8

796 90 2
                                    

Seperti yang dijanjikan Gilang, ia benar-benar datang ke rumah Hana dengan membawa bento dan beberapa dessert yang mungkin Kyra dan Jamie suka. Karena sudah kadung datang, Mama Hana mengajak sekalian Gilang untuk makan malam bersama.

Kebahagiaan Kyra dan Jamie sangat terpancar dari wajah mereka begitu mengetahui Gilang datang. Setelah selesai makan malam, Jamie dan Kura meminta Gilang untuk menghubungi orang rumah agar bisa melihat Kelly saat itu juga.

Belakangan ini mungkin Kyra dan Jamie mulai melihat kemiripan Alex pada Gilang. Mirip untuk sama-sama mereka mintai perhatian maksudnya. Setelah makan malam sambil menelepon Kelly hari itu, Kyra dan Jamie malah jadi sering meringik untuk minta ajak Gilang makan malam bareng. Bukannya apa-apa, ayah mereka sendiri saja jarang punya waktu untuk makan malam bersama secara rutin. Pasti ada absennya mengingat ada waktu akhir bulan untuk tutup buku dan evaluasi. Belum kalau ada refreshment ideas.

Tapi lain lagi Gilang. Dia selalu akan menyempatkan waktu untuk bisa ketemu Kyra dan Jamie. Kalau kebetulan waktunya tidak cocok, maka mereka akan saling telepon dipagi hari saat Gilang belum berangkat bekerja karena Kyra dan Jamie sama butuhnya kepada Kelly.

Hana jadi mulai dilema haruskah ia mengadopsi kucing? Tapi kalau sudah mengadopsi, akan bertambah lagi tugasnya. Anak-anaknya juga masih terlalu kecil untuk bisa berkomitmen mengurus kucing.

Karena nyaris bisa dikatakan sering, Kyra dan Jamie sampai ikut ke petshop guna perawatan rutin untuk Kelly sebulan sekali. Ya, hanya satu kali tiap bulannya agar bisa bertemu Kelly. Hana benar-benar membatasi pertemuan mereka supaya mereka tidak meringik untuk minta kucing sendiri.

Sambil menunggu proses perawatan, Gilang akan mentreat Kyra dan Jamie es krim. Merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi dua bocah itu tentu saja, sedangkan Hana disisi lain, merasa tambah rikuh tiap kali Gilang mulai memanjakan anak-anaknya.

"They're getting depend on you like they did to Alex." Hana berkata pelan saat Kyra dan Jamie sedang memilih taburan apa untuk es krim mereka.

Gilang terkekeh. Merasa itu bukanlah suatu hal yang berat baginya. "Absotulely fine."

Hana yang merasa tidak sependapat kemudian mengatakan isi hatinya. "Aku yang not fine, actually."

"I'm their another guardian while Dave's away. You better live with that."

Apa yang Gilang katakana membuat Hana terkejut untuk sebentar. Dia tidak menyangka bahwa nama itu Kembali berada dalam topik disaat seperti ini. ia hanya berharap bahwa anak-anak tidak mendengar apa yang Gilang bilang karena Hana tidak ingin anak-anaknya rewel sekarang.

"Sorry, Hana. I didn't mean it." Tambah Gilang.

"It's ok."

"Are you sure kamu gak mau balik sama dia? The kids need him and you."

Hana merasa lega bahwa Gilang tidak menangkap keterkejutan yang Hana maksud. Kemudian ia Kembali pada rencana. "We'll be co-parenting, kok."

"Aku bisa carikan dia for the kids. Atau supaya kamu bisa ngobrol untuk berpikir lebih matang."

"I hope so. Tapi bahkan dia sudah gak bisa diharapkan. Dia akan Kembali sendiri begitu dia merasa bertanggung jawab. Pekerjaan terlalu took over his life sampe lupain kami. Aku pikir kehadirannya akan tergantikan dengan materi. Tapi seiringnya waktu, materipun sudah susah dia alokasikan untuk kami. So why should we stay?" Hana memaksakan senyumannya.

Empat mangkuk ice cream dengan masing-masing taburan yang sudah Kyra dan Jamie atur kini sudah selesai disajikan. Gilang membawa keempat mangkuknya ke meja yang juga pilihan Kyra dan Jamie. Melihat anak-anak menikmati treatnya membuat hati Hana menghangat. Hatinya merasa bersalah juga telah menilai ayah anak-anaknya setidak bertanggung jawab itu. Lubuk hatinya ingin berteriak kepada semua orang bahwa Dave adalah orang paling bertanggung jawab untuk keluarganya.

Hana menelan ludahnya sekaligus rasa bersalahnya karena ini adalah rencana. Ia tidak tahu untuk apa Dave bisa berpikir seperti itu. Ia tidak mau membebani Dave dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan demi memuaskan rasa penasarannya. Ia tidak menceritakan ini terhadap orang tuanya dan Niken juga Alex karena ia tidak mau membawa mereka dalam kebohongan ini. tapi ia juga tidak akan cerita bahwa apa yang dia lakukan merupakan rencana aturan Dave.

"Om Gilang, I think we should take Kelly to pet shop more often." Ide Kyra.

"Kenapa?" Gilang benar-benar menebak kenapa Kyra bisa mengajukan pemikiran seperti itu.

"He likes being surrounded by friends. His tail is up when we're at the pet shop!"

Gilang terkekeh. "Dia kurang suka dimandiin. Dia excited karena cium makanan kesukaannya tadi."

"Oh iya sih. Kelly terlalu suka sama makanan." Kyra lantas menyetujui tanpa perdebatan.

Gilang tersenyum melihat tingkah Kyra yang menjadi serius setelah berhadapan dengan ice cream. Kalau Jamie sih, memang dari tadi perhatiannya tidak bisa dilenyapkan dari kudapannya. Bayangan akan begitu girangnya wajah kedua bocah ini saat Gilang menawarkan Hana untuk bisa ajak Kelly menginap satu minggu kontan ditolak Hana detik itu juga. Ya, tempo hari memang Gilang berinisiatif begitu. Tapi feeling Hana kuat mengatakan bahwa Kelly perlu dijauhkan. Tanpa adanya hewan peliharaanpun belajar mereka sudah terdistract oleh mainan. Bagaimana kalau ditambah hewan?

Ponsel Gilang berdering bahwa ia diberitahu mengenai hewannya yang telah selesai perawatan. Hana didetik selanjutnya bicara, "Let's pick Kelly up and go home, kids. Bilang apa to Om Gilang setelah dapet treat?"

"Terimakasih, Om Gilang." Jawab Kyra dan Jamie bersamaan.

Aroma Kelly yang harum memenuhi mobil menjadi ketakjuban tersendiri bagi Kyra dan Jamie. Dalam perjalanan pulang, tidak henti-hentinya mereka gemas melihat Kelly dalam kandang dan aroma bulunya yang menjadi harum.

"That what's going on kalo kalian nurutin Ibu saat nyuruh mandi."

Namun kedua bocah itu tidak mempedulikan apa yang barusan Hana ucapkan. Begitu sampai ke pelataran rumah Hana, ia masih perlu memaksa kedua anaknya untuk berhenti gemas kepada Kelly dan segera pamitan. Kalau begini terus, akan sampai malampun mereka tidak akan melepaskan Kelly sehingga Hana memberikan Langkah terakhir, "Siapa yang bisa segera ganti baju bakal dapat extra lima belas menit untuk bisa main sebelum tidur."

Dan keduanya berebutan masuk ke dalam rumah. Hana bernapas lega begitu triknya berjalan lancar lagi.

"Thank you Gilang, for having us."

"Sama-sama. I told you, it's fine." Tekan Gilang.

"Ok.. jangan terlalu sering tapi."

"As a guardian, that's what should I do. Aku senang kok. Aku akan jaga mereka and it means i'll looking after you too."

Hana mengernyit kemudian berkata, "Thank you, Om Gilang." Yang barusan itu terlalu aneh bagi Hana. Sehingga ia perlu menekankan apa Gilang bagi keluarganya. Termasuk bagi Hana pribadi. Hana hanya jaga-jaga saja, takut jika kebaikan Gilang terlalu dia manfaatkan.


TERIMAKASIH SUDAH VOTING

INSANITY sudah tamat, Go read them!!

Nobody's Like You season 2Where stories live. Discover now