Minchan berjalan terseok-seok melewati berbagai tanaman rimbun yang rasanya ingin ia tebas saat itu juga. Jika saja ia bisa melayang di tempat ini maka kakinya yang terluka tidak akan bertambah parah. Sayangnya ini bukan wilayahnya.
Wilayah musuh tidak akan pernah memberi keringanan.
Minchan berhenti sejenak di bawah pohon. Ia meringis ketika melihat kakinya. "Ck, sial, udah jadi hantu juga masih aja sakit!"
Ia merogoh sesuatu di saku kemejanya, mengeluarkan foto yang ia lipat secara asal. Minchan mengusap wajah di foto itu satu per satu lalu menghapus debu yang menempel di wajah mereka.
Tidak ada yang tersenyum di foto itu, hanya terlihat Gyehyeon dan Yeonho yang bibirnya terangkat sedikit. Andai waktu bisa diulang maka mereka semua tidak akan berakhir seperti ini. Dadanya selalu sesak tiap kali melihat bahwa Kangmin, adik yang bisa merangkap sebagai teman dan tetangga kesayangannya mati karena sang iblis.
Minchan tidak menyalahkan Yongseung atas insiden itu. Tetapi, luka dihatinya tidak bisa sembuh begitu saja.
Mereka semua mati dan hanya Yongseung yang selamat.
Bukankah mereka sahabat? Katanya seorang sahabat harus melakukan semua hal bersama.
Jika mereka berenam mati, bukankah seharusnya Yongseung juga mengikuti jejak mereka?
Minchan memukul dadanya. Bulir bening kembali menetes di pipinya. Semuanya sudah terlambat. Tidak akan ada yang bisa menghentikannya sekalipun itu para sahabatnya.
Minchan telah membuat kesepakatan dengan dia.
***
Kangmin terus berusaha mencari pintu keluar yang letaknya selalu berpindah-pindah itu. Ia sudah menghafal rutenya tapi mengapa ia tidak dapat menemukan pintu itu?
Apa ini efek dari mantra yang Minchan beri pada pintu?
Kangmin menyisir rambutnya frustasi. Semua roh disana tidak menatapnya karena memang mereka tidak tahu bahwa Kangmin bukanlah bagian dari mereka. Maka dari itu Kangmin berusaha keras untuk tidak terlihat mencolok.
"Sebenarnya kak Minchan punya masalah apa sih?!" gumam Kangmin frustasi.
Apa-apaan dia menyuruh Kangmin untuk beristirahat di sini? Dia mau membuat Kangmin diserang roh-roh itu jika ketahuan?
Situasi di dunia manusia --Yongseung-- sedang tidak aman. Lalu Minchan justru mengurungnya di sini. Jika mereka tidak bersatu, mana mungkin mereka bisa mengalahkan sang iblis?
Karena lelah tak kunjung menemukan pintu keluar, Kangmin mendudukkan dirinya di tengah-tengah keramaian itu. Toh, mereka tidak akan menyadari keberadaan Kangmin, jadi tak masalah jika dirinya duduk diantara mereka.
Kangmin mencoba menarik benang merah, mengapa Minchan menyusulnya kemari, membawa paksa anak Yongseung dan mengurungnya di sini.
Jika motif Minchan adalah...
Tunggu, tidak mungkin kan?
Kedua bola mata Kangmin membelalak. Ia segera bangkit dan kembali berusaha menemukan pintu.
"Nggak, kak Minchan gak akan senekat itu!"
***
Dongheon dan Hoyoung tidak kunjung menemukan Kangmin. Mereka sudah mencari letak dimana pintu itu akan berpindah namun mata mereka tidak dapat menemukan keberadaan pintu itu walau sebatas siluet.
Pada akhirnya mereka kembali dan bertemu dengan Gyehyeon dan Yeonho yang ternyata juga tidak berhasil menemukan Yongseung.
"Lalu apa sebaiknya kita cari Minchan aja? Gue beneran masih curiga sama dia." usul Gyehyeon pada ketiga hantu tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] G.B.T.B | VERIVERY
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Buku Kedua dari seri PHOTO Go Beyond The Barrier. «The devil is back, it's time to pull the trigger back.» Sang iblis kembali. Semuanya menjadi dingin dan kegelapan terus melanda. Tidak ada cara lain selain terus berlari. Tetapi mau sa...