.
.
.
.
.
.
.
PRANKKKKKKKK!!!!
"BUNDAAAAAAA!!!!" teriak Nara histeris. Nara membuang handphonenya ke sembarang arah dan membanting dirinya di atas meja.
Karena suara Nara yang sangat keras bisa membangunkan tetangga sebelah, Hyunjin dengan sigap menariknya dan menutup mulutnya "Ssstttt! Ini gue, Hyunjin." ucapnya pelan meyakinkan Nara.
Nara mendorong tubuh Hyunjin dan mencari handphonenya kembali, dinyalakannya mode flashlight dan mengarahkannya ke lelaki tadi.
"LO-- Lo ngapain di sini? Gimana lo bisa masuk?" tanya Nara tak percaya dengan apa yang di lihatnya. "Ohhh--Da-da-daraahhhh!!!" Nara semakin terkejut saat melihat darah yang mulai mengalir di dahi Hyunjin akibat pukulannya tadi.
"Aishhh~" dengan berat hati, mau tidak mau Nara harus mengobati luka di dahi Hyunjin akibat ulahnya.
"Pelan-pelan, sakit tau!" protes Hyunjin yang kesakitan.
"Ya elo sih! Ngapain lo--gak, gimana lo bisa tau pin rumah gue? Lo penguntit ya?"
"Kurang kerjaan gue nguntitin lo. Lo juga ngapain make sandi ulang tahun gue?"
Nara terdiam sejenak, "Iya ya, ngapain juga gue make sandi ultahnya si Hyunjin." batin Nara. "Terserah gue lah. Tanggal itu kan bukan cuma ultah lo doang hih!"
"Alah ngeles lu! Jujur aja napa-- Akhhh!" Nara menekan luka Hyunjin karena kesal akan perkataannya.
"Udah. Sekarang..." Nara mengangkat alisnya melihat pintu pertanda menyuruh Hyunjin pergi.
"Lo seriusan? Di luar hujan lho."
Nara hanya membalas dengan mengangkat bahunya cuek. Hyunjin kehabisan cara untuk membujuknya, ia pun berjalan ke arah pintu. "Di luar masih hujan loh, Ra." bujuknya lagi.
"Lo kan bawa mobil."
"Mobil gue jauh. Gue basah entar."
"Bentar, gue ambilin payung." Nara pun mengambil payungnya dan memberikannya kepada Hyunjin. "Nih!"
"Gue bisa sakit entar,"
"Bodo!"
"Tapi Ra--"
"Gada tapi-tapian. Cepetan, gue mau tidur."
"Izinin gue nginep sekali ini aja, hm?" ucapnya memelas.
"Gada. Lo punya rumah sendiri."
"Gue lagi gak enak badan, Ra. Rasanya tubuh gue beku, masa lo tega?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Who are you? | Hwang Hyunjin
FanfictionIni bukan sekedar halusinasi, tapi dia memang benar-benar ada.