Bab 62 - 63. Tuan Jangan Pelit

212 20 2
                                    


Backsound music: Fun Fun Fun Dayo Lucky star

Bab 62. Tuan Jangan Pelit part 1

Damien yang berbicara tentang membeli sepatu untuk Penny, malah menyuruh Penny membawakan satu tas pakaian yang dibelinya untuk dirinya sendiri.

Pria itu begitu bahagia menyuruhnya membawa barang tersebut. Jika ada satu hal yang Penny perhatikan ketika menyangkut Damien adalah, tidak hanya tawar menawar barang yang ia beli, tetapi juga ia begitu pemilih.

Tentu saja, Penny sendiri bisa disebut pilih-pilih jika ia punya uang, tetapi pria ini jauh lebih buruk daripada wanita dalam berbelanja.

Mereka sudah mengunjungi lebih dari tujuh toko dan pria itu telah menyuruh para penjual membawakan pakaian satu demi satu, tapi ia hanya menghabiskan waktu melihat dengan ekspresi bosan di wajahnya, ketika menemukan kemeja yang membuatnya tertarik, ia malah hanya menjatuhkannya.

Salah satu toko entah bagaimana berhasil membuat Damien terkesan, di mana Damien akhirnya membelinya, tetapi bukan dengan nilai yang mereka tetapkan.

"Buatlah menjadi dua koin emas," kata Damien yang terus melihat ke kemeja yang dipegangnya, seolah-olah ia akan menemukan sobekan tersembunyi di pakaian itu jika melihatnya terus menerus.

Penny menyembunyikan wajahnya, bukan karena ia adalah budak yang menemani tuannya, tapi karena ia malu dengan transaksi yang dilakukan tuannya,

"Tuan Quinn. Baju Ini buatan tangan dan dibawa dari luar negeri, lihat kainnya, kita tidak bisa menurunkan harganya. Harganya di label adalah dua puluh sembilan koin emas."

"Jangan jadi penjaga toko yang pelit ..."

Mata Damien menyipit melihat tag nama di dada pria itu,

"Courtis."

Mata Penny membelalak pada tawaran Damien dan jika diizinkan, penjaga toko di ruangan itu juga akan berekspresi sama seperti Penny, tetapi para penjaga toko diajari untuk bersikap sopan kepada pelanggan mereka dan Damien Quinn adalah pelanggan yang tidak mau mengalah.

"Sir, kainnya dibuat setiap dua belas bulan sekali," kata manajer toko dengan sopan.

"Kalau begitu kau pasti menyimpan stoknya. Turunkan harga. Baiklah agar adil, mari kita naikkan jadi lima koin emas,"

Jika Penny tidak tahu jumlah koin konyol yang Damien gunakan untuk membelinya, dimana pria itu telah melakukan tawar menawar juga di sana, Penny seharusnya akan dibawa oleh vampir biasa.

Berpikir tentang cara Tuan Damien menjalani hidupnya, Penny merenungkan betapa kayanya pria ini.

Dengan rumah yang terlihat seperti istana raja dan arsitektur berkelas di sekitarnya, Penny hampir tidak bisa memahaminya. Dan dengan jumlah uang dan emas yang dimiliki pria itu, Penny bertanya-tanya apakah pria itu pelit hanya untuk bersenang-senang.

"Tuan Quinn ..."

Manager toko yang merupakan vampir rendahan itu, memberikan senyum canggung pada pria yang mencoba membeli pakaian dengan harga kurang dari setengah harga.

"Kau begitu murahan. Tokomu pasti menghasilkan pendapatan lebih dari yang diharapkan di sini dibandingkan dengan toko-toko lain yang berjajar di jalan ini, namun kau tidak bisa menurunkan harga untuk pelanggan biasa," Damien mengeluarkan suaranya yang dipenuhi dengan kekecewaan, mendongak dari baju yang ia lemparkan ke meja.

Murah? Pikir manajer toko yang sekarang menatap Damien Quinn dengan ekspresi bingung di wajahnya.

"Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah?" Damien bertanya dengan polos, tidak tahu akan kesalahan perkataannya, padahal dia tahu betul apa yang menyebabkan ekspresi di wajah pria itu.

Young Master Damien's Pet (Bagian 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang