Temaram
.
.
.Mata indah itu seperti temaram di tengah gelap
Berjalan menyusuri senyap
Terus mengikuti kemana temaram pergi
Bahkan di tengah benderang
Yang dapat kulihat hanyalah iaBenang merah yang terus terhubung
Tanpa keinginan aku masuk terlalu dalam
Terjebak dalam dinding tak terbatas
Bibir yang terus tertarik
Ini hangat, aku bahagia
KAMU SEDANG MEMBACA
Namun Jinggaku Mengabur
Romancecinta yang tak pernah kasat yang tak sampai pada muaranya dan bahkan tak pernah menyentuh hulu tapi cinta itu begitu indah bak tulip kuning yang paling berseri di musim mekar cinta itu akan terus bersemi meski tak dilirik