Waiting 🎶

14 4 1
                                    

"Dear, aku akan pergi ke Taipei besok!"

Kamu yang sedang fokus memasak mie instan menoleh untuk menganggapi Chen. "Berangkatnya besok? Kapan acaranya?"

"Lusa, kamu nanti menonton perform-ku?"

"Eung, tentu saja, kalau ada masternim yang kasih."

"Ah, aku jadi nggak sabar mau ketemu sama kamu nanti."

"Hei hei, jangan coba coba menyusulku kesini. Awas ya kamu."

"Aish, kamu ini pura pura lupa ya?"

Chen tertawa disebrang sana, sedangkan kamu mengernyit bingung. Pura pura lupa? Tentang apa? Dan kenapa Chen segirang ini? Sadar dengan ekspresimu, Chen mulai berhenti tertawa. 

"Serius kamu lupa? Benar benar lupa?"

"Ada apasih memangnya? Kasih tau aku!"

"Fansign Nature Republic di Jakarta! Kamu beneran lupa?" 

"Hoh! Astaga aku lupa!"

Kamu langsung mematikan kompor yang masih menyala dan segera mengirim pesan pada Heeyoung. Tiketnya terbatas, kalau tidak cepat cepat kamu akan kehabisan. Kamu bisa saja sih, meminta Chen untuk menyimpannya untukmu dan Heeyoung. Tapi war ticket itu seru sekali.

"Maaf, oppa.. Maaf~ Habisnya aku kira kamu bercanda bukan soal jadwal.. Maaf ya hehehe."

"Dasar kamu ini. Pakai baju yang sama denganku saat fansign."

"Memangnya kamu mau pakai baju apa? Jangan terlalu terlihat, netizen Indonesia itu sangat seram."

"Kamu pikir Knet tidak? Mereka sama mengerikannya."

Benar juga, bahkan tulisan yang diketik hanya dengan jemari sukses membuat seseorang terpuruk. Seperti Jonghyun yang meninggal karena depresi. Saat itulah tengah malam Chen menelponmu sambil menangis. Dan kamu takut kalau member EXO akan tertekan dengan segala ucapan kebencian itu. Semoga mereka selalu terhindar dari kejamnya hatters.

"Ya sudah, ada tempat yang mau kamu kunjungi nggak? Bawa aku, aku butuh jalan jalan."

"Nanti kalau kamu sudah kembali ke Korea ya. Kamu mau kemana memangnya?"

"Terserah, aku ikut saja hehe."

"Yasudah nanti ya. Omong-omong malam begini kamu masih masak mie instan?"

"Disini masih jam 9 malam, lagian biasanya aku malah masak tengah malam."

Kalian terus berbicara mengenai banyak hal malam itu. Apa yang kalian lakukan akhir akhir ini, kegiatan akhir pekan, apa yang kalian tonton kemarin, dan hal hal kecil mengenai kalian. Kalian juga berdiskusi tentang tempat yang akan kalian kunjungi bersama nanti. Membicarakan hobi memotret baru Chen, hal hal kecil seperti itu.

"Kamu sudah packing kan? Nggak ada yang ketinggalan?"

"Iya, sudah packing sebelum aku telpon kamu. Sepertinya aku akan menelponmu lagi besok pagi. Habis itu aku berangkat ke Taipei dan mungkin langsung mempersiapkan perform. Jadi nggak apa apa kan besok kalau aku nggak sempat menanggapi pesanmu?" 

"Iya, bawel, nggak apa apa. Memangnya aku kelihatan keberatan ya?"

Chen kadang terlalu khawatir kalau kamu akan marah jika Chen tidak menelponmu. Padahal sih kamu biasa biasa saja, toh juga kamu sudah maklum. Justru kamu yang khawatir kalau akan menganggu jadwal Chen jika kamu terus memintanya meluangkan banyak waktu untukmu.

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang