6

2.5K 285 34
                                    

Kudorong tubuh molek itu hingga  berbaring dengan menggoda di atas ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kudorong tubuh molek itu hingga  berbaring dengan menggoda di atas ranjang. Mataku tidak berhenti menatapnya saat aku membuka dasiku sambil menghampirinya, ia meliuk-liuk resah di sana, menyebut namaku di sela-sela hembusan nafasnya yang terengah-engah.

Aku memegang erat kedua pergelangan kakinya, mataku menatap tajam wajahnya yang cantik dan menggoda, wajah yang tidak mampu membuat hatiku bergejolak karena dia bukanlah Tamara.

"John?"

Aku memutar tubuh itu sehingga ia berbaring tengkurap di atas ranjang. Wanita itu punya rambut cokelat yang panjang, tergerai dan nyaris menyentuh bokongnya.

"John..." dia menyebut namaku sekali lagi, dan aku benci mendengar suaranya, suara yang hanya akan membuatku sadar kalau ia bukanlah Tamara.

Plak!

Tamparan yang sangat keras aku berikan di pipi bokongnya dan ia menjerit dengan tidak kuasa.

"Berhenti bicara" kataku. Dia hanya mengangguk lemah.

Aku mulai membuka celanaku dan mengeluarkan milikku yang tidak mengeras sempurna. Aku mulai berfantasi dan membayangkan Tamara, tubuh indahnya yang sedang kudaki dan kucicipi di atas ranjang ini.

Mataku terpejam dan geraman kecil keluar dari bibirku, aku membimbing milikku untuk masuk ke dalam celah yang basah itu namun mendadak sebuah suara menyerang pikiranku.

Kau tidak pantas untuk dicintai, John....

Gairahku mati tak bersisa, mataku kembali terbuka dan aku segera menjauh dari seorang wanita yang masih menunggu kejantananku mengisi penuh miliknya.

"Tidak, aku tidak bisa melakukannya" aku bergumam kepada diri sendiri.

Punggung yang mulus itu bergerak perlahan lalu ia berbalik, "John, apa yang terjadi?"

Aku menggeleng sambil mengusap wajahku dengan gusar, "Pergilah dari sini, sopirku ada di bawah dia akan mengantarmu pulang" kataku.

"Tapi John—"

"Aku bilang pergi!" aku berteriak dan ia langsung memakai pakaiannya kemudian pergi dari kamar hotelku.

Setelah wanita itu meninggalkanku seorang diri di dalam kamar hotel, aku terduduk di atas lantai yang dingin sambil bersandar pada sisi ranjang. Mataku menatap kosong langit-langit kamar yang gelap, entah sampai kapan aku harus hidup seperti ini, terus menanggung penyesalan karena sudah mencampakkan Tamara dari hidupku.

Aku mendesah gusar kala suara itu terus terngiang di telingaku, kau tidak pantas dicintai John! Kau tidak pantas dicintai!

Astaga bisakah suara itu pergi?

Aku meringkuk dan menutup kedua telingaku dengan telapak tangan. Terjadi, ini terjadi lagi. Aku benci karena suara-suara itu menarikku ke dalam lubang yang sama yang pernah menjebakku di masa lalu. Aku teringat betapa menyedihkannya John yang dulu, seorang anak kecil yang terkurung dan diperlakukan seperti binatang di dalam asrama yang terkutuk itu. Aku benar-benar tidak dicintai dan tidak akan pernah pantas untuk dicintai.

Chased by John (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang