ᶠⁱʳˢᵗ ʰᵃᵗᵉ

57 9 0
                                    

Hari ini adalah hari senin setelah hari minggu pun telah tiba. Seperti biasa Yura mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah.

Tapi Yura hari ini berangkat dengan Jay oppa. Sesampainya mereka di sekolah, tak sengaja Yura bertemu sahabatnya.





"Yuraaaa!" panggil Nesia sambil pelukan.

"Hei, ada apa?" tanya Yura sambil melepaskan pelukan Nesia.

"Eoh? Jay oppa?" tanya Nesia.

"Aniyo, dia cuma supirku." ucap Yura sambil meledek Oppanya.

"Ya! apa kau bilang?" ucap Jay Oppa terkejut.

"Bercanda Oppa, jangan lah marah." ucap Yura sambil tertawa.

"Nesia, Oppa minta tolong suruh Yura jangan lagi mengganggu Oppanya ya." ucap Jay Oppa.

"Arraseo oppa! Tapi Yura bilang dia tidak bisa." ucap Nesia.

"Bener bangett kamu sia." ucap Yura.

"Sudahlah malas ngomong sama bocil. Oppa berangkat saja ya." ucap Jay Oppa

"Bye Nesia" ucap Jay oppa dengan senyumnya.

"Bye-bye Oppa!" ucap Yura dan Nesia sambil tertawa.

"Jay oppa boyfriend able banget kelihatannya, pengen deh satu sepertinya." ucap Nesia salting.

"Pfttt, lihat saja kelakuan aslinya." ucap Yura dengan tertawa.



Oh iya Oppanya Nesia tuh Sunghoon Oppa ya ges.







Lalu mereka berdua pergi ke kelas bersamaan.

Selama mereka berjalan, masih wilayah di kelas bawah ya belum ke atas. Saat mereka berjalan, tiba-tiba kaki Yura mendadak tersandung padahal tidak ada batu. Dan penyebabnya....











"Hei! jalan yang bener." ucap Daniel.

Yaps, Daniel yang membuat kaki Yura kesandung karena dia merentangkan kakinya yang panjang itu. Merentangkan gak sih namanya? aku juga bingung mau ketik apa, hehe.

"Ya! kau sengaja ya buat kakiku kesandung." ucap Yura membentak.

"Aish! Jelas-jelas yang salah itu kau, kenapa kaki sepanjang ini kau tidak lihat?" ucap Daniel sambil membentak juga.

"Ya! dimana-mana orang jalan tuh pakai kaki. Sewaktu aku berjalan di samping kau, aku tidak lihat yak kau rentangin kaki kau. Pokoknya kau yang salah." ucap Yura membentak. Daniel pun geleng-geleng kepala yang merasa emang selalu salah.

"Kenapa kau semarah ini." batin Daniel.






"Aish! malas sekali aku debat pagi-pagi gini. Sama sekali tidak berguna." ucap Yura.

"Memang tidak berguna." ucap Daniel

Karena kesal, lalu Yura menarik tangan Nesia untuk segera pergi ke kelas.




"Ra, kamu kenapa?" tanya Rania.

"Aku debat sama anak sok pintar itu." ucap Yura.

"Daniel maksudnya?" tanya Diana.

"Iya na, Daniel maksudnya." ucap Nesia.

"Gimana ceritanya? Cerita sia!" ucap Rania. Lalu Nesia pun cerita panjang kali lebar tentang tadi.

"Hum begituuu" ucap Rania dan Diana.

"Astaga sudah ra. Jangan permasalahin itu lagi. Biasanya kamu tidak peduli sama begituan." ucap Rania.

𝑯𝒐𝒍𝒅 𝑩𝒂𝒄𝒌 𝑾𝒊𝒕𝒉 𝑴𝒆 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang