11 : Realization

189 40 14
                                    


BGM : Be there - Lee Soyoung

"Yewon, coba kau bayangkan."

Eunbi menumpukan lengannya di meja dan mencondongkan tubuh. Yewon yang duduk di depannya sedang berkutat pada laptop miliknya.

"Kalau kau tidak tetap berhubungan selama sepuluh tahun dengan seseorang dan seperti orang asing sepanjang waktu itu, bisakah kau lebih sedih daripada seseorang yang menghabiskan waktu sepuluh tahun bersama orang itu?"

Yewon mengalihkan pandangannya pada Eunbi, "Apa ada seseorang yang seperti itu?"

Eunbi mengangguk menanggapinya. Botol makgeolli ketiga di hadapan mereka sudah hampir kosong. Satu hal tentang Eunbi yang tidak diketahui siapapun kecuali teman satu-satunya ini, sekalipun Eunbi terlihat seperti wanita yang kuat, ia peminum yang buruk.

Yewon tertawa kecil, "Itu sangat jarang terjadi. Siapa dia?"

Eunbi menggeleng pelan, lalu meletakkan lengannya di atas meja sebagai alas kepala. "Ada, seseorang."

Yewon berdecak, padahal biasanya Eunbi menumpahkan segala rahasianya ketika ia minum.

"Omong-omong, Ungjae bekerja di JS sekarang."

Eunbi mengangkat kepalanya, "JS? Perusahaan AI? Baguslah."

Yewon merengut, "Semua angkatan kita semuanya sukses kecuali kita berdua."

Eunbi menatap Yewon kesal, mulutnya terbuka tanpa suara dan tangannya kini menangkup wajah Yewon. Entah bagaimana wanita ini bisa berpikir seperti itu. "Kau punya gedung, dan kau bilang kau tidak sukses? Kau mengejekku?"

"Hei!" teriak Yewon ketika Eunbi mengacak rambutnya. Kemudian ia memalingkan wajahnya, "Bagaimanapun, itu milik orang tuaku. Yang membuatku iri adalah Ungjae bisa bekerja dengan para ahli seperti Jeon Jungkook, atau Kim Seokjin."

Eunbi tertawa, bukan terkekeh, tapi benar-benar tertawa. "Kata siapa? Aku dengar bahkan hampir tidak mungkin untuk bisa melihat wajah mereka."

"Katanya, mereka punya lab rahasia di tengah hutan. Bukankah itu sangat keren?"

Eunbi tertawa lagi, pipinya memerah karena alkohol. "Tidak ada yang tahu sebenarnya apa yang mereka lakukan."

Yerin melepas sepatunya dan kakinya mulai melangkah masuk ke dalam apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yerin melepas sepatunya dan kakinya mulai melangkah masuk ke dalam apartemen. Lampu-lampu di dinding menyala satu per satu seiring ia berjalan melewatinya.

"Di mana sih orang itu? Bagaimana kalau dia duduk di depan rumah orang asing, tidak makan selama 4 hari..."

Langkahnya terhenti melihat sosok dengan hoodie hitam yang terpasang di tubuh dan kepalanya.

"Hei, Jeon Jungkook!"

Yerin berlari mendekat, memukul punggung pria itu berulang kali.

"Kenapa kau tidak menjawab teleponmu? Di mana kau selama ini?"

half of a half ㅡ jungkook;sinb ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang