Raja ke 129

1.1K 104 21
                                    

Solar mengeluarkan sesuatu dari jaket putihnya. Memperlihatkan benda bulat yang lonjong. Benda itu memiliki sensor hologram dibagian atas, dan tombol power dibagian samping kanan.

"Aku menemukan ini saat berada dirumah kaca."

✧◝(⁰▿⁰)◜✧

"Benda Ini terbungkus oleh kain merah. Warna merah dan ada Juga ada lambang petir." Lanjutnya yang masih menggenggam benda itu.

"Tapi ini membutuhkan energi. Biasanya kita kenal dengan batrai, tapi di dunia ini masih belum ada batrai. Akupun harus membuatnya dulu." Ucapnya lagi.

Para elemental, kecuali Taufan sedang memikirkan cara lain untuk mengaktifkan benda misterius itu.

"Bukannya Hali ada kekuatan petir? Bisakan untuk menyalakan alat ini." Jawab Thorn seadanya.

Solar menepok jidat, bagaimana tidak terpikirkan oleh otak jeniusnya? Bahkan Thorn yang polos saja tahu cara ini. Sepertinya efek belum tidur hari ini membuatnya sama sekali tidak fokus.

"Oh, iya. Aku hampir saja lupa!"

Halilintar akhirnya menerima benda itu dan mencoba menyalurkan tenaga listriknya. Sesuai dugaan, benda itu mulai menyala dan menjadi agak terang.

Solar mencoba menekan suatu tombol disana. Dan benda itu langsung bereaksi. Mengeluarkan hologram berlogokan peta, voice note, dan telephone. Tentu saja Solar menyerngitkan dahinya, belum pernah teknologi secanggih ini ada di dunia sebelumnya.

//Sebenernya Saya mau kasih tau bentuk alat tersebut, tapi agak malas untuk menyentuh aplikasi gambar (╥﹏╥) lain kali kalau saya menggambarnya akan saya kasih tau bentuk alat itu-//

"Woah! Aku baru tau ada benda secanggih ini!" Kagum Blaze.

"Ya, tapi masih belum bisa mengalahkan ponsel kita yang hampir bisa semuanya- atau benda ini memang dibuat seperti ini?!" Solar langsung menarik kesimpulan.

Seluruh elemental mengarahkan pendangan mereka kepada Solar. Meminta jawaban yang lebih rinci, seolah mereka tak paham dengan apa yang Solar katakan.

"Fang, Yaya, bisa kalian jelaskan?" Solar berpaling pandang menuju Fang dan Yaya yang sedari tadi berjaga dengan jarak 5 meter.

Fang tampak diam. Begitu pula dengan Yaya. Para elemental senantiasa menunggu dengan raut wajah yang penasaran. Fang dan Yaya akhirnya mendekati para elemental, keduanya sedikit menunduk untuk memberi salam hormat.

"Pangeran, ini adalah alat yang biasa digunakan Yang mulia untuk mencari lokasi suatu daerah, berkomunikasi dengan jarak yang cukup jauh, dan rekaman suara yang biasa digunakan untuk barang bukti sebuah masalah." Jelas Yaya panjang lebar, lalu diangguki oleh Fang.

Solar mengangguk-angguk paham. Dia mengamati benda yang senantiasa dinggenggam oleh Halilintar, mencoba memahami kegunaan benda itu.

Tiba-tiba saja Fang teringat sesuatu. Kesatria yang mewarisi kekuatan bayangan itu pun menegakkan badannya, dan meminta izin undur diri sementara, lalu diangguki oleh Halilintar.

Fang berlari kecil memasuki istana lebih dalam yang bagaikan labirin bagi tujuh pemuda elemental. Tujuh pemuda elemental yang melihatnya, termasuk Yaya, Ying, dan Gopal tampak binggung dengan apa yang dilakukan Fang.

15 menit telah berlalu. Bahkan sarapan pun selesai, namun Fang tak kunjung kembali. Akhirnya sepuluh orang tadi mengobrol ditempat latihan. Karna ketiadaan Karina ditempat latihan, membuat para kesatria harus ikut membimbing Pangeran mereka-

Prince of ElementsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang