"Yo" panggil Ify pelan begitu kelas mulai kosong.
Laki-lakinya itu menoleh, tak lama, kemudian kembali berkutat dengan catatannya.
"Oh kamu, udah masuk? Kemana aja?" Tanya Rio dengan nada dingin.
Ify mengerutkan keningnya lagi. Kenapa laki-lakinya ini menjadi sangat dingin sekali? Dan apa katanya tadi? Kemana aja? Tiga hari ia terbaring sakit dan ia bertanya kemana aja? Hei, menyebalkan sekali laki-lakinya ini.
"Kamu kenapa sih Yo? Aku sakit udah tiga hari kamu masih tanya kemana aja?" Balas Ify dengan nada ketus. Ia mulai kesal pada laki-lakinya ini.
"Sakit? Yakin kamu sakit, bukannya kemaren kamu seneng-seneng?"
Sekali lagi Ify mengerutkan keningnya? Dia dirawat inap tiga hari itu senang-senang kah? Dimana otak Rio ini?
"Aku tuh sakit Yo. Kamu yang kemana aja, tiga hari dihubungin ga bisa. Handphone kamu itu gunanya apa kalau bales sms aku aja kamu ga bisa"
Emosi Ify mulai terpancing mengingat betapa susahnya kemarin ia menghubungi Rio.
"Udah lah Fy, kamu ga usah bohong sama aku. Aku emang polos tapi ga berarti bisa kamu bohongin juga,. Pake segala ngaku sakit" dengan nada dinginnya sekali lagi suara Rio terdengar. Dan tanpa menunggu balasan Ify, laki-laki itu bangkit dari duduknya dan berlalu begitu saja. Meninggalkan Ify yang semakin terpancing emosinya.
Ify memijat kepalanya pelan. Berusaha meredam emosinya yang semakin naik. Ia semakin tak mengerti dengan apa yang terjadi pada Rio. Bohong? Apa maksudnya dia berbohong? Ify sama sekali tidak merasa telah membohongi Rio. Bahkan sedikitpun ia tak mengerti maksud dari kebohongan yang dikatakan Rio tadi.
Ify memilih kembali ke tempat duduknya daripada mengejar Rio. Percuma, emosinya cuma akan semakin terpancing mendengar nada suara Rio yang dingin itu.
"Lo sakit Fy? Istirahat aja gih di UKS, daripada drop lagi" saran Rena ketika melihat Ify menelungkupkan wajahnya diantara kedua tangannya.
Baru saja ia akan membalas perkataan Rena, handphone disakunya bergetar menandakan ada pesan masuk. Dari Rio.
From : Rio
Aku tau lagi kalau kamu bohong. Ga usah ngelak lah, jelas-jelas kemaren temen aku liat kamu duaan sama cowok. Itu yang kamu bilang sakit?Ify membelalakkan matanya menatap pesan dari Rio. Sakit kepalanya makin terasa. Ia? Dengan cowok? Siapa?
Emosi ify kembali naik mendapat pesan dari Rio, seenaknya saja main tuduh seperti itu. Ia benar-benar harus bicara dengan Rio sekarang.
"Eehh .. Fy, mau kemana?"
"Nyari Rio"