Kalau sudah banyak pikiran sih, biasanya Hana akan mengambil me time untuk jalan-jalan dan window shopping. Kali ini alih-alih mengambil waktunya sendiri, Hana memilih untuk membuat makan siang yang akan ia buat bertema piknik di belakang rumahnya. Dia merasa salah jika harus mengambil waktunya sendiri sementara anak-anaknya ia titipkan kepada Mbak.
Daripada berceceran dan butuh waktu lama untuk makan, maka Hana memutuskan untuk membuat sushi. Tidak banyak, ia hanya membuat fried salmon maki, tamago maki juga inari tuna. Serta jus jeruk. Hana begitu antusias setelah ia selesai memotong sushinya sehingga ia langsung mengambil tas tangannya lalu menjemput anak-anak di Sekolah.
Tadi pagi saat Kyra dan Jamie diberitahu bahwa Hana akan membuat makan siang sushi dan piknik di halaman belakang, lantas saja kedua bocah itu girang bukan main. Membuat Hana tambah antusias juga membuat dirinya tidak menyesal bahwa ia membatalkan me timenya.
"Ibu!!! Sushinya bikin apa aja?" Jamie antusias di kursinya.
"Tamago maki, kan, kesukaan adek?"
"Iya Ibu! Let's go home cepetan.. thank you Ibu for making me sushi. Nanti kita lihatin ke Tante Niken." Ucap Jamie lagi.
Kalau Kyra akan bisa dekat dengan siapapun, tapi Jamie punya favoritnya sendiri. Ia sangat saying dengan Niken karena hanya Niken yang bisa menerima kejahilan Jamie dan justru mendukung kejahilan anak itu. Kadang membuat kepala Hana nyaris pecah karena sebagai ibu beranak dua, ia sangat mengapresiasi jika suasana tenang, aman dan damai.
"Telepon Om Alex!" sanggah Kyra.
"Telepon dua-duanya ya giliran." Hana menengahi.
"Kelly suka sushi gak, bu?" Ini Jamie
Hana mengernyitkan dahi lalu menyadari siapa Kelly yang Jamie maksud. "Gak tahu, deh. Kayaknya suka. Kelly gak bisa sembarangan dibawa-bawa loh, Jam. Kan kucing juga perlu kenyamanan kalo dijalan. Ribet deh bawanya."
"Kita aja yang ketemu Kelly, Bu. Aku kangen Om Gilang juga."
"Aku juga, Ibu!" Kyra membeo.
"Nanti, ya? Sekarang kan sudah piknik day. Katanya mau telepon Tante Niken dan Om Alex?"
Kyra dan Jamie lalu terbawa suasana hingga tidak terasa mereka menelepon Niken dan Alex bergiliran dari makan siang dimulai hingga makan siang selesai. Belum lagi mereka minta extend waktu karena katanya masih ingin ngobrol. Jadi saat Hana membereskan semuanya Kembali kepada tempatnya setelah dipakai di halaman belakang, Hana membiarkan Kyra dan Jamie berebut perhatian Om Alexnya.
Keduanya sudah diberitahu oleh Kyra dan Jamie bahwa mereka punya Om baru bernama Gilang. Namun baru hari ini bahwa Kyra dan Jamie bilang bahwa Gilang punya kucing besar bernama Kelly. Isi obrolannya benar-benar tidak jauh dari Kelly setelah mereka mengungkapkan kangen mereka dan aktivitas sekolah mereka.
Niken dan Alex pasti tidak keberatan. Mereka belum memutuskan untuk mau punya anak, jadi mendengarkan Kyra dan Jamie berceloteh bukanlah masalah besar bagi mereka. Walau memang harus putar otak juga untuk bisa mengerti apa yang Kyra dan Jamie bicarakan lewat telepon karena mereka bicara berebut.
Begitu Hana Kembali ke halaman belakang setelah menyelesaikan semua yang harus dirapihkan, betapa kagetnya dia bahwa ternyata kini yang sedang mereka hubungi adalah Gilang. Entah siapa yang memiliki ide untuk mendial nomornya. Namun Hana benar-benar tidak enak akan hal itu. Ini sudah jam masuk kantor setelah makan siang. Kalau Niken dan Alex sih masih bisa dikompromi, tapi inikan Gilang. Orang yang belum setahun mereka kenal.
"Ibu pinjam hpnya, coba kak?"
"Sebentar, Bu. Aku lagi tungguin Om Gilang jawab telepon dulu."
"Nah kan Om Gilang lagi kerja itu. Kok diganggu? Ayo udahan, ya? Kita bisa telepon lagi nanti. Sekarang sudah dulu."
Kyra merengut ketika terpaksa harus memberikan ponselnya kepada Hana. Benar kata Kyra, Gilang sedang menjawab telepon kantornya sementara Hana melihatnya dengan heran, kok mau-maunya dia diganggu?
Ketika Gilang selesai membahas teleponnya, ia lalu meraih ponselnya yang ia sandarkan entah kemana. Gilang agak terkejut ketika yang ia lihat bukan lagi dua bocah.
"Gilang? Sorry the kids' intruding you. Mereka telepon kamu tanpa aku awasi."
Gilang tertawa. "Iya.. mereka bilang kalo kamu lagi beresin makan siang. Mereka juga bilang habis telepon Om Alex dan Tante Niken sebelum telepon aku. Terus habis makan sushi barusan. Katanya mau ajak Kelly, tapi kata kamu gak bisa."
Lengkap sekali informasi yang Kyra dan Jamie berikan. Untung dia tadi tidak bicara aneh-aneh. "Sorry Gilang."
"I don't mind. Really. Aku suka ditelepon mereka. Should I join the lunch with Kelly later?"
"Jangan, gak usah. Maksudnya, gak usah sampe seniat itu bawa Kelly. Kamu jangan terlalu turutin mereka, ya? Nanti keenakan." Hana terkekeh. "Nanti mungkin aku sama Mama bakal undang makan lagi sekalian pas Niken dan Alex balik."
"Oh mereka mau kesini? Kapan?"
Hana tidak menyangka atas jawaban Gilang. "Kamu kenal Niken juga?"
"Enggak.. aku kenal Alex doang, but I know Niken. By the way for sure Kelly bisa aku bawa nanti."
"Ya ampun.. trust me, you better not." Hana terkekeh. "Nanti mereka nangis gak bolehin Kelly pergi. Mending cari aman since day one."
Gilang tertawa. "Kalo begitu aku nurut."
"Ok, Then, Gilang. Udah dulu, ya? Sorry for interrupting." Nada Hana menyiratkan tidak enak.
"Maybe besok aku bawain the kids makan? Udah lama aku gak ketemu mereka."
Angin berhembus kepada NIken seiring ia merasa tambah tidak enaknya. "It's been a week since you met them. Gak apa-apa Gilang, I know you busy. Don't take them too seriously."
Reaksi Gilang begitu enteng. "Aku santai kok. Besok aku bawain treat, ya, pulang kerja. Don't tell them. it's surprise."
"Thanks Gilang. It means a lot for us."
"My pleasure. Mereka keponakanku juga." Dan sambungan mereka terputus setelah pamitan.
TERIMAKASIH SUDAH VOTING
BAKED HEART sudah tamat, Go read them!!
YOU ARE READING
Nobody's Like You season 2
RomanceSequel of Nobody's Like You Hana bersama kedua anaknya-Kyra dan Jamie- kini harus berjuang disaat perusahaan Gradeva Gitara terpuruk. Sementara Dave pergi untuk melalukan hal yang perlu dia lakukan guna memperbaiki semua yang sedang rusak. Dalam tem...