Colors on you

76 7 0
                                    

ps. Synesthesia: merupakan kondisi di mana seseorang yang terkena synesthesia bisa mendengar warna dan melihat suara.

*******

Felix berjalan di sepanjang trotoar kala suara angin menghembuskan warna biru muda yang lembut. Ia menyapa anjing yang sedang dibawa jalan-jalan oleh sang tuan, mengelus kepala si anjing saat sama-sama berdiri di sisi jalan menunggu lampu merah berubah hijau. Dengan ajaib rasa kopi hitam yang agak pahit terecap di lidahnya. Anjing yang bahagia, batinnya setelah sapaan akrab itu diakhiri dengan sang tuan yang berjalan tergesa-gesa.

Felix sangat menikmati suasana musim gugur saat ini. Daun-daun coklat rapuh terbawa angin jatuh dengan cepat menembus udara dan berakhir ke tanah. Matahari musim gugur terasa seperti permen jahe. Manis sekaligus menghangatkan. Ia ingat bahwa musim gugur adalah paduan sempurna untuk pesta minum teh. Jika ia masih bisa mengunjungi rumah neneknya saat ini, ia akan mendapatkan segelas teh chamommile dan setumpuk biskuit malt ketika Berry si kucing menggosokkan badan ke kakinya, si bulu coklat-putih kesayangan nenek. Tapi itu hanya untuk dua tahun ke belakang. Sekarang neneknya sudah punya acara minum tehnya di surga sana.

Ia kembali menyusuri jalananan landai, menegur para pemilik toko dari balik gerai etalase. Bias bayangan berbentuk hexagon berwarna coklat beterbangan saat ia mendengar lonceng di salah satu kedai kopi. Hari ini hari Kamis, warnanya hijau terang. Seperti batu emerald tapi dengan garis yang lebih halus. Felix menyukai suasana ini. Kamis adalah hari yang adil, ia berada di tengah-tengah minggu. Kamis adalah permulaan baik untuk melaksanakan tugas dan menyusun rencana ke depan.

Toko cinderamata miliknya masih ditempuh dalam beberapa blok. Rencananya ia akan menerima pegawai dalam waktu dekat, sekaligus membereskan pernak-pernik yang sudah lama tidak laku dijual. Hari ini waktunya untuk menempel pengumuman. Semoga ada yang sudi menemaninya mengelola toko warisan kakeknya itu dan segera mendapat kejayaannya seperti dulu.

Jujur, ini baru paruh bulan kedua bagi dirinya untuk menjadi pemilik toko cinderamata ini. Bangunannya sederhana, berada di ujung jalan masuk sebelah utara. Bersebelahan dengan restoran makan siang milik pasutri baik hati.

Jika ia tak mau melanjutkan usaha ini, mungkin sekarang ia sudah menjadi murid akademi masak. Felix lebih suka menguleni adonan roti ketimbang menyusun cinderamata kaca. Tapi, apa salahnya menjadi seperti ini? Ia masih bisa memasak di dapur rumah dan tetap bisa menjadi pemilik sah toko ini setelah kakeknya meninggal dunia.

Felix memandang lembaran kertas di tangan. DICARI KARYAWAN BARU. Ia tidak menuliskan secara spesifik apa saja syarat untuk melamar pekerjaan ini, karena memang ia tidak peduli. Asalkan rajin dan "sudi" menjadi karyawan di sini, maka Felix akan membayarnya. Tugasnya pun sangat mudah. Menemani pembeli, melayani pembayaran di kasir, dan sesekali membersihkan etalase dan rak. Sudah, tanpa membanting tulang secara harfiah.

Lembaran kertas itu disebar di sekitar lingkungan pertokoan. Di dinding bata, di tiang listrik, di gerobak pedagang, di manapun asalkan seseorang bisa melihat dan mungkin tertarik. Setelah selesai dengan urusan itu, Felix kembali ke toko. Membereskan beberapa hal dan mulai membersihkannya. Beberapa turis terlihat berlalu lalang, sedikit menengok ke dalam tapi segera berlalu saat melihat tanda tutup di pintu kaca.

Sekitar satu jam, akhirnya toko dibuka. Felix beristirahat sebentar sambil duduk termenung di balik meja kasir. Pikirannya melayang dan seketika terbayang, bagaimana jika segala suara yang ia dengar, warna yang ia lihat, dan rasa yang ia kecap, bisa ia rasakan dengan cara yang normal. Ia berpikiran seperti itu karena terkadang ia sudah muak.

Merasakan hal seperti ini sepanjang hidup bukan menjadi hal baik seterusnya. Felix bosan, tidak ada yang bisa menarik perhatiannya lagi. Segala sesuatu yang ia lihat sebagai dunianya berjalan sama selama dua puluh tahun terakhir. Orang-orang tidak terbiasa dengan dunianya. Semuanya tumpang tindih dan beralur rancu.

colors on you | Lee Felix [one shoot] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang