Bab 57 - 58. Kehidupan Seorang Budak

180 21 0
                                    

Bab 57. Kehidupan Seorang Budak part 1

Penelope mengedipkan matanya pada pemikirannya sendiri, ia seperti sedang membayangkan sesuatu yang melayang di depan matanya tetapi tidak terjadi sama sekali.

"Apa masalahnya?" Damien bertanya pada Penny yang tampak terkejut dengan warna mata pria itu.

Beberapa detik pertama, Penny menatap bola mata hitam Damien yang terlihat sama gelapnya dengan warna rambut Damien yang hitam pekat,

"M-matamu, tuan Damien,"

Penny terus menatapnya dimana Damien berpaling dan kembali berjalan di jembatan.

Angin bertiup, intensitas angin di telinga Penny berdengung naik turun selagi bertiup di sekitar mereka.

Ujung rambut Penny menyapu ke sisi kiri wajah dan bahunya. Beberapa anak rambut menghalangi matanya yang tidak ia singkirkan karena terfokus pada Damien, matanya memusatkan perhatian pada mata Damien yang merupakan warna kegelapan yang begitu jelas.

"Apa yang terjadi dengan mataku?"

Penny mendengar Damien bertanya padanya. Penelope yakin selama ini mata Damien berwarna merah, sungguh membingungkan Penny jika membayangkan Damien memiliki mata merah, tetapi tidak mungkin warnanya hitam. Senyuman tersungging di bibir Damien,

"Bisakah kau menebak mengapa mataku menjadi hitam?"

Penny sama sekali tidak berhalusinasi. Bagaimana ia bisa tahu sesuatu yang tidak ia sadari.

"Mata vampir seharusnya berwarna merah. Bisakah berubah warna?" Penny bertanya pada Damien.

"Seharusnya tidak,"

Lalu mengapa mata pria ini berubah warna? Apakah Damien tidak khawatir ada sesuatu yang salah dan aneh tentang hal itu?

Tampaknya ada sesuatu yang salah dengan Damien dan pria ini membutuhkan perhatian medis,

"Kau perlu ke dokter, Tuan Damien,"

Mendengar suara Penny yang khawatir, bibir Damien berkerut. Damien lalu bertanya padanya,

"Khawatir padaku, Sayang?"

Istilah 'sayang' adalah sesuatu yang tidak Penny duga, membuat gadis itu terdiam,

"Untuk sekarang, simpan lah untuk dirimu sendiri. Tidak banyak yang tahu tentang hal ini," mengangkat jarinya dan meletakkannya di bibir Penny sebelum berbalik dan menoleh ke arah mansion.

Penny yang berdiri terperangah sedikit berlari untuk mengejar vampir itu, berjalan di sebelahnya dengan rasa ingin tahu.

Penny melihatnya berjalan, tidak dapat mengalihkan pandangannya dari Damien. Penny bertanya-tanya, apakah telah terjadi sesuatu yang membuat matanya berubah warna ... dan selagi Penny memikirkannya, ia menyadari mata Damien baik-baik saja. Setidaknya sampai mereka mencapai hutan.

Dan apa maksudnya menyimpan untuk dirinya sendiri? Apakah orang lain tidak tahu tentang hal ini?

Tidak dapat menahan rasa ingin tahunya, Penny bertanya, "Tuan Damien ..."

"Hmm?"

Damien memandang ke arah Penny, di mana gadis itu berjalan di sampingnya di atas jembatan beton bebatuan. Jembatan itu diratakan setiap tiga bulan karena hujan Bonelake yang kerap mengikis lapisan permukaannya.

"Apa kau baik baik saja?" Penny melontarkan keterkejutannya, seringai jahat muncul di wajah Damien.

"Kau pasti seorang masokis, karena bertanya kepada majikanmu yang sudah membuatmu melakukan segala macam hal yang tidak menyenangkan, dan Kau bertanya kepadanya tentang keadaannya," mata Damien berbinar seolah telah menemukan hartanya.

Young Master Damien's Pet (Bagian 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang