"Apa itu cinta?"
"Cinta adalah suatu emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta juga dapat diartikan sebagai suatu perasaan dalam diri seseorang akibat faktor pembentuknya. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang."
"Apa perbedaan cinta dan kasih sayang?"
"Cinta merupakan keinginan, sedangkan sayang merupakan suatu kebutuhan. Perbedaan cinta dan sayang lainya, cinta memiliki kecemburuan dan rasa memiliki, sedangkan sayang itu tulus dan luas."
"Cemburu? Bagaimana tanda-tanda orang yang sedang cemburu?"
"Ciri-ciri seseorang yang sedang cemburu yaitu. Tidak pandai menyimpan emosi, tidak suka memuji orang lain, terlihat marah ketika ada yang memuji pasangannya, mulai lama membalas pesan pasangannya, bertengkar tanpa alasan, pura-pura tidak peduli, banyak bertanya."
"Senku apa kau mende---SENKU!!!"
(Y/N) mengembungkan pipinya, pasalnya sedari tadi ia menjelaskan tentang cinta dan kasih sayang serta cemburu, Senku sama sekali tidak mendengar. Pemuda itu malah sibuk dengan cairan bahkan beberapa batu dan tumbuhan yang telah Taiju kumpulkan. Menyebalkan sekali.
"Jika ingin menjelaskan padaku, sebaiknya jangan. Aku tidak ingin otak ku tertular virus dari otak mu yang penuh drama dan fantasi romance." Kata Senku dingin, setelahnya malah meninggalkan (Y/N) yang masih bersungut ria.
"AKAN KU BUAT KAU JATUH CINTA PADAKU! DOKTER BATU!!!" Teriak (Y/N) lantang. Senku menghentikan langkahnya, lalu menyeringai. Kembali menatap (Y/N) yang tidak jauh dari tempatnya berdiri.
"Jika kau ingin melakukan itu, maka hapuskan ilmu pengetahuan yang ada diotakku." Kata Senku mengejek, lalu benar-benar pergi dari hadapan (Y/N).
***
"Ramuan untuk membangkitkan manusia kembali adalah campurkan asam nitrat dan alkohol. Setelah menyaringnya dari air gua, campurkan dengan alkohol yang telah disaring sampai kemurnian nya 96%. 30% air ajaib dan 70% alkohol. Jika kau meleset sedikit saja reaksinya tidak akan terjadi." Jelas Senku panjang lebar mengenai ramuan yang telah berhasil ia buat untuk menghidupkan manusia.
Taiju dan (Y/N) hanya diam melongo. (Y/N) masih sedikit paham dengan penjelasan Senku, sedangkan Taiju, jangan tanya dia.
"Senku kau hebat!! Bagaimana bisa kau membuatnya?"
Pertanyaan macam apa yang Taiju tanyakan ini? Bukan kah sudah jelas baru saja Senku menjelaskan tentang membuat ramuan tadi. Ahh mungkin maksud Taiju, bagaimana mungkin Senku tau cara membuatnya.
"Kukuku, dengan bereksperimen kau bisa membuat segala hal." Jawab Senku, kini kami berhasil menemukan ramuan menghidupkan manusia kembali.
"Jadi, siapa yang akan kita hidupkan pertama kali?" Tanya (Y/N), Senku hanya diam. Lalu matanya bergulir menatap Taiju.
"Kuserahkan bagian ini kepada Taiju."
"YOSH! TENTU SAJA JAWABANNYA...!"
"Yuzuriha?"
Kini mereka bertiga sudah berada didekat pohon besar yang menampung tubuh yuzuriha yang masih membatu. Taiju mengangguk mantap menanggapi pertanyaan (Y/N) barusan. Sebenarnya (Y/N) tidak masalah jika yang dibangkitkan Yuzuriha, toh mereka teman sekelas juga. (Y/N) tidak akan kesepian lagi jika Yuzuriha sudah hidup kembali.
GGGRRR
Baru saja Taiju akan menyiramkan air ajaib itu, namun suara binatang buas mulai terdengar diindra pendengaran mereka. Spontan saja mereka memandang waspada semak-semak yang semakin lama semakin bergoyang manja, tampak seekor raja hutan datang kearah mereka, ditemani oleh dua singa betina lainnya.
"CEPAT LARI!" Teriak Senku.
Tanpa sadar ia menggenggam tangan (Y/N) erat dan menarik gadis itu agar berlari lebih cepat. Ketiga remaja itu terlihat ngos-gosan akibat kejaran singa buas yang kemungkinan lepas dari kebun binatang. Beruntung lah otak Taiju sedikit encer, ia segera mengajak Senku dan (Y/N) menuju tempat primata terkuat berada. Shishio Tsukasa.
"Ugh.."
(Y/N) meringis dirasa kakinya sedikit terkilir, disaat seperti ini mengapa kakinya harus terkilir? Ia merasa menjadi beban. Senku yang peka dengan cepat berdiri dihadapan (Y/N), menjaga agar gadis itu tidak diserang hewan buas, kini mereka sudah sampai ketempat Tsukasa berada. Senku segera memerintah Taiju untuk menyiramkan air ajaib itu pada Tsukasa, nyawa mereka menjadi taruhan sekarang.
Krak
Tidak lama setelahnya terdengar suara batu yang mulai mengikis dan meretak. Awalnya (Y/N) tampak bingung dengan pembicaraan antara Senku dan primata terkuat itu, sangat cepat dan singkat. Namun setelah Tsukasa bangun, ia segara menghabisi singa-singa itu. (Y/N) menutupi wajah nya dengan berdiri dibelakang punggung Senku. Ia tidak ingin melihat tubuh Tsukasa yang telanjang.
"Dia benar-benar kuat!" Teriak Taiju kegirangan, sedangkan Senku memasang seringai andalannya. (Y/N) menatap Tsukasa dengan pandangan waspada dan sedikit resah, pasal nya ia tau seberapa kuat Shishio Tsukasa itu.
"Kau baik-baik saja kan gadis drama?" Tanya Senku, kini pandangan nya teralihkan pada gadis yang terduduk lemas direrumputan. Sepertinya kaki (Y/N) masih terasa nyeri, terlihat dari wajah masam yang ia pancarkan.
"Apa kau mengkhawatirkan ku?" Goda (Y/N), Senku berwajah masam bak akik-akik.
"Jika kaki mu masih sakit, kau hanya beban."
Hati (Y/N) bagai kaca yang retak perlahan lalu hancur berkeping-keping, perkataan Senku sungguh mengayat hati. Bagaimana bisa ia disandingkan dengan beban dari anime sebelah? Sudahlah jangan dibahas. Mata (Y/N) melebar menyadari Senku sudah berada didepannya dan berjongkok.
"Cepat naik bodoh."
"Ka--kau yakin? Tubuh ku bera---"
"Naik saja cepat!"
Dengan cepat (Y/N) menaiki pundak Senku, kalau dipikir-pikir, padahal Senku tidak perlu repot-repot mengendongnya karena ada Tsukasa yang bisa melakukan hal itu. Mengingat bahwa Senku adalah lelaki lemah berotak cerdas. Namun lihatlah, ia seperti lelaki ikemen sekarang. Tanpa sadar (Y/N) tersenyum kecil, Senku rupanya bisa perhatian juga.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Science Or Love 《SenkuxReaders》
Historia CortaSenku tahu betul jika ia sudah terlibat cinta, maka otaknya tidak akan mampu untuk berpikir logis. Karena, semua hal tentang cinta itu tidak ada yang logis dan penuh fantasi. Karena itulah, Senku selalu menghindari kata "Cinta" dalam hidupnya. Bagin...