three

1K 112 10
                                    


[REMAKE] A Romantic Story About Serena by Santhy Agatha
.
.
.

Jihoon melirik Hyunsuk agak ketakutan ketika lelaki itu
membelokkan mobilnya ke area hotel berbintang lima. Lelaki itu sama sekali tak mengajaknya bicara. Dia menyetir mobil dengan tenang tetapi rahangnya menegang seperti menahan marah. Apakah lelaki itu akan berbuat kasar padanya untuk melampiaskan kemarahannya.

Tadi siang dia sudah menghina
Lelaki itu dan dia tahu bahwa ego seorang lelaki sangat mudah terluka
-sama seperti dirinya. Dia ketakutan kalau Hyunsuk akan melampiaskan kemarahannya dengan kasar.

Jihoon terlonjak ketika pintu terbuka, ternyata Hyunsuk sudah keluar
dari mobil dan membukakan pintu penumpang, Lelaki itu mengernyit ketika melihat wajah Jihoon yang pucat pasi.

"Ayo." gumamnya kaku, dan meraih tangan Jihoon untuk membantunya keluar mobil.

Setelah Hyunsuk menyerahkan kunci mobilnya kepada petugas hotel untuk diparkir,mereka berjalan bersisian memasuki lobby hotel yang sangat mewah.

Resepsionis hotel menerima mereka dengan ramah dan memberikan kartu kamar yang dipilih Hyunsuk.

Bahkan di dalam liftpun mereka lewati dengan keheningan.

Kamar itu begitu luas dan sangat mewah sehingga Jihoon terpaku sambil tetkagum-kagum akan keindahan interiornya.

"Kau pasti belom makan, aku akan memesan makan malam di kamar." lalu lelaki itu melirik Jihoon dengan sinis,
"Sementara itu, kupersilahkankau mandi duluan, badanmu basah, kau bisa mandi dengan air hangat."

"Ta-tapi, saya tidak membawa baju."

Hyunsuk sengaja menatap Jihoon dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan begitu intens sehingga wajah Jihoon merah padam.

"Aku akan memesan pakaian di butik kenalanku, besok pagi pesanan akan diantarkan kemari. Bajumu yang basah letakan di tempat yang disediakan di kamar mandi, petugas hotel akan mengambilnya untuk di laundry, sementara itu...."

Hyunsuk sengaja menggantung kalimatnya dengan penuh arti.

"Malam ini kau tak perlu repot-repot memikirkan baju, toh kau tak akan sempat mengenakannya."

Kalau wajah Jihoon bisa lebih merah padam lagi, itu akan menunjukan betapa malunya dia dengan kata-kata vulgar Hyunsuk.

Setelah menggumamkan beberapa kalimat tak jelas dengan gugup, Jihoon setengah berlari menuju kamar mandi.

Di dalam kamar mandi Jihoon merasa sedikit aman, disandarkannya punggungnya ke pintu dan dicobanya menarik napas dengan normal. Dia takut pada Hyunsuk, lelaki itu seperti seekor serigala yang menemukan rusa lemah, lalu memutuskan untuk bermain-main dengannya dulu sebelum memakannya.

Jihoon melangkah telanjang ke kamar mandi lalu menyiram tubuhnya yang letih dan kedinginan karena kehujanan dengan shower air panas.

Setelah selesai mencuci rambutnya, Jihoon menyandarkan kepalanya di tembok dan membiarkan punggungnya yang pegal tersiram shower air hangat.

Dia takut menghadapi masa depan dan ketika membayangkan Yoonbin, air matanya mengalir bersama siraman shower.

Maafkan aku Yoonbin, setelah ini mungkin aku akan menjadi pria kotor dan tak pantas untukmu, tapi hatiku tetap milikmu.


                 ~🌼🌼🌼🌼🌼🌼~

Ketika selesai membasuh muka dan menggosok gigi, Jihoon memandang bayangan dirinya di cermin,
keadaannya sudah lebih baik pipinya sudah tidak pucat lagi, sudah ada rona merah disana setelah mandi air hangat.

A ROMANTIC STORY ABOUT PARK JIHOON ( SUKHOON VER,)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang