1 bulan setelah kejadian itu...
Laki-laki yang sedang memegang bunga di tangannya begitu gugup saat ia di depan pintu rumah.
Ia menghela napas beberapa kali untuk menghilangkan kegugupan nya.
Tok tok tok
Akhirnya, ia memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah.Pintu terbuka
Menampilkan seorang perempuan cantik yang mengenakan kaos oversize dan celana selutut nya.Wanita itu tersenyum senang saat melihat laki-laki di depan nya.
"Masuk yu Lix." Ajak Alea dengan senang.
Mereka berdua masuk ke rumah Alea. Dirumah itu tak ada siapa-siapa. Ibu dan Ayah nya belum pulang bekerja, dan kakaknya... Oh jangan tanyakan Taeyong, ia belum pulang dari tempat kerja nya. Ia sekarang Taeyong sudah bekerja di salah satu perusahaan.
"Ke balkon?" Tawar Alea.
"Boleh." Ucap Felix sambil tersenyum.
"Lu duluan, gua ambil minum." Ucap Alea.
Felix pun naik ke atas duluan, ia masih menyembunyikan bunga nya di balik punggung nya.Ia duduk di kursi yang ada di balkon, menikmati angin malam yang menerpa nya.
Alea datang membawa dua gelas minuman dan beberapa cemilan.
"Oh shit." Felix mengumpat dalam batin nya. Jantung nya berdetak sangat kencang dan tak beraturan. Keluar keringat dingin di dahi nya.
Alea duduk di samping nya, Dan ia tak menyadari bunga di samping Felix.
"Ehem," Felix berdehem, tenggorokkan nya terasa kering untuk berbicara.
Ia mengambil gelas yang terisi air itu dan meminumnya.
"Le,.." panggil Felix.
Alea menengok ke arah suara, "ya?" Sahut nya.
"Langsung aja ke intinya,.. Gua.. " ucap Felix terputus.
"Kenapa Lix?" Tanya Alea.
"Gua sebelumnya minta maaf Le, gua lancang bilang gini ke lu, tapi gua udah kagak bisa pendem, gua gak bisa liat lu sedih terus, gua pengen lu bahagia terus." Ucap Felix.
"Ma---" ucapan Alea terputus. " dengerin dulu." Lanjut Felix.
Alea diam dan memberikan Felix kesempatan untuk berbicara.
Felix menatap mata Alea dengan lekat, terpancar ketulusan di dalam sana.
"Le, gua sayang sama lu, gua suka sama lu, so will you be mine?" Ucap Felix sambil menunjukkan sebuket bunga yang cantik."Sorry, gua tau ini gak tepat." Lanjut Felix.
Alea diam menatap Felix, ia sedikit kaget dengan apaa yang Felix ungkapkan tadi.
Tak tama, senyuman terlukis di bibir nya.
"Gak perlu minta maaf, sebelum nya gua mau bilang makasih sama lu, lu selalu ada buat gua. Lix, gua seneng lu sayang sama gua, dan gua bakal jawab lu, gua jawab gak." Ucap Alea sambil menahan tawa nya."Hah? O-oh oke... " ucap Felix kaget sambil tersenyum dengan kesan yang di paksakan.
"Gak nolak maksud gua." Lanjut Alea dan ia tersenyum manis.
Felix dibuat kaget lagi, ia merasa senang, dengan segera ia memeluk Alea sambil terus tersenyum.
Ia memegang tangan Alea dan menatapnya "Le, gua emang bukan cowo romantis, tapi gua bakal berusaha buat bahagiain lu." Ucap Felix.
Alea terus tersenyum "Lix, bahagia itu datangnya dari diri kita sendiri, lu gak perlu maksain buat ngelakuin hal yang bikin gua bahagia, karena... Cukup lu tetep di samping gua aja itu udah bikin gua bahagia." Ucap Alea dengan tulus.
Felix memeluk Alea dan berbisik " I love you."
Perut Alea seperti banyak kupu-kupu. Ia merasa tergelitik dengan perkataan Felix, pasalnya, Felix bukan tipe cowo seperti ini.
"I love you too." Ucap Alea sambil terkekeh.
Mereka kini tengah menatap langit yang dihiasi bintang bintang.
Semesta saja ikut senang dengan hubungan mereka.Tangan mereka terus saling menggeggam,
Seakan tidak bisa lepas kemanapun.Candaan ringan membuat mereka tertawa renyah, tanpa mereka sadari Ada yang memperhatikan mereka dari belakang.
Taeyong, laki-laki itu tersenyum melihat adiknya sedang tertawa.
Ia lega, akhirnya bisa melihat tawa itu lagi.Chan? Kemana dia semenjak Alea bertemu dengan nya satu bulan lalu?
Setelah kejadia satu bulan yang lalu, Chan tak terlihat lagi. Ia kembali menghilang. Selama sebulan, Alea mencoba mengikhlaskan Chan, ia tidak melupakan nya, karena menurut nya, menyimpan kenangan lebih baik daripada di lupakan. Cukup disimpan dan dikenang.
Satu minggu pertama memang sulit baginya, tapi selalu ada Felix yang terus memberinya semangat dan selalu menemaninya.
Hingga rasa kenyamanan itu muncul kembali, tetapi dengan orang yg berbeda.Dan sekarang, disinilah mereka, di balkon rumah Alea menikmati pemandangan malam, dan sudah meresmikan hubungan mereka berdua.
Tak terasa, waktu cepat berlalu mereka berdua lewati.
Waktu sudah meunjukan pukul 23:00."Aku balik ya," pamit Felix.
"Aku kamuan nih sekarang?" Ledek Alea.
"Iya dong, masa gua elu terus." Ucap Felix sambil ter kekeh.
"Yaudah, hati-hati balik nya, tar ketemu mbak kun lagi di pohon." Ucap Alea sambil tertawa.
"Jangan ngadi ngadi ya." Ucap Felix.
"Yaudah, aku balik sekarang. Habis ini kamu cuci kaki terus tidur ya." Ucap Felix sambil mengacak rambut Alea.
"Iya iya, udah lu sono." Ucap Alea.
Felix melambaikan tangan nya, lalu pergi dari halaman rumah Alea.
"Cie yang lagi kasmaran mah beda ya." Ledek Taeyong.
"Ye apaan si, iri bilang boss." Ucap Alea.
"Heh kok lu bisa tau bang?!" Tanya Alea."Tau lah gua." Ucap Taeyong.
"Lu ngintip di balkon ye?! Ngaku?!" Ucap Alea.
"Iya ngitip." Ucap Taeyong sambil tertawa.
"Langgeng ya dek, jangan sedih sedihan gara gara si Chan lagi." Lanjut Taeyong mendekati adik nya.Alea tersenyum "iya bang, lu juga cepet nyari gih cepet nikah umur lu udah makin tua." Ledek Alea.
"Yang penting tetep ganteng gua." Timpal Taeyong.
"Yaudah, gua naik ya bang mau bobo." Ucap Alea sambil tertawa tidak jelas.
Lalu ia pergi meninggalkan Taeyong yang hendak pergi ke dapur untuk minum.
Jangan lupa tinggalkan jejak
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Mine || Bangchan [Completed]
De Todo" lo milik gue," Chan " gue milik ortu gue," Alea