Bagian 1 || Netra Putih dan Bercak Merah||
Gadis dengan netra coklat itu menatap kesal ke arah parkiran mobil nya, mobil baru nya kini sudah penuh dengan coretan 'lagi'.Dengan kesal, Alice mengambil tas ransel nya, mengeluarkan sepeda nya dari bagasi dan "Aku berangkat !" teriak nya dari pagar yang menjadi pemisah dari jarak nya dengan rumah nya.
"Iya, jangan pulang larut lagi Alice, ingat untuk selalu menjaga diri!" seru Bertha, sang mama yang bergegas menilik dari balik pintu saat mendengar suara itu dengan raut wajah khawatir yang selalu tercetak di wajah nya.
"Aku akan bersama dengan Logan ma, jangan terlalu khawatir dengan ku!" seru Alice lalu mulai mengayuh sepeda gunung nya.
Cuaca kali ini sepertinya tidak mendukung Alice yang sial nya sedang membawa sepeda ke sekolah nya. Awan hitam dengan suara petir yang mulai terdengar membuat Alice semakin menambah kecepatan mengayuh sepedanya. Berharap bahwa hujan itu tidak akan membasahinya kali ini. Di tengah usaha nya, Alice dihentikan oleh mobil hitam mewah yang tiba-tiba berhenti di depan nya. Alice juga ikut berhenti dan menatap mobil yang sepertinya familiar untuknya.
"Masuklah Alice, sekolah akan masuk sekitar 15 menit lagi dan ditambah dengan rintik hujan yang mulai terasa! Kau akan telat dan basah jika menolak tawaran baik ku"
Alice menatap pemuda bermata biru itu, dengan kesal itu segera melipat sepeda gunung nya. Memasukkan nya ke dalam bagasi lelaki itu dan bergegas masuk ke dalam mobil itu.
"Ada apa dengan mobilmu Mrs.Betrson? Apa kau lagi-lagi mewarnai mobil baru mu?" kekeh Logan sambil fokus menyetir dan sesekali mencuri pandang ke arah penumpang di sebelahnya. Lebih tepatnya, ke arah gadis bernama Alice Betrson yang sedang menekuk wajah nya sejak tadi.
"Aku tidak tau apa yang terjadi belakangan ini Logan, tapi rasanya semakin aneh. Setiap malam aku selalu berjalan ke luar, dan sialnya. Tangan ini, tangan sialan ini selalu menggambar di mobil ku dan ding-ding kamar ku!" seru Alice Frustasi
"Apa kau sudah bertanya mengenai lambang itu pada ibumu? Aku rasa dia tahu sesuatu!" seru Logan sambil mencari parkiran di sekolah mereka. Cukup lama, hingga Ia parkir di lokasi biasa ia parkir. Sudut parkiran, dengan keadaan paling rawan. Sebenarnya bukan paling rawan, tapi kondisi paling menyeramkan. Banyak yang mengatakan bahwa beberapa siswi sering melihat arwah yang duduk di parkiran itu. Banyak juga yang mengatakan bahwa dulu, di lokasi parkiran mobil Logan. Ada pembunuhan sadis yang tidak terselesaikan sampai sekarang. Issu itu terus berkembang dari generasi ke generasi hingga tidak ada yang berani parkir di lokasi itu. Hanya Logan lah satu-satu nya manusia aneh yang mau parkir di sana tanpa ada rasa khawatir barang sedikit pun.
"Apa kau berpikir aku tidak pernah bertanya mengenai lambang itu Logan? Pertanyaan mu retoris sekali!" kesal Alice yang turun dari mobil Logan.
"Aku ingin bertanya Alice!" seru Logan yang juga segera turun dari dalam mobil nya dan menyamakan langkah nya dengan Alice yang mulai melangkah menuju arah gedung kelas mereka.
"Apa yg ingin kamu tanya?" seru Alice
"Apa kamu pernah berpikiran bahwa Ny.Bertha adalah ibu kandungmu? Bukan, maksud ku! Tapi ini sulit untuk dijelaskan, aku selalu memperhatikan kejanggalan itu ketika aku bermain ke rumahmu!"
"Seperti tidak boleh memakai anting, tidak boleh memainkan alat musik, tidak bisa memasang jam di rumah?" ujar Alice menjawab pertanyaan Logan
"Y-yeah, aku rasa kau tau dengan kejanggalan itu Alice!" ujar Logan sambil menghela nafas nya
"Lebih baik kita segera masuk saja Logan, aku malas membicarakannya!"
Logan mengangguk, lalu mereka bergegas melangkah menuju ruang kelas mereka sambil sesekali bertukar bahan pembicaraan sepanjang perjalanan, setidaknya itu bisa mengusir rasa bosan mereka. Namun, saat Alice masih asik berbicara dengan Logan, seseorang menabraknya Alice dari belakang.
Brakk
"Ahhhhhhhhhh!" teriak Alice saat lutut nya mencium lantai di bawah nya
"Alice?" panik Logan segera membantu Alice untuk berdiri. Logan sedikit meringis saat melihat bahwa lutut gadis itu mengeluarkan darah. Namun, pandangan nya teralih saat menyadari siapa yang baru saja menabrak Alice.
"Gadis itu!" ujar Alice saat menyadari siapa yang baru saja menabrak nya
"Bukan kah dia gadis dengan hazel setan itu?" ujar Logan saat baru saja menyadari bahwa gadis yang menabrak Alice adalah sosok gadis aneh dengan mata yang selalu tertutupi dengan poninya membuat ia dijuluki dengan gadis bermata iblis.
"Kau tidak bisa memanggilnya demikian Logan, kau sama-saja memperkeruh suasana dan aku rasa dia mendengar mu!" seru Alice sambil menahan rasa sakit di kaki nya
"Ck, kau terlalu baik hati Alice. Kau mungkin masih bisa berpikiran demikian, namun apa kau tidak bisa menyadari bahwa aura dari gadis itu juga sedikit berbeda dari manusia normal?"
"Lalu, apa kau berpikiran bahwa manusia dengan kekuatan adalah normal Logan? Aku rasa Kau, aku dan Xander, ada hubungan nya juga dengan gadis itu!" seru Alice mulai menganalisa
"Tidak mungkin Alice, kekuatan telekinesis milik mu itu adalah murni hasil kecelakaan di laboratorium itu, lagian auranya begitu berbeda dengan milik gadis itu Alice. Kau harus bisa menyadari itu, insting ku merasakan bahwa dia itu adalah iblis!" ujar Logan sambil berhenti melangkah.
Alice lalu berbalik dan berhenti melangkah, "Lalu, apakah aku juga iblis Logan?" kesal Alice
"Aku tidak mengatakan demikian Alice, tapi kau harus percaya dengan ku. Kau tidak boleh mendekatinya, ini bukan lah sesuatu yang bisa dijangkau dengan akal manusia biasa, karena....!" Logan sebentar berhenti mengucapkan kata-katanya membuat Alice menaikkan alisnya, menunggu kelanjutan dari ucapan Logan yang terputus
"Karena?" ulang Alice
"Dia menatap mu Alice!" seru Logan saat menyadari bahwa gadis iblis itu berhenti berjalan dan menatap nya, ralat, bukan dia. Tapi gadis itu menatap Alice. Logan menelan air liur nya, sudah ia katakan bahwa rumor itu benar-benar fakta. Mata gadis itu tidak normal, manik putih dengan percikan darah yang menghiasi wajah nya. Logan segera menarik tangan Alice dan mengambil rute yang berbeda menuju kelas mereka.
"Logan, apa yang kau lihat?" seru Alice
"Dia bukan manusia normal Alice, aku akan menceritakannya nanti saja. Untuk sekarang kita harus bergegas masuk ke dalam ruangan kelas!" seru Logan dengan keringat dingin yang meluncur dari atas dahi nya.
Logan dan Alice sampai di dalam kelas dan di sambut dengan tatapan heran dari Xander yang sudah duduk di kursi nya dengan buku yang berada di tangan nya. Logan segera mendudukkan Alice di sebelah Xander dan segera disusul dengan nya.
"Ada apa dengan kalian berdua? Kelihatannya kalian seperti dikejar seseorang!" seru Xander yang sudah menutup kembali buku nya. Xander sekilas melirik Alice yang duduk di sebelah nya, gadis itu juga keringatan dengan wajah nya yang menunjukkan ekspresi kebingungan dan takut yang bercampur menjadi satu. Alis Xander berkerut dan memutuskan untuk menatap Logan.
"Tadi, aku tidak sengaja memakai Juho Soshiken ku saat gadis setan itu sengaja menabrak Alice!" seru Logan masih mengatur nafas nya dan suara yang begitu pelan
"Lalu?" seru Xander dengan sesekali melirik ke bawah dan ternyata benar. Apa yang dikatakan Logan barusan ternyata benar, darah segar yang mengalir dari kaki Alice sepertinya sudah cukup membuat Xander sedikit percaya. Namun bukan itu, ada hal lain yang sepertinya ingin Logan sampaikan padanya.
"Aku rasa rumor itu benar, dia memiliki mata putih dengan bercak merah!" seru Logan membuat Xander membulatkan matanya. Mata putih dengan bercak merah, mungkinkah itu?
Note: (Sedikit tambahan jika tidak tau arti dari istilah di atas)Juho Soshiken: Kekuatan untuk menerawang tapi belum sempurna, hanya beberapa meter.
Telekinesis: Kekuatan untuk memindahkan benda
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Weird (TAMAT)
Mystery / ThrillerAlice berada di dalam sebuah 'teror' yang terus memaksanya untuk mengingat apa yang ia lupakan. Xander hadir saat gadis itu merasa ingin menyerah menghadapi masalah-Nya. **** Memiliki kekuatan aneh yang 'katanya' adalah sebuah kecelakaan yang dilaku...