23 🍶

1.5K 337 32
                                    

평화

Vomment!

Semalam Lisa tidak bisa tidur. Sepertinya setelah pindah ke Istana ia jadi tidak bisa tidur nyenyak. Tapi, untuk yang semalam, ia tidak bisa tidur karena memikirkan Jungkook yang menciumnya. Ah, tidak. Memikirkannya lagi ia jadi sangat malu. Bahkan, sejak tadi pagi wajahnya sudah sangat merah.

Jika begini, Lisa jadi enggan keluar dari ruangannya. Ia seharusnya sudah keluar dari ruangannya sejak tadi, tapi entah apa yang terus membuatnya duduk di kasur setelah bersiap-siap.

"Nona Hwang...,"

Lisa terkejut mendengar namanya dipanggil. Ia lantas berdiri dari kasurnya dan berjalan membukakan pintu untuk orang yang memanggilnya tadi. Kemungkinan itu adalah pelayan yang diutus Jungkook karena penasaran kenapa Lisa tidak datang-datang.

"Ah, aku akan se-,"

"Ya ampun! Nona Hwang, Anda sakit?" Tanya pelayan itu. Ia langsung maju dan memegang wajah Lisa untuk memastikan. "Astaga, panas sekali! Nona, tunggulah di sini. Saya akan memberitahukan Putra Mahkota lalu memanggil tabib untuk Anda."

Belum saja Lisa mengatakan sepatah kata, pelayan itu sudah pergi. "Padahal aku tidak apa-apa...," gumam Lisa.

"Putra Mahkota!"

"Lancang sekali kau!" Jaehyun menegur pelayan yang mendatangi Jungkook dengan tergesa-gesa itu. Ia bahkan meneriakkan nama Jungkook yang melakukan pekerjaannya.

Jungkook mengabaikan Jaehyun lalu mengalihkan pandangannya ke pelayan tadi, "Kau yang kusuruh memanggil Lisa 'kan? Di mana Lisa?"

"Nona Hwang sepertinya terserang demam. Wajahnya merah dan tubuhnya panas, maka dari itu saya langsung kemari." Kata pelayan tadi.

Tidak perlu waktu lama bagi Jungkook untuk segera meletakkan kuasnya dan pergi dari sana. "Panggilkan tabib sekarang juga!"

"Baik, Putra Mahkota!"

Jaehyun memang khawatir dengan keadaan Lisa. Tapi, ia tidak menyangka bahwa Jungkook juga akan sekhawatir ini. Bahkan sampai berlari ke ruangan Lisa. Jujur saja setelah ia pikirkan lagi memang ada yang tidak masuk akal. Kenapa Jungkook yang seorang Putra Mahkota melakukan semua hal ini kepada Lisa yang merupakan bawahannya?

Namun, ia menepis pemikiran itu jauh-jauh setelah sampai di depan ruangan Lisa. Jungkook membuka pintu ruangan itu dengan agak kasar. Napasnya sedikit tersenggal dengan raut wajah yang khawatir terpampang jelas di wajahnya. Setelah ia melihat Lisa duduk di tepi kasurnya dengan wajahnya yang memerah, ia langsung berjalan menghampiri gadis itu. 

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Jungkook. 

"Saya tidak apa-apa, Putra Mahkota. Maaf telah membuat Anda khawatir. Tapi, Anda tidak perlu kemari. Tidak perlu istirahat juga tidak apa-apa, saya bisa bekerja hari ini. Ini hanya sakit biasa." Kata Lisa. Ia berusaha mengalihkan pandangannya dari Jungkook karena wajahnya sama dengan Jungkook yang semalam ia temui. Lebih tepatnya yang semalam menciumnya. Ia masih tidak dapat melupakan kejadian semalam. 

"Panas seperti ini apanya yang tidak apa-apa?" Jungkook meletakkan punggung tangannya di dahi Lisa yang lumayan panas. "Kau istirahat dulu 2 hari ini. Jika besok masih belum sembuh, besok lusa kau juga tidak boleh masuk kerja."

"Tapi, Pu-,"

"Aku tidak ingin disangka sebagai Putra Mahkota yang jahat dengan membiarkan bawahannya sakit seperti ini." 

Setelah mengatakan itu, Jungkook langsung berdiri dan membiarkan tabib yang entah kapan datang mengambil alih tempatnya untuk memeriksa Lisa. Tatapannya sudah tidak terlalu khawatir karena tabib sepertinya tidak mengeluarkan raut wajah khawatir berlebihan. 

평화 Pyeonghwa |Lizkook|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang