🖤HAPPY READING🖤
JANGAN LUPA SETELAH MEMBACA TINGGALIN JEJAK KALIAN DENGAN MEMBERIKAN VOTE DAN KOMEN KALIAN TERIMA KASIH:)
HARGAIN AUTHOR YANG UDAH NULIS DENGAN VOTE DAN COMEN CERITANYA YA GAES:)
VOTE VOTE VOTE!!! JANGAN JADI SIDER YA KALIAN:(
Gaes jadi untuk seminggu kedepan aku mau hiatus dulu karena aku mau PAS. Buat kalian yang lagi PAS sama seperti aku semangat ya PASnya, buat kalian yang udah selesai semoga hasilnya memuaskan:)
jangan rindu ya gaes kalian ga akan kuat biar dilan aja. Selamat ldr huhu.
"Andaikan kita terus bersama, pasti aku selalu bahagia" ~Alfiana Nova
Fia berlari kecil menuruni anak tangga. Sambil membawa kertas putih. "Ma, pah." Panggil Fia
"Kenapa harus teriak teriak si Fi?" Tanya mama Fia yang sedang duduk santai di ruang keluarga bersama papah tirinya Doni.
Fia ikut duduk di samping Ratna mamanya dan mengambil kedua tangan perempun paruh baya itu lalu menggegamnya di atas paha Fia.
"Aku mohon sama mama. Untuk hari ini datang ya ke sekolah," pinta Fia dengan nada memohon.
"Mama sibuk Fi."
Fia mlepaskan genggaman tangannya dan menujukkan isi dari kertas yang ia bawa. "Orang tua Fia di panggil."
"Buat masalah pasti kamu," celetuk Doni.
Fia langsung menatap Doni tidak terima. "Ga pah. Ini masalah uang camping aku yang belum lunas," ucap Fia. "Besok lusa sudah hari 'H'nya," lanjut Fia.
"Kemana aja kamu kemarin kemarin? Kenapa ga kerja?" Tanya Doni tanpa dosa.
"Aku kerja pah. Tapi gaji aku'kan udah aku kasih ke papah dan mama."
"Kenapa kamu ga cari kerja tambahan Fi?" Tanya mama Fia.
Deg.
Tidak ada yang perduli. Tidak ada yang mau menolongnya.
===========
Bagaimana ini orang tuanya tidak ada yang mau datang ke sekolah. Harus bicara apa Fia pada bu Febri nanti.
Kali ini Fia memilih taman belakang sekolah untuk tempatnya menyendiri saat ini. Taman ini jarang sekali di lewati dan di kunjungi oleh para siswa siswi.
Tempatnya yang gelap karena sinar matahari yang tertutup oleh pohon yang lebat. Membuat tempat ini terlihat menyeramkan.
Fia duduk di bawah pohon besar itu sambil memeluk kakinya. Ia mengambil krikil krikil yang ada di sana dan ia lemparkan untuk menghilangkan rasa kesal yang sejak tadi menganggu fikirannya.
"Kenapa si papah jahat," ucap Fia sambil melempar krikilnya asal.
"Kenapa semua ga peduli sama Fia," ucap Fia sambil tidak berhenti melemparkan krikilnya.
"Ayah..." panggil Fia sambil mengambil krikil yang berukuran cukup besar dan melemparnya keras.
"Aduhhh," ringis seseorang. Namun tak terlihat batang hidungnya.
Fia bergidik ngeri. Masa iya ada hantu di pagi pagi seperti ini, fikirnya.
Lalu terlihat seseorang lelaki yang bangun dari posisi tidurnya menjadi posisi duduk di kursi putih panjang sambil memegang pelipis di jidatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFIANA [ON GOING]
Jugendliteratur[FOLLOW DULU SEBELUM BACA SUPAYA GA KETINGGALAN PART PART SELANJUTNYA] BUDAYAKAN: [VOTE DAN COMEN SETELAH MEMBACA ATAU SEBELUM MEMBACA JUGA BOLEH SUAPAYA GA LUPA KARNA KEASIKKAN BACA HEHE] Alfiana Nova biasa di panggil Fia. Gadis cantik polos dan b...