[BLS] I can't be yours #ONESHOOT

1.8K 47 3
                                    

Sebelumnya aku udah pernah post ini di facebook :)
Happy Reading^^ 

---

BAMM!!

Dentuman keras pintu locker saat seorang lelaki menutupnya membuat gadis yang berada di sebelahnya terkejut. Lelaki itu memutar tubuhnya lantas tersentak saat ia melihat gadis itu berada disebelahnya.

“Eve, kau ada disini. Ada apa sayang?” tanya lelaki pada gadis bernama Evelyn Knight –yang sering dipanggil Eve yang terkejut karena ulah kekasihnya menutup pintu locker dengan keras. Eve mengecup pipi kanan kekasihnya yang bernama Justin Bieber itu sekilas.

“Justin, apakah setelah pulang nanti kau dapat menemaniku ke Boutique mengambil pesanan gaunku untuk pertungangan kita ?” tanya Eve dengan sorot mata penuh harap.

“Maaf sayang, setelah pulang aku ada Jumpa Pers mengenai album baruku.” Terlihat raut penyesalan di wajah Justin. Eve mengendus kesal.

“Ayolah, pertunangan kita besok! Lagipula akhir-akhir ini kita jalan bersama kau terlalu sibuk.” keluhnya. Justin berpikir sebentar lalu menghembuskan nafas berat, “Baiklah, akan ku usahakan setelah pulang Jumpa Pers nanti.” Justin tersenyum dan mengelus rambut kekasihnya. Eve tersenyum senang lantas memeluk Justin sesaat sebagai tanda terima kasih. Lalu mereka jalan bersama menuju kelas selanjutnya.

*

Gadis berambut coklat kehitaman ini masih setia duduk diatas ranjangnya. Ia sudah lama menunggu kekasihnya yang berjanji akan menjemputnya pukul 03.00 pm, tapi sekarang waktu sudah menunjukan pukul 03.35 pm. Eve menghembuskan nafas kesekian kalinya. Ia sudah mencoba menghubungi Justin berpuluh-puluh kali namun tak satupun Justin angkat. Sebuah harapan dibenaknya jika Justin membalas sms atau telponya dan mengatakan ‘Aku masih ada jumpa pers. Tunggu sebentar.’ Tapi harapan itu ia tepis karena terbukti Justin tak mengangkat telponnya malah me-reject dan me-non aktifkan ponselnya. Rasa kantuk membuatnya tidak bisa bertahan lebih lama lagi hingga akhirnya Eve terlelap tidur.

>>>>>> 

“Eve...Eve...” bisik seorang lelaki berambut spike brown itu membangunkan gadis yang sudah lama menunggu kedatangannnya. Gadis itu mengerang lalu membuka mata karamelnya.

“Justin? Astaga! Aku tertidur. Pukul berapa ini?” Ia mengedarkan pandangannya ke arah jam dinding. Jarum pendek pada jam itu mengarah ke angka 6 dan jarum panjang mengarah ke angka 10. Ia membulatkan mata melihat alat penunjuk jam itu; mengetahui jika ia sudah lama tertidur.

“Mengapa kau baru datang? Darimana saja kau? Kenapa kau tak mengangkat telponku?” suara serak –seperti orang bangun tidur itu mengeluarkan ribuan pertanyaan keluar dari mulutnya tanpa jeda. Eve berusaha masih berusaha mengumpulkan nyawa yang sebagian masih di alam mimpi.

“Maaf, tadi terjadi masalah kecil,” ucap Justin datar. Lelaki itu tidak berani menatap kearah Eve.

“Masalah apa ?” Tangan Eve meraih pundak Justin mencoba memaksa Justin menatapnya.

“Tak penting! Kau tak perlu tahu.” Justin berusaha melepaskan cengkraman tangan Eve pada pundaknya yang kekar itu. Eve menghembuskan nafas kecil.

“Oke, tapi kita jadi pergi ‘kan? Sekarang masih pukul 07.00 pm. Kita bisa dinner bersama.”

“Maaf Eve, aku kesini ingin mengatakan harus pergi tidak bisa menemanimu makan malam. Kau dapat mengambil gaunmu sendiri. Jangan terlalu manja. Aku juga sudah kenyang. Sekarang aku  pergi.” Justin beranjak dari kamar Eve tanpa mengucapkan selamat tinggal. Terlihat raut kekecewaan diwajah Eve. Ada apa dengan Justin hari ini? apa ada masalah dengannya? Mengapa dia tidak mau bercerita? batin Eve meneriaki.

[BLS] I can't be yours #ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang