Tiba saatnya (5)

26 11 2
                                    

Hari dimana Azel akan berubah status menjadi istri dari seorang lelaki yang belum Azel tanam rasa sayang didalam hatinya.
Pernikahan Azel dilaksanakan di halaman Azel, karena emang cukup luas halaman belakang rumah Azel, dan oara undangan pun hanya dihadiri oleh keluarga besar dari kedua belah pihak, tidak ada satupun teman yang menghadiri karena mereka tidak ada yang dikasih tau selain Jojo, tapi Azel melarang dia datang. Karena Azel takut Freya, dan reyn tau. Azel belum siap untuk menceritakan semuanya kepada mereka.
Acara pernikahan pun segera dimulai.
Azel terlihat cantik menggunakan gaun putih yang dia pilih sebelumnya dan Radit terlihat tampan menggunakan jas putih yang senada dengan Azel.
Azel pun duduk disamping Radit.
Setelah itu diikuti Radit yang sudah bersalaman dengan ayah Azel yang akan mulai ijab qobul

"Bismillahirrahmanirrahim
Saya nikah kan dan kawinkan engkau ananda Muhammad Raditya Mahendra Bin Ivan Mahendra dengan anak saya Ananda Azelia Umair farahenzatalia Binti Ardian Fahrenza Saputra dengan mas kawin berupa kalung sebesar 10 gr , cincin sebesar 5 gr dan alat sholat dibayar tunai."

"Saya terima nikahnya Azelia Umair farahenzatalia Binti Ardian Fahrenza Saputra dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" Dengan sekali tarikan nafas

"Bagaimana para saksi sah?" Ucap bapak penghulu

Sahh.. sah.. sahut para tamu undangan

Azel pun mencium punggung telapak tangan Radit dan tak lupa pula Radit yang mencium kening Azel. Dan mereka pun menyematkan cincin nikah di jari manis mereka secara bergantian.
Azel pun kini telah sah menjadi istri dari seorang Raditya si muka datar.
Setelah acara selesai Azel bersih-bersih diri dikamar mandi dan turun ke meja makan untuk makan malam.

"Ekhem" suara deheman dari ayah Radit yang membuat orang yang ada di sana melirik
"Kenapa pada diem kaya gini" sambung nya

"Kalo gitu Radit izin bicara" ucap Radit

"Silahkan nak" ucap bunda Airin

"Saya tidak mau, kalo saya dan Azel menginap disalah satu rumah om , tanten , bunda maupun papah, Radit sudah menyiapkan rumah minimalis , buat Radit tinggal sama Azel nanti, dan satu lagi jangan pernah om Tante maupun papah bunda ikut campur masalah rumah tangga kami,biarkan kami bertanggung jawab dengan pernikahan ini, suapaya kami juga bisa belajar menyikapi segala permasalahan Yang ada didalam rumah tangga kami, kalian bisa menemui kami satu Minggu sekali, atau tidak kami yang akan berkunjung ke rumah om tante dan papah bunda, satu lagi karena Azel masih sekolah Radit juga begitu,kami tidak akan satu kamar, sampai kami telah menumbuhkan rasa sayang,percaya dan melindungi didalam hati kami masing-masing, baru kami bisa satu kamar,mohon dimengerti dan terimakasih" penjelasan Radit panjang lebar yang membuat semua orang melongok karena kagum akan kata-katanya yang sangat dewasa

"Iya nak,kami paham dan kami setuju" ucap ayah Ardian

"Sumpah lu keren banget ka" gumam Azel dalam hati

Keesokan harinya Azel mengemasi barang untuk dibawa ke rumah barunya, jujur didalam hati azel tidak rela kalau meninggalkan bunda sama ayah, dia tidak bisa jauh dari kedua orang tuanya, tapi apalah daya si muka datar yang nyuruh dia pindah.

"Bun,yah Azel pamit dlu ya" ucap Azel sambil mengecup pipi bunda Airin dan ayah Ardian

"Iya sayang ati-ati ya" ucap bunda dan ayah

"Radit juga pamit" Radit pun keluar menuju mobilnya tidak lupa cium punggung telapak tangan ayah bunda Azel

Sesampainya di rumah mereka berdua Azel pun masuk kedalamnya,
Melihat setiap ruangan yang didominasi dengan warna putih, ada dua kamar tidur , dua kamar mandi didalamnya,ada kitchen set minimalis,dan halaman belakang yang cukup luas,didalam ruangan ada berbagai macam hiasan dinding yang simpel dan tidak lupa ada foto mereka berdua saat menikah.

Diatas LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang