Felix belum tidur— pasalnya ia baru meminum obat tidurnya beberapa menit yang lalu— dan sekarang hanya menatap punggung Hyunjin Hwang kekasihnya bernafas dengan teratur.
Tenang. Meringkuk seperti bayi layaknya butuh perlindungan. Beban yang di emban begitu berat— Felix tau Hyunjin sudah berjuang sampai sini dengan tetap mempertahankan prestasi— tidak mudah dan bahkan cenderung susah.
Tapi itu tidak membuat pacarnya pantang menyerah— dan sedikit tertantang bahkan.
Hyunjin Hwang— sosok sempurna selain Bunda yang Felix punya.
Felix yakin ia tidak akan melanjutkan hidup kalau bukan karena Hwangnya! Demi Tuhan Felix bersumpah— ia akan menjaga dengan segenap Jiwa raga.
Usapan Felix pada punggung tegap Hyunjin membuat empunya bergelut berbalik badan dengan menatap Felix setengah terpejam.
"Kenapa belum tidur by?"
Tanya Hyunjin dengan suara serak—
"Belum ngantuk— kamu tidur aja"
Dengan itu Hyunjin mengangguk karena sungguh ia sangat mengantuk— tapi masih bisa merasakan kalau Felix membawa tangannya untuk melingkari pinggang yang lebih muda dalam Pelukan.
Berbagi kehangatan.
"Selamat tidur, aku mencintaimu" jeda Felix sebelum maju mengecup pelan bibir Hyunjin yang dibalas Hyunjin dengan senyuman.
—
Ingatkan kalau Jeno dan Renjun itu sama sama keras kepala—
Dan bagaimana cara keduanya mendinginkan suasana itu tergantung siapa yang mau mengalah—
Mengalah bukan berarti kalah dari argumen yang terjalin antar keduanya.
Hanya mencoba menurunkan sedikit ego masing masing.
"Yaa— aku paham kamu khawatir sama aku"
Kata Jeno nunduk dalam saat diapartement Renjun. Sang pacar tengah sibuk menyiapkan sarapan.
"Ren—"
"Nah makan sampai habis" Renjun tidak memperdulilakan perkataan Jeno. Hanya menyuruh sang pacar makan dihadapannya.
Jeno menurut. Makan dengan cermat sampai habis tak bersisa omelet dan pancake madu yang disajikan.
"Kamu itu punya maag jen— aku gak mau kamu tiba tiba gubrak— jatuh diruangan"
"I know"
"Sebentar dengerin aku dulu"
Jeno diam menutup kembali mulutnya agar tidak berbicara sekarang.
"Aku paham sikap kamu. Keras kepala dan susah dibilangin. Bahkan Eric aja berujung cek cok sama kamu kalau urusan makan"
Tarik nafas. Hembuskan. Renjun berusaha gak naik pitam.
"Kamu makin hari makin kurus— makan gak teratur sering pusing dan minta obat sama Eric!! Jangan pikir aku gak tau!!— aku cuman mau tau kamu udah makan atau belum— cuman itu— demi kesehatan kamu sendiri jeno sayang"
"Tapi itu—"
"Apalagi? Mau bohong lagi tiap aku telpon bilang udah makan tapi belum dan nunda nunda malah berujung infus kemaren!! Iyaa!!"
"Itu— aku"
"Sibuk?— sesibuk apapun Jeno. Karena kamu punya penyakit maag dan gak bisa telat makan— bawa makanan kecil aja dikantong Snelli. Kan udah aku bilang dari dulu, udah juga aku belikan se kotak kardus cemilan kesukaan kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Medical Top Team
FanfictionCuman cerita sehari hari koas muda- Dari mulai stase mayor yang hiruk pikuknya ngalahin jalan Shibuya di Jepang. Sampai stase minor yang katanya gak sibuk tapi tugasnya menumpuk. ⚠️BxB⚠️ With 00'Line Alur Cerita Lambat- SUNRIC NOREN MARKMIN HYUNLI...