sendiri agar tidak di bawa kabur olehmu. Dan malah menghasilkan anak pedang yang merengek menyeramkan." Ucap Jimin sambil tersenyum geli.
"Kami tidak akan seperti itu! Kami perlu proses." Jawab Jack.
"Kalau begitu aku akan tidur. Kalian diamlah dan berjaga." Pinta Taehyung lalu ia memperbaiki posisinya senyaman mungkin.

Kim Taehyung

Aku harus mengatakan kalau tidur itu bukanlah kesukaanku. Setiap kali menutup mata, keadaan selanjutnya pasti tidak akan kusukai. Seperti sekarang.
Aku yakin aku masih berada di dalam labirin. Udara di labirin benar2 panas bergejolak. Aku yg biasanya tidak kenal suhu panas dan dingin, kini merasakan suhu ruangan tersebut. Bajuku bahkan sudah basah akibat keringat.
Labirin ini lebar dan dipenuhi dengan pilar2 marmer. Tempat ini seperti istana bawah tanah yg megah. Tapi tidak ada tanda2 kehidupan, hanya ada gemuruh2 ringan yg tidak membahayakan. Gemuruh itu datang disekitar labirin, aku tidak tahu pastinya dimana. Kemudian sebuah suara dari kejauhan terdengar.

The Gods : And The End Of Two Worlds [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang