7

39.3K 2.1K 185
                                    

Akoh tau 500 vote di lapak ini bikin kalian megap² 😂

Tpi takpelah... Soalnya mikir buat cerita fantasy biar menarik itu lebih susah dr pd bikin cerita yg om hot ² pop💋

⚠️Jangan skip membaca. Akan ada tokoh lain yang mulai muncul. Ada penjelasan disana, jika kalian lewatkan bisa bikin bingung nantinya.

***

Author Pov

Catly masih belum bisa memejamkan matanya. Kalimat yang keluar dari mulut Denis benar-benar mengganggu pikirannya.

' Kesatria '

Catly memang tak tahu banyak. Tapi saat dirinya kecil dulu, sebelum sang Ratu meninggal. Catly selalu diceritakan kisah legenda sang kesatria.

Yang Catly ingat jika sang Ratu dulu mengatakan padanya jika kesatria adalah makhluk pelindung keturunan Ratu atau ibu Catly.  Kesatria sudah ada sejak leluhur   Catly hidup . Saat Catly menanyakan bentuk kesatria, sang Ratu menjawab jika kesatria memiliki tubuh yang gagah dan kuat serta aura yang membuat dirinya merasa terlindungi.

Lalu Catly bertanya dimana kesatria pada saat itu. Dan Ratu hanya menggeleng memberi jawaban pada Catly kecil. Ratu memberikan buku itu pada Catly untuk dijaga sebelum dirinya meninggal.

Pesan Ratu yang selalu terngiang di ingatan Catly adalah , 'Ibu menyayangimu, kau akan baik-baik saja. Kesatria akan menjagamu'

Catly meneteskan air mata mengingat semua kenangan itu. Ia menghapus air matanya lalu menatap wajah lelah Denis yang terpejam dihadapannya. Ia mengelus pipi tegas Denis dengan sayang.

"Apa Denis kesatria?"

"Catly tidak tahu seperti apa rupa kesatria yang Ratu ceritakan. Tapi, selama ini Catly selalu merasa dilindungi disisi Denis"

Catly merapatkan tubuhnya lalu memeluk Denis erat.

***

Entah itu semua hanya perasaan Catly atau bukan, tapi dirinya merasa Denis semakin kekar saja. Catly menatap tangan berurat Denis yang tengah menulis. Urat-urat terlihat ketika tangan itu bergerak  cepat untuk menulis. Wajah Catly memerah tanpa sebab melihat semua itu.

Denis menoleh "Kenapa?"

"Huh?" Catly mengerjap.

"Ada apa? Wajahmu memerah, Catly sakit?" Denis menyentuh kening Catly.

Catly semakin meremang ketika kulit tangan Denis menyentuh wajahnya.

"T-tidak! Catly tidak sakit! Denis lanjut nulis saja!" ujar Catly tergagap.

Denis mengangkat bahu "Kenapa sih"

Pelajaran berlangsung dengan lancar. Denis menatap ngeri pada tulisan Catly. Sepertinya ia harus mengajari Catly menulis nanti dirumah.

Bel istirahat sudah berbunyi. Denis mengajak Catly makan ke kantin. Catly menatap sekitarnya dengan mata berbinar senang.

Murid-murid yang lalu-lalang pun melihat Catly yang imut dengan penuh minat. Itu membuat Denis mendengus.

"Mau makan apa?" tanya Denis ketika keduanya sudah dapat meja.

"Denis mau makan apa?"

CATLY [21+] DROP! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang