3

8 3 0
                                    

" Berapa lama lagi kita akan sampai?" Sebal Alexa pada Bochum, sudah hampir 1 jam kurang mereka membelah jalan Canada entah mau dimana kemana ia.

Andai mereka tahu, Alexa sedari tadi merasa tidak nyaman, jika boleh pilih lebih baik ia mengambil satu hari penuh untuk pemotretan dari pada pergi ke Canada.

Tak lama kemudian mereka sampai di tempat peristirahatan mereka selama di Canada, Bochum melirik kearah Alexa, lagi lagi ia harus menghempaskan nafas nya. "Ayoo" ajak nya pada Alexa.

Alexa tidak mendengarkan ajakan Bochum,ia malah asik melihat pegunungan indah yang tersaji disana. "Kau bisa nanti lagi melihat nya Lexa, kita cukup lama berada di sini" ujar Bochum.

"Ckk kau mengganggu saja Bochum " sebalnya dan meninggalkan Bochum di belakangnya sendirian.

"Heyy tunggu aku Lexa " teriak Bochum.

Alexa terus dibuat kagum oleh pemandangan di sekitar penginapan mereka. Setelah puas mengelilingi tempat penginapan nya, entah mengapa Alexa merasa familiar dengan tempat ini.

Bochum yang sudah menyadari gerak gerik Alexa,dengan segera ia mencegah Alexa mengingat tempat ini. " Kapan ia akan melupakan ini semua" sebal Bochum.

"Ayo Alexa sebaiknya kau mengistirahatkan tubuh mu sekarang agar nanti malam kau bisa fokus " saran Bochum.

"Hmm tumben sekali kau benar " jawabnya dan berlalu begitu saja.

                        ........................
"Tidak tidak jangan" larangku pada nya.

Entah mengapa aku melihat seorang wanita yang mirip dengan ku sedang menangis sambil menyayat tangannya menggunakan serpihan kaca yang pecah "Dia kenapa?." Batin ku.

Saat aku akan mendekati nya, ia menangis lebih kencang sambil menunjuk ke suatu arah, tatapan ku pun mengikuti kemana arah yang ia tunjuk.

Disana, terdapat orang yang selama ini ku rindukan sedang berdiri di suatu tempat seperti altar, mengucapkan janji suci bersama seorang wanita yang wajahnya tak ku kenal.

Seketika air mata ku turun tanpa perintah,"sakit" ucap ku tanpa bersuara. Aku pun menangis sejadi-jadinya, mengapa semua ini terjadi kepada ku ya Tuhan.

"Lexa Lexa" guncang seseorang, seketika Aku pun terbangun, "jadi tadi mimpi?" Guman ku.

"Kau baik baik saja" tanya Victoria.

Alexa pun menyatukan alisnya, "memang nya aku kenapa?" Guman nya.

Melihat Alexa yang tidak menjawabnya dan malah bertanya kembali, Victoria segera memanggil Bochum.

Bochum yang sedang santai meminum tehnya sambil menikmati pemandangan yang indah tiba tiba di kejutkan dengan kedatangan Victoria,"kau kenapa?" Tanya Bochum.

Victoria pun menceritakan semua nya, "huff tidak bisa kah aku bersantai-santai sebentar" ucapnya dan pergi menuju kamar Alexa di ikuti oleh Victoria di belakang nya.

Alexa yang masih bingung dengan apa yang terjadi, ia pun melirik keraha pintu dan sudah terdapat Bochum dan Victoria disana. "Mengapa kalian menatap ku seperti itu ?". Ujarnya dengan malas.

"Mengapa kau menangis dalam tidur" sindir Bochum.

"Menangis?" Heran nya, hey siapa yang menangis, dia hanya bermimpi menangis.

"Tak usah pura-pura Lexa, apa yang kau mimpikan?" Tanya Bochum.

Alexa pun berfikir sejenak, apakah ia akan menceritakan nya pada Bochum, ah tidak tidak lebih baik ia menyimpannya sendirian, kali ini ia tidak ingin membuat orang lain menjadi repot karenanya.

Off the tableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang