Sasuke membuka matanya yang langsung di sambut teriknya sinar matahari, ia segera membalik tubuhnya dan memuntahkan air yang ia telan. Usai merasa lega akhirnya ia mengedarkan pandangannya, melihat beberapa orang ada di pinggiran pantai itu yang baru sadar.
Seorang laki-laki dengan pistol berlaras panjang berada tempat di depannya. Sasuke terdiam selama beberapa saat, berusaha memahami situasi sambil mencari Sakura. Sasuke bernafas lega ketika ia melihat Sakura tak jauh dari tempatnya bersama seorang laki-laki yang mengacungkan senjatanya juga.
"Let's get up quickly!!" ucap laki-laki itu dengan nada yang terbilang tinggi, ia pun menarik Sasuke untuk berdiri. Sasuke sontak menyentuh dadanya yang terasa sakit, rasanya jahitan lukanya seperti terbuka.
'Sial!,' batin Sasuke sambil menahan rasa sakit.
Mereka semua pun di bawah ke sebuah tempat dengan menaiki sebuah mobil. Sasuke dan Sakura duduk berdepanan namun sama-sama tak bersuara. Tenggorokan Sakura rasanya begitu sakit hanya untuk bersuara.
Usai menempuh perjalanan yang tak terlalu lama mereka pun sampai ke sebuah tempat, tempat itu terlihat seperti penjara. Di depan tempat itu begitu banyak mayat atau bagian tubuh orang-orang yang terpisah. Bau anyir darah serta bagian tubuh yang sudah tak menyatu lagi membuat Sakura mual bahkan muntah. Benar-benar pemandangan yang tak enak dilihat.
Setelah melihat semua itu akhirnya Sasuke bisa memahami situasi, kemungkinan yang terjadi adalah mereka di bawah ke tempat perdagangan orang tubuh. Bisnis seperti ini memang sering terjadi di tempat-tempat seperti ini. Ya, tempat itu begitu tertutup. Bisnis perdagangan organ tubuh tak terlalu asing bagi Sasuke, ia masin ingat seorang rekan kerja ayahnya menawarkan proyek seperti ini pada ayahnya namun ayahnya menolak.
Perdagangan organ tubuh memang termasuk bisnis yang menjanjikan bagi para mafia, karena meraup untung yang tak tanggung-tanggung. Kebanyakan yang dijual adalah ginjal, organ jantung, dan hati yang masing-masing dijual lebih dari AU$ 394.000, atau hampir Rp 4 miliar.
Sasuke dan Sakura masuk ke dalam sebuah sel, beruntung sekali mereka masih bisa bersama. Sel itu begitu tertutup bahkan pintunya terbuat dari besi. Di dalam sel itu terdapat satu kasur bertingkat dan wastafel di sana. Beberapa kertas koran berserakan juga ada di sana.
"Aku takut," ucap Sakura dengan bibir bergetar, membayangkan nasibnya akan sama dengan mayat-mayat di depan tempat itu.
"Aku di sini," ucap Sasuke memeluk Sakura dan membawanya berbaring di kasur. Setidaknya saat ini ia butuh istirahat, esok ia akan memikirkan cara untuk kabur.
Keesokkan harinya pun tiba, Sasuke terbangun lebih awal karena mendengar suara penjaga tengah bicara, sayup-sayup Sasuke mendengar mereka bicara menggunakan bahasa Yunani. Jika memperhitungkan lama perjalanan dan kondisi sekitar tempat itu, Sasuke memperkirakan mereka ada di Lemnos, Yunani.
'Tak terlalu jauh dari Ukraina tapi bagaimana cara keluar dari tempat ini?' batin Sasuke sambil mengedarkan pandangannya.
Sibuk berpikir sampai Sasuke tak menyadari Sakura yang terbangun, Sakura nampak mengedipkan matanya, menatap wajah Sasuke dari bawah. Jika diperhatikan luka dan lebam di wajah Sasuke sudah lumayan memudar.
"Hey you guys hurry up and take this, you useless human!! " ucap salah seorang penjaga, meletakkan makanan khas narapidana melalui celah kotak di pintu besi.
"Ambillah, Kau harus makan," ucap Sasuka mengusap bahu Sakura. Sakura pun beranjak dari kasur, mengambil dua buah makanan itu lalu duduk di samping Sasuke.
Sakura terdiam selama beberapa saat, ditatapnya makanan itu dalam diam. Sasuke mengusap bahunya membuat Sakura menoleh, Sasuke tersenyum lalu mengecup singkat bibirnya dengan lembut.
"Kita pasti bisa keluar dari sini, percayalah. Semua akan baik-baik saja selama kita bersama," ucap Sasuke sambil menggenggam tangan Sakura, diusapnya secara perlahan tangan itu.
Sasuke akhirnya berdiri, ia pun mendekati wastafel dan mulai menampung air di dalam wastafel itu. Sasuke mengambil koran yang berserakan dimana-mana, ia mencelupkan koran itu lalu menempelkannya di jendela sel itu.
"Apa yang Kau lakukan?" tanya Sakura menbuat Sasuke menatapnya.
"Melakukan sesuatu yang bisa membawa kita keluar dari sini sayang," ucap Sasuke membuat Sakura yang sedang makan berdiri, hendak membantunya.
"Aku akan membantu," ucap Sakura namun Sasuke segera menggeleng.
"Tidak, tanganmu tak boleh kotor. Jika ingin membantu lebih baik Kau suapi aku," ucap Sasuke membuat Sakura tersenyum. Senang rasanya setelah melewati banyak hal menegakkan Sasuke tetap sama, tetap Sasuke yang manis.
Sakura mulai menyuapi Sasuke sementara Sasuke kembali bekerja. Akhirnya jendela itu tertutupi oleh koran basah membuat tempat mereka terasa begitu gelap namun beruntung masih ada lampu.
"Sekarang apa lagi?" tanya Sakura sementara Sasuke menatap makanan satu lagi yang belum di makan.
"Tunggu aku di sini," ucap Sasuke berjalan mendekati pintu dan mulai memukul pintu itu. Para penjaga pun mendekati sel mereka.
"Hey! What are you doing?" tanya sang penjaga membuka sel itu. Ditatapnya tajam wajah Sasuke.
"I need to go to the toilet," ucap Sasuke santai, penjaga itu pun nampak memutar bola matanya.
"If you want to poop then throw it in your cell stupid," sahut penjaga itu acuh lalu berbalik. Sasuke mengambil baterai radio yang ada di belakang tubuh penjaga itu. Penjaga itu pun kembali menutup sel.
Sasuke membuka sepatunya, melepaskan kaos kaki yang ia pakai. Dimasukkannya makanan tadi ke dalam kaos kakinya, kalau tidak salah makanan narapidana itu mengandung banyak garam yang ia butuhkan sekarang.
Sasuke kemudian mencelupkan kaos kaki berisi makanan itu ke dalam wastafel, diperasnya hingga kering lalu kembali di celupkannya, ia melakukan hal itu kurang lebih tiga kali.
Garam di Nutraloaf bertindak sebagai elekrolit jika di gabungkan dengan arus baterai maka akan terbentuk elektrolisis, dan terakhir tambahkan air.
"Kau membagi molekul dalam oksigen dan hidrogen?" tanya Sakura ketika Sasuke meletakkan kaos kaki berisi makanan dan baterai ke dalam wastafel yang berisi air. Sasuke mengangguk mendengar pertanyaan itu.
Dengan melakukan apa yang ia lakukan maka sama saja Sasuke membuat sebuah hidrogen dan hidrogen bisa meledak, dengan kata lain ia akan membuat sebuah ledekan kecil.
"Oke, aku mengerti," ucap Sakura segera berdiri. Ditariknya bagian dalam kasur hingga ia mendapatkan tali yang lumayan panjang.
"Senang memiliki kekasih yang mengimbangi kepintaranku," ucap Sasuke membuat Sakura menyikut lengan Sasuke, Sasuke bersama dengan segala kesombongannya.
"Kudapatkan talinya," ucap Sakura membuat Sasuke mengangguk.
"Menyingkirlah," ucap Sasuke membuat Sakura menepi. Sasuke kemudian mendorong kasur bertingkat mereka sedikit ke tengah, tepat di bawah lampu.
Sasuke menaiki kasur itu lalu dilepaskannya lampu di sana. Ia meletakkannya dengan hati-hati. Di tariknya kabel di sana hingga putus, terbagi menjadi dua bagian. Sasuke kemudian melepaskan plester di wajahnya.
Sakura memberikan Sasuke tali hingga Sasuke menghubungkan tali itu dengan kabel lampu. Ditempelkannya plester di sana sebagai penghubung.
"Hampir siap, pertunjukan akan segera dimulai," ucap Sasuke turun dari ranjang bertingkat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret File
FanficHarusnya hari itu Sakura tak mengajak Sasuke ke kamarnya dan membongkar barang peninggalan ayahnya karena setelah itu semua berubah, hidup mereka dalam bahaya hanya karena sebuah file rahasia milik ayah Sakura yang mereka temukan. Mereka hidup dalam...