Sudah 2 hari berlalu, Lalisa maupun Jennie masih tak saling bertegur sapa. Sebenarnya Jennie sudah tidak tahan dengan keadaan seperti ini apalagi Lalisa benar benar mendiaminya.
Jennie menengadahkan kepalanya ke atas, langit hari ini begitu cerah, hingga tercetak dengan jelas barisan awan yang menyerupai bentuk hewan dan juga bentuk lainnya.
Jisoo menghampiri Jennie yang sedang duduk di taman belakang sekolah.
"Kau ini kenapa Jennie-ya?"
"Ah kau, ku pikir siapa.."
"Waeyo Jennie? Ceritakanlah padaku, aku sahabatmu bukan?"
Jennie hanya menghela nafasnya, lalu ia menunduk.
"Apa yang harus aku lakukan Jisoo-ya?"
Jisoo terdiam, bukan ia tak mau menjawab pertanyaan Jennie melainkan ia sedang berpikir apa yang harus Jennie lakukan agar hubungannya dengan Lalisa kembali membaik, karena sebagai sahabat ia tak suka melihat kedua pasangan yang entah harus disebut apa ini berdebat dan saling mendiami satu sama lain.
Setelah beberapa saat mereka diam, kini Jisoo menghela nafasnya membuat Jennie menoleh ke arahnya.
"Cobalah untuk menurunkan sisi egoismu, kau tahu sendiri bukan jika Lalisa masih seperti anak kecil?" Jennie menunduk, yang dikatakan Jisoo memang ada benarnya tapi harusnya Lalisa pun mengerti dirinya, pikirnya begitu.
"Tapi.." Jennie menggantungkan ucapannya, ia memejamkan matanya sejenak lalu ia kembali berbicara.
"Bagaimana denganku? Aku pun ingin Lalisa mengertiku Jisoo-ya.."
Jisoo tersenyum lalu menggenggam tangan Jennie.
"Bicarakan baik-baik, aku yakin anak itu akan mengerti. Jika kalian sama-sama dikuasai emosi, hal seperti ini akan sering terjadi diantara kalian. Dan kau yang merasa paling dewasa..."
"Mwo?"
"Haiish jangan memotong ucapanku Jennie-ya.." kesal Jisoo.
Jennie memutar bola matanya malas.
"Dengarkan aku! Kau harus bisa membimbingnya, bukan malah emosi yang kau tunjukkan."
Jennie kembali diam, hatinya terasa nyeri saat Jisoo mengatakan hal itu. Memang, ia selalu menganggap dirinya sendiri sudah dewasa tapi jika dipikir-pikir ia juga bertindak seperti anak kecil yang selalu mengedepankan emosi dibanding dengan sabar.
"Semuanya ada padamu Jennie-ya.."
Jisoo menepuk pundak Jennie pelan, lalu ia beranjak dari tempat itu untuk menuju kelas, karena sebentar lagi bell masuk akan berbunyi dan pelajaran akan segera berlangsung.
Setelah kepergian Jisoo, Jennie meneteskan air matanya, entah sudah keberapa kali ia menangis dalam beberapa hari ini. Masalahnya dengan Lalisa jauh lebih rumit dibandingkan dengan apapun.
"Kau benar, Jisoo-ya.." gumam Jennie lalu menyeka air matanya, setelahnya ia pun bergegas menuju kelas karena ia tak ingin terlambat dalam mengikuti pelajaran sekolah.
.
Di jam istirahat Jennie bergegas mencari Lalisa kekelasnya, kebetulan ada Wendy yang sedang mencuci tangannya di depan pintu kelasnya.
"Wendy-ya.."
Wendy menoleh "nee, ada apa sunbae?"
"Apa Lalisa ada di kelas?" Tanya Jennie dengan nafas terengah-engah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR MOMMY || 𝙅𝙀𝙉𝙇𝙄𝙎𝘼 GxG ✔
Fanfiction"𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐧𝐭𝐮𝐡 𝐌𝐨𝐦𝐦𝐲𝐤𝐮" 🔞 Best Rank 🏅 #1 jenlisa 10/11/2020 #8 blackpink 20/11/2020 #1 lalisamanoban 29/11/2020 #2 jenniekim 26/12/2020 #2 seulrene 09/11/2021 #6 jennie 30/02/2022 #2 chaesoo 31/08/2022 #1 chaesoo 01/09/2022 #2 b...