Seorang anak perempuan yang di temani oleh wanita dewasa sedang berpamitan dengan seorang lelaki. Sepertinya mereka adalah kedua orang tua dari anak tersebut, di lihat dari penampilan mereka yang sangat mirip.
"Kau harus berjanji terus mengirimi surat!" lelaki tersebut menatap tajam mata si anak. "Kalau aku mendengar kau terluka atau ada kekacauan... Aku akan menarikmu langsung balik kerumah, understand?"
Anak perempuan itu memeluk si Ayah dan di balas dengan pelukan yang sangat kencang. "Yes, dad"
"Ayo, dear, kita harus segera masuk" si Ibu menarik anaknya mendekat.
"Bye dad!"
"Bye dear, love you!"
Setelahnya, Ibu dan anak tersebut mendorong troli yang berisi satu koper besar bersama kearah tengah tengah dari platform nomor sembilan. Lalu mereka menghilang, seperti masuk kedalam platfrom itu.
Tapi sebenarnya mereka tak sepenuhnya menghilang, melainkan berpindah tempat. Tempatnya pun tak sepenuhnya berbeda, hanya suasana dan orang sekitarnya yang sangat... berbeda.
Si anak perempuan itu melirik ke arah platfrom lalu tersenyum, platfromnya sudah berubah menjadi 9¾. Ia langsung mengedarkan matanya dan menatap kagum tempat yang ramai itu.
Tempat itu adalah Stasiun Kereta yang berwarna merah dengan asap hitam itu yang sudah mengeluarkan asap lokomotifnya mampu membuat anak kecil itu berdecak kagum, yang hanya di tatap geli oleh ibunya.
Keduanya berjalan mendekat ke gerbong gereta yang akan segera berangkat, banyak anak anak lainnya yang sudah memasuki kereta.
Tolong salahkan saja Ayah si anak perempuan tadi yang tak ingin di tinggalkan oleh putrinya. Mungkin kalau tak segera ditarik oleh Ibunya, anak perempuan itu akan segera tertinggal keretanya. Anak perempuan dengan muka yang sangat pucat, tapi tak lebih pucat dari ibunya itu menoleh kearah sang Ibu.
"Mum? Menurutmu sebaiknya aku berada dimana?" tanyanya.
Sang Ibu tersenyum, "Dimanapun sama terbaiknya putriku, tapi mungkin Gryffindor. Itu tempat ku sebelumnya" jawabnya. "Tapi ingat, dimanapun kau, itu tak masalah sayang, cukup nikmati dan fokus belajar saja. Paham?" Setelahnya si anak perempuan memeluk Ibunya. Si Ibu pun membalas dan mencium kening dan pipi putrinya.
Wanita yang Ibu dari anak perempuan itu mengeluarkan sebuah kayu ramping yang panjangnya kira kira 23cm, lalu ia mengetuk dan membuat pola kearah koper anaknya. Dan secara ajaib koper itu menyusut seperti miniatur, terakhir ia memasukan koper mini itu kedalam kantung baju putrinya.
Anak perempuan itu tersenyum lalu perlahan pergi masuk kedalam kereta yang siap meluncur pergi mengantarkannya ke sekolah.
Ya anak perempuan itu akan bersekolah di Hogwart School of Witchcraft and Wizardry. Sekolah sihir terbaik.
************
Anak perempuan dengan rambut gelombang sepunggung dan berwarna coklat perunggunya itu, kontras dengan warna kulitnya yang sangat pucat. Dia terus menyusuri lorong kereta yang ramai, terus melewati kompartemen yang rata rata sudah di isi 3-5 orang, yang sebenarnya masih sangat muat untuk dirinya.
Tapi dengan muka asing mereka, anak perempuan tersebut memilih melanjutkan jalannya, berharap kompartemen paling ujung masih ada yang kosong untuknya. Tetapi saat sudah sampai yang paling ujung Ia menghela nafas kesal lalu berdecak, tapi memutuskan untuk masuk juga.
"Hai? Boleh aku masuk kesini?" tanyanya pada anak laki laki yang memakai kacamata dan berambut hitam berantakan.
"Euh Hai juga, kenapa tidak? Kau bisa masuk, silakan" setelah anak laki lali itu mempersilakannya masuk, Ia langsung duduk dan berterimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow Creature [Harry Potter FanFic]
FantasyAllener Swann hanya perlu menjaga rahasia terbesar hidupnya yaitu tentang identitas dirinya yang sebenarnya dan menjalankan kehidupan sekolah yang seharusnya saja. Tapi keduanya tak berjalan dengan semestinya ketike Allener Swann berteman dekat deng...