episode 1

3 0 0
                                    

raina pov on

namaku raina tapi aku lebih suka di panggil rain karena aku sangat menyukai hujan,aku hanya seorang gadis biasa yang bersekolah di sekolah elit tempat dimana para anak orang kaya dan para orang jenius berada...

mungkin semua orang diluar sana berpikir kalau aku sangat cerdas sehingga bisa masuk sekolah seperti itu tapi kenyataan malah terbalik aku orang nya sangat bod0h tidak suka belajar,aku lebih suka berlari dan kegiatan seni lain nya karena menurut itu yang lebih menyenangkan dari pada harus belajar hanya berdiam diri membaca banyak buku membuat kepala ku sangat pusing saat harus menghadapi itu apalagi harus menghadapi ujian aku sangat membenci itu. karena itu aku tak pernah mendapatkan nilai bagus bahkan nilai selalu terendah diantara yang lain...

ibu dan ayah ku tinggal di desa sedangkan aku ngekos di kota karena aku harus sekolah setiap bulan ayah selalu mengirimi ku uang jajan sebenarnya aku sangat tidak enak menerima nya aku tau bagaimana susah nya mereka mencari uang membuat memilih untuk kerja paru waktu seperti saat istirahat aku berkerja dikantin sekolah dan imbalan nya aku bisa mendapatkan makanan gratis walaupun tak semewah anak-anak lain tapi aku tetap bersyukur untuk itu..

💦💦💦💦

aku berjalan di taman bersama para sahabat ku sambil membawa buku gambar kami sangat senang menggambar bersama.. terlihat sekumpulan siswa laki-laki sedang berkumpul mata ku tertuju pada salah satu dari mereka yaitu ervan sang jenius di sekolah ku IQ nya diatas rata-rata membuat selalu mendapatkan nilai sempurna selain itu juga sangat tampan dan populer disekolah banyak siswa perempuan yang mengejar nya dan ingin menjadi kekasih nya termasuk aku, tapi aku tak berani untuk mendekati nya cukup melihat nya dari dari kejauhan itu sudah cukup bagi ku..

"rain ayo kita jalan " ucap tiara membuyarkan lamunan ku "ehh ya ayo kita lanjut jalan nya " ucap ku gelagapan kami melanjutkan perjalanan kami ketempat biasa kami menggambar yang tak jauh dari situ

kami duduk di sebuah bangku taman yang cukup panjang di sana juga terdapat meja sehingga kami nyaman untuk menggambar

"rain kamu tadi kenapa bengong ? " tanya diana penasaran pada ku "kayak kamu nggak tau aja di biasa liatin si pangeran sekolah " celetuk tiara sambil menggoda ku membuat pipi ku memanas karena malu

"apaan sih ti aku nggak liatin ervan kok tadi aku mikirin mau gambar apa nanti "kilah ku tak mau ketahuan oleh kedua sahabat ku ini

" kalo iya juga nggak pa pa kok rain " ucap diana sambil menggoda ku membuat ku salah satu sendiri akibat kelakuan kedua sahabat ku

"au ah ayo kita mulai menggambar nya kalo ngomong terus kapan mulai nya" ajak ku kepada keduanya yang langsung di angguki oleh mereka tanda setuju

setelah menghabiskan waktu cukup lama di taman kami kembali ke kelas ku, disana sangat ramai dengan berbagai kegiatan ada yang bergitar dan bernyanyi , ada yang lagi make up an dan masih banyak lagi kegiatan yg tak terduga dikelas ku, maklum kelas ku adalah kelas yang paling rusuh dan paling tak disiplin disekolah...

sekolah ku di bagi tiga golongan yaitu golongan yg paling bagus di sana terdapat kumpulan anak-anak berprestasi dan jenius , golongan biasa di sana terdapat anak-anak biasa saja tidak pintar ataupun bod0h dan golongan yg paling membuat semua guru menyerah dan selalu emosi adalah golongan rusuh di sana terdapat anak-anak yg nilai di bawah standar dan selalu membuat rusuh ...

"ehh my bebeb udah dateng " ucap Rendi teman sekelas ku padaku yg hanya ku sambuti dengan senyuman ku

"nggak usah  lebay ren si rain risih tuh selalu kamu deketin tiap hari " celetuk tiara pada Rendi membuatnya  menatap tajam tiara

"nama nya juga usaha siapa tau nanti bebeb rain mau aa' Rendi " goda Rendi pada ku yg membuat ku senyum kikuk

"hmm iya " jawab ku singkat sambil tersenyum paksa

sejak awal masuk sekolah Rendi selalu berusaha mendekati ku dan sudah berulang kali ia menyatakan perasaan nya pada ku tapi selalu ku tolak bukan sok jual mahal atau sebagai nya tapi untuk sekarang aku blm ada niatan untuk berpacaran sama sekali. lagian aku sudah menganggap Rendi seperti saudara ku sendiri bagaimana bisa aku berpacaran dengan nya dia juga terlalu baik untuk ku banyak wanita diluar sana yg mendambakan seorang Rendi aku hanya ingin Rendi mendapatkan wanita yg tulus sayang dan cinta kepada bukan karena paksaan orang lain..

aku duduk di bangku ku dan menyimpan kembali alat gambar yg ku bawa tadi kedalam tas "rain sepulang sekolah kita ada ekskul senin jgn sampai lupa " ucap diana mengingat kan ku

"iya di pulang kita langsung ke ruang seni biar nggak telat " ucap ku pada diana ya itu sudah menjadi kebiasaan kami setiap 2 kali seminggu ikut ekskul seni

skip pulang sekolah

sepulang sekolah aku , diana, tiara dan Rendi and the geng pergi ke ruang seni pertengahan jalan aku merasa ingin buang air kecil..

"di ti aku ke toilet dulu ya mau buang air kecil nih " ucap ku kepada teman-teman ku

"mau aku temenin nggak rain " tawar diana pada ku

"hmm nggak usah di biar aku sendiri aja lagian ini juga nggak jauh kok" tolak ku karena tak mau merepotkan diana

"bebeb biar aa'  aja y nemenin bebeb" ucap Rendi padaku

plekkk

"awsss sakit kepala ku tiara" ucap Rendi sambil meringis kesakitan di pukul tiara pakai buku

"lagian kamu juga masa mau nemenin rain ke toilet rain kan cewek " ucap tiara tak Terima ketika Rendi ingin mengantarku ke toilet

"udah udah jgn pada ribut malu di liatin yg lain " ucap ku menengahi keduanya  membuat tiara dan Rendi langsung diam

"udahh ahh aku mau ke toilet dulu udah nggak tahan ini" ucap ku langsung pergi

setelah selesai aku langsung pergi bergabung dengan yang lain nya tapi belum sempat sampai di perjalanan ..

brukkk
aku terjatuh menabrak seseorang "maaf aku nggak sengaja " ucap ku meminta sambil berusaha berdiri, kaki ku terasa perih akibat terjatuh tadi. karena tak ada jawaban dari orang itu aku pun mendongak...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

playing kissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang