Episode 39

442 8 0
                                    

Sesampainya Daniel di Mension, Harsan langsung menghampirinya.

"Selamat malam tuan" Sapa Harsan hormat.

"Ada apa Har?" Tanya Daniel langsung saat melihat mimik wajah Harsan yang sedang manahan emosi.

"Tuan, Perusahaan kita yang ada di Kota Xx sedang menegalami penurunan drastis, dan kabar yang saya dengar dari karyawaan kepercayaan kita, Ini ada sangkut pautnya dengan CEO" Lapor Harsan.

Daniel pun langsung mengepal kedua tangan ya, "Brengsek" Gumam Daniel menahan emosi. "Siapkan perjalanan Har, Malam ini juga kita akan kesana" Perintah Daniel pergi kedalam kamarnya.

"Baik tuan" Harsan pun langsung menyiapkan Helikopter Daniel di atas Mension.

.

Pagi harinya didalam gedung Kenzo Group, Selin terlihat sangat ceria dan tak henti-hentinya tersenyum. "Selamat pagi mbak Maya, Sani, James" Sapa Selin saat baru tiba di lantai besmend.

"Yaa ampun Selin, Kamu bisa-bisanya masih tersenyum" Ucap Sani khawatir.

"Emang kenapa San" Tanya Selin bingung.

"Kamu dari mana saja semalam, Kenapa kamu tidak ada di lantai mu?" Tanya Sani tampa menjawab pertanyaan Selin.

"Ituu... Mmmm... Ada urusan penting mendadak semalam hehe" Jawab Selin berbohong, "Enggak mungkin kan aku bilang lagi jalan berdua Sama tuan Daniel😁" Batin Selin.

"Selin, Leader kita sangat marah sama kamu, Kami tidak bisa berbuat apa-apa jika Leader kita menghukum kamu, bahkan lebih parahnya lagi sampai pecat kamu" Ucap Sani lemas.

Deng.....

Selin pun akhirnya menegang, Lalu menatap kearah Maya dan juga James, Dan yang ditatap pun tidak bisa berbuat apa-apa, Mereka hanya bisa pasrah. Saat mengingat wajah sang Leader yang sangat Murka.

Flasback

"C.s.....C.s....." Panggil Bela berteriak. Namun tidak ada jawaban dari Selin. Bela yang kesal langsung menghubungi Sang Leader selin melalui Hate. Sang Leader pun datang menghampiri Bela.

"Maaf buk, Ada yang bisa saya bantu? Tanya sang Leader.

"C.s yang disini kemana? Tanya Balik Bela kesal.

" Maaf buk, Kalau begitu ijinkan saya mencarinya sebentar" ijin sang Leader.

"Tidak perlu, Saya mau kamu saja yang membersihkan itu" Tunjuk Bela kearah meja kerjanya.

"Baik buk" Sang Leader pun langsung membersihkan.
******

"Kamu tau tidak Sel? Segala pegawai yang ada dilantai itu, Semuanya itu pilihan tuan Daniel, Bahkan merekalah kepercayaan tuan Daniel memajukan perusahaan ini. Makanya mereka sangat di hormati oleh karyawan lainya. Lahh kita ini apalah yang hanya seorang petugas kebersihan" Ucap Sani lagi dengan sedih.

Selin pun merasa sangat bersalah, Kini kedua bola matanya sudah berkaca-kaca, "San apa aku akan dipecat?" Tanya Selin menahan air matanya.

"Kami tidak tau Sel Apa yang akan terjadi, Tapi kami sangat berharap kamu masih bisa bekerja disini, Meskipun tidak dilantai itu lagi" Jawab Sani sambil menenang kan Selin.

Kini Sang Leader pun telah ada dihadapan mereka, "Ayok....Ayok.... Semuanya silahkan berbaris yang rapi" Perintah Sang Leader sambil bertepuk tangan.

"Selamat pagi" Teriak sang Leader.

"Pagi pak" Jawab mereka serentak.

"Ok Terima kasih Atas kehadirannya yang tepat waktu. Dan untuk klian semua, Bapak minta kerja sama klian dan juga disiplin klian dalam bekerja. Karna Bapak tidak bisa mengawasi klian satu persatu diarea lapangan. Jadi klian mengerti sendirilah. Apa bisa dapat dimengerti?" Tanya Sang Leader tegas.

King Mafia My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang