ketiga

0 0 0
                                    

Seyna tetap saja berlari, menengok kebelakang tak ada tanda-tanda Rey mengejarnya.

Perutnya yang sudah berbunyi, lapar yang ia rasa. Berbalik arah ke samping kebetulan sekali ada yang menjual lonte.

"Mas"

"Beli apa dek?"

"Beli lonte lah, kan mas jualnya lonte doang"

"Hehe, basa basi doang dek, mau berapa?"  Tanya mas lonte. Lontong sate lebih tepatnya.

"Dua bung~" ucapan Seyna tertelan begitu saja saat klakson motor berada di sampingnya.

"Mas lonte, tolongin ada orang jahat" umpet Seyna di belakang mas mas itu

"Kamu mau jahatin dia?" Sarkas penjual lonte tersebut.

"Astagfirullah mas, tidak mas. Saya pacar cewe itu" bela Rey saat dituduh.

"Ih sejak kapan? Pede amat lo" tak terima di cap pacar, ia menantang Rey dengan ucapannya

Rey dengan cepat menarik tangan Seyna, tetapi Seyna menghempaskan begitu saja.

"Ngapain lo?"

"Pulang"

"Gue gamau" tolak Seyna, kesal dengan Rey yang tiba-tiba berubah.

"Mas tadi dia pesan berapa?"

" Dua bungkus"

"Ini mas duitnya" Rey mengeluarkan uang berwarna biru "kembaliannya ambil saja"

"Tidak mas, jangan di terima ini aja" Seyna juga mengeluarkan uang berwarna sama dengan Rey tetapi menambahkan uang bewarna hijau.

"Ini kebanyakan dek"

"Ambil aja mas"

"Nggak mas ini aja" Rey kembali mengeluarkan uang bewarna biru.

"Lebih banyak ini dek, astaga"

Seyna tidak mau kalah ia mengeluarkan uang biru dua lembar dan satu warna hijau.

"Astagfirullah dek, ini kebanyakan"

"Ambil aja mas, asal jangan terima duit dari dia, dia ngepet mas" balasnya menantang, Rey kembali mengeluarkan uang bergambar Ir Soekarno dan Mohammad Hatta, uang yang bergambar ini sangat di senangi oleh seluruh rakyat.

"Udah stop, saya gak usah jualan lonte lagi, ini ambil" mas itu memberikan lonte tersebut ke Seyna.

"Ini mas saya bayar"

"Tidak usah, saya ikhlas, lain kali tidak usah beli yah dek" mas lonte tersebut pergi meninggalkan mereka.

"Kok jadi gratis? Gara-gara lu" tunjuk Seyna.

"Lu lah, ngapain biar gue yang bayar" tak terima Rey saat di tuduh.

"Emang lo siapa? Bapak gue? Bukan, lo bukan siapa-siapa gue Reynal Jordi." Seyna menekan nama Rey dengan tatapan tidak suka.

"Oke" Rey dengan acuh meninggalkan Seyna, perkataan Seyna memang benar, dia bukan siapa-siapa. Hanya manusia pengganggu yang hidup di permukiman Seyna dari kecil.

"Lo mau kemana?" Tanya Seyna kali ini dia mau di antar Rey, bukan karna apa jalanan sudah sepi.

"Cafe, nyari cewe"

"Idih, antar gue yah Rey"

"Emang lo siapa gue? Sepenting itu biar gue anter? Lo bukan siapa-siapa gue Seyna. Lo cuman benalu" ucap Rey menatap wajah Seyna dengan datar.

Kenapa kali ini hati Seyna sakit hanya karna perkataan benar yang di keluarkan Rey?

"Gue, gak bisa naik angkot Rey, lo juga masih inget gue pernah hampir" ucapan dia terpotong saat teringat masa dimana dia memberanikan diri naik angkutan umum, dan berujung hampir di perkosa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Couple Rese'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang