29.(Bukan) NGEDATE

829 51 0
                                    


Aku hanya mampu mengagumi tanpa bisa memiliki

~Naya~

***


"GANTUNGIN perasaan gue."

Kenapa kata-kata Zou tadi siang terus berputar di kepalanya?
Dan kenapa juga dirinya jadi labil seperti ini,dulu saja dia bersikeras  ingin sekali bisa dekat dengan cowok itu tapi sekalinya sudah didepan mata kenapa jadi tidak karuan seperti ini rasanya.

Ternyata benar ya kalau cinta bisa mengubah hari kita.

Tangannya terulur menyentuh bingkai diatas meja,itu adalah foto dirinya dan Marcell saat usia mereka sepuluh tahun, bahkan saat itu giginya belum lagi tumbuh semua tapi dengan pedenya dia menyengir lebar memperlihatkan sebagian giginya yang ompong, sedangkan Marcell yang mencubit pipinya.

Sebenarnya sempat terlintas dipikiran Naya jika persahabatannya dengan Marcell akan berakhir saling suka seperti kisah yang sering dia tonton difilm-film.
Tapi ternyata tidak,dari dulu sampai sekarang Marcell masih sama, Marcell yang selalu ada untuknya tanpa mengeluh jika dirinya selalu mengadu ini itu

Tidak tau saja Naya jika selama ini Marcell mati-matian menyimpan perasaannya agar tidak terbongkar sedikitpun!

Bukan hanya foto dirinya dan Marcell tapi kamarnya hampir terpenuhi dengan lukisan hasil tangannya sendiri, begini-begini dia itu bisa melukis walau tidak sebagus orang lain.
Dan satu lagi Novelnya George Martin yang sudah tidak diragukan tebalnya selalu ada diatas mejanya walau jarang dibaca.

"Naya!"

Suara Nara diluar membuyarkan lamunannya, gadis itu memang selalu menganggu.

"Apa,"jawabnya ogah-ogahan.

"Zou ngajak lo pergi!"

***

Terkena hembusan angin malam membuat rambut coklatnya yang hanya diikat separuh bergoyang Kekanan kekiri mengikuti irama angin.
Layaknya daun yang bergoyang ria diatas sana seperti itulah kira-kira gambaran perasannya saat ini.
Ini adalah kali kedua dia dibonceng oleh Zou menggunakan motor besar cowok itu.

Matanya membulat sesaat menyadari Zou memberhentikan motornya tepat didepan pusat perbelanjaan.

"Sini gue bukain,"ujar Zou mengulurkan tangannya memegang helm dikepalanya.

Reflek Naya mundur menggoyangkan tangannya,"enggak usah aku aja."

Zou hanya mengangguk, tidak tau mau menimpali omongannya dengan kata-kata apa.

"Kita mau ngapain kemall Zou,"tanya Naya sedikit mendongak saat didalam mall tersebut.

Dalam hati Naya berharap Zou akan menjawab seperti ini 'anggap aja kita lagi ngedate'

Tapi kenyataannya adalah.....
"Bantuin gue milih Kado buat nyokap ya,"itulah jawaban Zou.

Mendengar jawaban Zou membuat Naya terkikik geli sendiri, 'sadar Naya,Mana mungkin Zou sengaja ngajak lo ngedate!'

"Kenapa?"

"Hahh."

"Kenapa lo senyum-senyum sendiri?"tanya Zou menaikan sebelah alisnya.

"Enggak ada,"elaknya seraya berjalan lebih dulu.

***

"Yang ini bagus nggak?"

Naya yang sedang memilih tas menoleh seketika.

Tak kuasa menahan tawa Naya memalingkan wajah, apakah selera belanja pria seburuk itu! Bayangkan saja masak ibu-ibu mau dibelikan gaun satin sebatas lutut dengan lengan 3/4 dan warnanya sangatlah mencolok.

Alnaya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang