Kamu meraih tas dan ponselmu setelah merapikan rambutmu sedemikian rupa. Hari ini kamu akan datang kekonser Chen. Tentu saja, kamu sendiri yang bilang akan mendukung semua penampilan Chen di-comeback kedua ini. Kamu ingin merasakan secara penuh kehangatan Chen dan tidak mau melewatkan seharipun. Kamu bahkan mengabaikan Chen yang melarangmu karena dia tau kamu akan datang kesemua fansign-nya. Hari ini kamu memakai warna baju yang sama dengannya.
Chen tau kamu akan datang dan memastikan untuk menemukanmu diantara kerumunan Soondingie lainnya. Hari ini kamu datang sendiri, tapi tidak masalah karena kamu jadi bisa menikmati duniamu. Kamu benar benar dibuat terpukau dengan penampilannya malam ini. Disisi lain kamu juga gemas dengan pakaian Chen yang mengembang membuatnya terlihat soft dan fluffy.
Chen beberapa kali mencuri curi pandangan kearahmu dan kamu tersenyum menyapanya. Bahkan ia terus menatapmu saat bernyanyi.Apaan sih? Kamu jadi malu setiap Chen menatapmu dengan matanya yang jernih seperti ini. Besok Chen sudah free sekaligus ulangtahun Lay. Kamu akan ke dorm untuk memberi Lay kejutan besok. Selesai konser, kamu mendatangi backstage untuk menghampiri Chen. Lelaki itu yang memintamu untuk pulang bersama.
"Dear! Bagaimana penampilanku tadi!? Kamu suka??"
"Iya, itu bagus sekali! Kamu sudah bekerja keras~ Para staff juga~"
Setelah kalian pamit pada staff, kalian langsung masuk kemobil dan segera pulang. Chen antusias sekali kalau meminta pendapat-mu tentang perform-nya dan memintamu jujur untuk itu. Padahal Chen sudah bekerja keras dan tidak perlu khawatir.
Begitu sampai dirumahmu, Chen langsung merebahkan dirinya disofa ruang tengah. Sofa masih menjadi tempat kesukaannya sampai saat ini. Kamu hanya terkekeh melihatnya menggeliat pelan dan memposisikan dirinya senyaman mungkin."Jongdae, hapus dulu make-up mu baru rebahan. Kebiasaan ih."
Kamu perlahan mengangkat kepalanya dan duduk lalu membiarkan pahamu sebagai bantalnya. Chen hanya diam membiarkanmu membersihkan sisa make-up diwajahnya dengan telaten. Kalian masih bertahan diposisi seperti itu untuk beberapa saat.
"Kamu lapar? Mau makan apa?"
"Hiing~ Aku lapar sekali~ Belikan aku makanan~"
Chen mengeluarkan aegyo mematikannya membuatmu tidak bisa menghindar dari keimutannya. Chen selalu bisa membuatmu luluh begini.
"Iya iya, hari ini kakak akan belikan semua makanan untukmu~"
"Yeheyy!! Noona~!"
Chen senang sekali kalau kamu mau bertingkah seolah menjadi kakak perempuannya. Kalian tidak berubah posisi dan Chen masih berbaring dengan pahamu sebagai bantalannya. "Rambutmu kenapa belum tambah panjang sih?" Gerutu Chen sambil memainkan rambutmu yang menjuntai kebawah. Akhir akhir ini Chen suka memainkan rambutmu.
"Nggak tau ya, biasanya ini tumbuh dengan cepat. Kamu nggak suka?"
"Nggak juga, aku suka kamu apa adanya."
Chen tersenyum lalu merangkul pinggangmu dan menyembunyikan wajahnya diperutmu. Kamu terkekeh pelan dan menyisir rambutnya dengan gemas. Detik berikutnya Chen bangkit saat merasakan sesuatu seperti bergejolak di perutmu.
"Barusan tadi.."
Ting!!
Kamu segera bangkit untuk mengambil delivery yang kamu pesan tadi. Chen yang hendak mengatakan sesuatu langsung urung dan membantumu menyiapkan makanannya. Semua ini pesanan Chen, kamu heran kenapa mereka bisa diet seketat itu sampai Baekhyun pernah 3 hari tidak minum air putih. Kamu hanya takut kesehatan mereka yang terganggu.
"Wah~ Ramyeon keju~"
"Sepertinya kamu lapar. Aku sudah ambilkan susu, kalau masih kerasa pedas langsung minum. Bahaya kalau lambung-mu kena."
Kamu mengangguk patuh atas arahan Chen, kamu juga tidak mau ambil resiko perutmu sakit dan berakhir mendengar rentetan nasihat Chen nanti. Chen menahan tanganmu yang hendak menyumpit ramyeon dan menegakkan bahumu. Belum sempat kamu berkata apa apa, idol Kim yang notabenya sekarang suamimu itu meraih ikat rambut dan menguncir rambutmu. Astaga, bahkan Chen bisa perhatian hanya dengan hal kecil seperti ini.
"Nanti kalau kuahnya kena mata kamu sendiri yang heboh."
"Hehehe.. Gomapseumnida, yeobo~"
Tak!
Lagi lagi Chen mencekal lenganmu bahkan sampai sumpit yang kamu pegang terjatuh. Kamu menatapnya dengan bingung. "Coba ulang, bilang apa kamu tadi?" Tanyanya dengan seringai tipis. Kamu balas mengeluarkan senyum miring-mu.
"Terimakasih~"
"Yang satunya,"
"Hmm? Aku nggak ngerti~"
"Setelah terimakasih, kamu panggil aku apa tadi?"
Kamu terkekeh lalu tersenyum lebar. "Yeobo! Nae sarang~"
Chen yang gemas langsung memberi kecupan diseluruh wajahmu. Ia mencium bibirmu dengan lama dan mungkin tidak akan menyudahinya kalau bukan kamu yang mendorong bahunya karena mulai kehabisan nafas. Chen suka sekali membuat bibirmu memerah dan lembab begini. Tapi melihat senyumnya yang merekah begitu kamu jadi tidak bisa protes.
"Ah, saat Fan Event tanggal 4 kemarin, oppa menyanyi sampai nangis?"
Kamu bertanya karena teringat saat itu begitu kamu menyadari wajah Chen memerah dan matanya berair. Apa Chen terlalu menghayati lagunya atau memang dia sedang memikirkan sesuatu? Itu konser Chen terbaik yang pernah kamu datangi. Feel-nya benar benar terasa saat kamu mendengar Chen bernyanyi saat itu.
"Aku.. tiba tiba teringat Eri. Entahlah tiba tiba saja terjadi, aku juga agak kaget saat selesai bernyanyi aku sudah seperti itu. Padahal aku nggak boleh sembarangan menunjukkan emosi pribadi.."
Mungkin Chen memang tengah mengkhawatirkan sesuatu dibalik senyumnya. Kamu jadi agak cemas takut-takut kalau Chen akan kenapa-napa. Tapi untuk saat ini kamu rasa kamu hanya perlu menjaga senyumnya itu. Asal kalian bisa melaluinya sama sama, tidak akan terjadi apa apa. Pasti begitu kan?
________________________
TBC..Nggak bakal konflik kok, masih jaman konser jadi masih adem rumah tangganya
Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You | Chen (Revisi)
РазноеHanya tentang kehidupan antara Kim Jongdae dan Chen diatas jalanan darah, bukan jalanan berbunga. Rangkaian naskah tentang kesehariannya. Bersama member, fans, keluarganya. Cerita tentang hari harinya bersama orang orang miliknya, termasuk kamu. [S...