Part 1

8 1 1
                                    

"Reyy, si Vano ngeliatin kamu terus tuh!" Bisik Belva agar tidak ketahuan guru yang mengajar. "Ahh gak mungkin lahh, mana tuhh!! Orang dianya gak noleh!" Bantah Reynata sambil menoleh ke arah bangku pojok depan meja guru.

"Ihh tadi tuh dia merhatiin kamu suwerr ga boong!!" "Dahhlahh, biarin paling ya ngeliatin si Vina," Kemudian mereka melanjutkan KBM pada jam tersebut.

Kringgg!!!!

"Baik Anak-anak silahkan istirahat jangan lupa besok lusa buku harus sudah disampul warna biru laut!" Perintah Pak Nuril sebagai guru prakarya.

Dari meja depan Reynata duduklah seorang gadis yang sangat cantik yang tak lain ialah Vina. Yap "sahabat" Reynata.

"Ehh tadi kann si Vano ngeliatin gw terus ya ampun. Fix dia pasti suka sama gw!" Sambil menoleh ke arah bangku paling pojok belakang tak lain adalah meja milik Reynata dan Belva.

"Mmmm iya kalau nolehnya ke kamu. Kan di bangku belakang gak cuma kamu aja yang duduk, iya gak Rey?" Tanya Belva yang langsung diberi isyarat agar diam.

"Vin, Bel ke kantin depan yuk, pengen ngunyah ini mulut gw". "Diettt Reyyy inget dong!!" Timpal Vina. Aduhh senin aja deh dietnya, nanggung ini udah hari Sabtu." "Serah lu deh Reyy, ya udah ayo cepet keburu masuk!" Belva pasrah.

Setibanya di kantin sikap Reynata langsung berubah menjadi kikuk. Ia meremas tangan Belva mengisyaratkan ada seseorang di depan sana yang membuatnya berubah sikap secepat itu.

"Hmmm mulai dehhh!" Jawab Belva menyadari adanya Vano di depan sana. Dan ia tidak tinggal diam. Ia tarik paksa tangan Reynata agar mau masuk ke kantin tersebut.

Ternyata di dalam sana si Vina sudah SKSD dengan ahmed teman satu-satunya Vano yang bisa berbicara dengannya.

"Ahmed kamu punya sampul sisa gak buat besok lusa, soalnya aku kemarin cari di toko-toko gak ada," Tanya si Vina.

"Ada tapi ya buat gw!" Jawab Ahmed singkat. "Emmm kalau Vano punya gak sampul sisa?"

Tak ada jawaban yang Vano keluarkan saat itu kecuali hanya bahunya yang di naikkan ke atas sejenak dengan wajah datarnya. Dan langsung pergi kembali ke kelas.

"Ihh kok dicuekkin siii!" Sesal Vina. "Sabarrr emang gitu anaknya" Jawab Reynata menenangkan sabahatnya ini.

Kriingg kriingg!!

"TUH KANNN UDAH BEL, IHH INI GARA-GARA LU TAU KARNA DRAMA LU KITA GAK SEMPET BELI JAJAN" Marah Belva.

"IHH KOK GW, LA LU SENDIRI KENAPA GAK BELI DI KANTIN SEBELAH!"

"YA GW MAUNYA BELI DI SINI DAN LU NGEHALANGIN JALAN KITA"

"Udah-udahh, udah bel juga. Cepetan ke kelas daripada telat terus di denda. Ihh aku si gamau mending buat beli cilok nanti di depan sekolah" Lerai Reynata.

Huwaaa lelahh guysss, lanjut nanti dehh byeee

We Are DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang