🎼Chenosaurus

19 4 0
                                    

Cklek..

Chen mengernyit saat seorang anak kecil membukakan pintu untuknya. Apa dia salah rumah? Tapi ini jelas jelas rumahmu. Siapa anak kecil ini? Chen tidak salah ingatan kalau dia belum punya anak kan?

"Oh, terimakasih sudah membuka pintunya, Naya.. Annyeong, oppa." Sapamu setelah menggendong anak kecil yang dipanggil Naya itu.

"Aku ganti baju sebentar. Besok pulang lagi ke-dorm?"

"Iya, masih ada schedule."

Chen tersenyum tipis mengikutimu berjalan kedalam rumah. Merasa cukup bingung karena sedari tadi Naya terus menatapnya. "Peluk!" Serunya secara tiba tiba. "Kamu mau dipeluk Chen, Naya?" Naya mengangguk semangat ketika kamu menawari hal itu. Naya langsung melompat kegendongan Chen detik itu juga.

"Dino.." Panggilnya dan sukses membuat Chen nampak bingung, namun disisi lain juga gemas.

"Eum.. Naya boleh ikut?" Kami yang selesai memakai cardigan mengalihkan pandanganmu pada Chen. Meminta persetujuan apakah Naya boleh ikut atau tidak. Chen yang terlihat gemas langsung mengiyakan begitu saja.

"Dear, ini adikmu? Kenapa aku nggak pernah tau?"

Kamu menggeleng pelan. "Naya ini anaknya rekan kerjaku. Dia sedang ke-Daegu jadi dititipkan disini." Jelasmu lalu memakai kalungmu yang sempat dilepas tadi. "Naya, kenapa suka sekali dipeluk Jongdae oppa?"

"Karena Jongdae oppa lucu seperti dinosaurus!"

"Naya suka dinosaurus? Dinosaurus itu menyeramkan, nanti Naya bisa dimakan. Rawrr!"

Naya tertawa geli ketika Chen membuat gerakan akan menerkam. Tawanya mengundang senyum gemas dari kedua pasangan itu. "Kalau dinosaurusnya seperti Jongdae, Naya suka sekali!" Pekiknya girang lalu kembali memeluk Chen dengan erat. Chen tanpa sadar tertawa gemas melihat tingkah Naya yang kelewat imut. Chen terlihat daddy-able sekali apalagi saat ia menggendong Naya dengan penuh sayang.

"Lucunya. Ayo berangkat,"

Kamu dan Chen hari ini berencana untuk jalan jalan santai. Kata Chen mungkin karena kamu kurang kena sinar matahari jadinya sering sakit begini. Mumpung Chen libur jadi dia menyempatkan untuk menghabiskan waktu denganmu. Kalian memang pengantin baru tapi Chen masih sibuk dengan promosi album-nya. Walau nyatanya kamu sangat menikmati datang kesemua konser dan semua fansign Chen.

Kalian bertiga, juga Daeju -kucing peliharaan Naya- yang ada didalam gendonganmu berhenti ketika menemukan spot bagus untuk piknik kalian. Chen lalu menata makanan yang telah dibuat kamu semalam. Rasanya menyenangkan bisa piknik seperti ini bersamamu. Membuat hari ini sepenuhnya menyenangkan.

"Oh iya, sepertinya aku punya sesuatu untuk Daeju."

Chen berdiri dan mengambil sesuatu itu yang merupakan sebuah mainan spons berbentuk bulat. "Ayo main, Daeju!" "Meow!!" Kaki jenjangnya bersiap untuk berlari, melemparkan bola tadi agar Daeju menangkapnya.

Kamu tertawa senang saat melihat Daeju berhasil menangkap bola itu dan memberikannya kembali pada Chen. Terus seperti itu tapi selalu membuatmu merasa senang dengan hal kecil itu.

"Kenapa Daeju dapat mainan dari Dino tapi Naya tidak..? Naya mau mainan dari Dino hueee!!!"

"Hoh-- jangan nangis Naya! Chen bawa mainan untukmu, sabar ya.. Nanti dia kasih."

"Hiks.. Iya.."

Kamu menghela nafas lega saat Naya berhenti menangis dan kembali makan dengan tenang. Astaga, kamu belum pernah merasa sepanik ini pada anak kecil. Ternyata tangisan anak kecil juga bisa membuatmu panik setengah mati. Takut saja jika tangisannya tidak berhenti dalam waktu yang lama.
Ekor matamu menangkap Chen yang sedang asik bermain bersama Daeju. Kembali mengulas senyum ketika mendapati wajah tampan idol itu nampak bercahaya dibawah sinar matahari. Kamu buru-buru mengambil ponsel dan memotretnya ketika lelaki itu berhenti bermain. Chen yang menyadari kamu memotretnya mencoba menutupi kamera ponselmu.

"Sempurna!" Serunya setelah melihat hasil potretnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sempurna!" Serunya setelah melihat hasil potretnya.

Kamu langsung berbalik kemudian menuangkan jus kegelas. Naya yang sedari tadi diam nampak lahap memakan semua makanan yang ada disana. "Oh hei, sudah selesai main?" Tanyamu ketika Chen menepuk pundakmu beberapa kali. Lelaki itu mengangguk seraya meneguk air, kemudian duduk dan menyuapkan kue coklat disana.

"Eonnie, aku mau beri makan Daeju."

"Oh, okay. Ini dia, tetap disana dan jangan kemana-mana, okay?"

Setelah Naya mengangguk dan berlari kearah Daeju, kamu kembali duduk. Mengisi gelas milik Chen yang sudah setengah kosong diteguknya. "Apa ini menyenangkan?" Tanya Chen pada akhirnya. Kamu mengangguk mengiyakan, menatap Sang Terkasih dengan lekat. Tanganmu kemudian terjulur untuk mengusap sisa coklat disudut bibir lelaki itu. Lalu mengulum jarimu yang tadi digunakan untuk mengusap coklat itu.

"Harusnya aku yang tanya begitu karena kamu sudah mau meluangkan waktu untuk pergi begini. Terimakasih ya,"

Chen tersenyum tipis sebelum melabuhkan kecupan manis dikeningmu. "Oh ya, sebelum pulang aku mau mengambil sesuatu dulu, okay?"

Kamu mengangguk mengiyakan. Sesuai permintaan Chen, selesai kalian 'piknik' kamu membiarkan Chen masuk kedalam toko dan membeli apa yang dia cari. Begitu selesai kalian langsung pulang kerumahmu.

"Naya,"

Naya yang baru mau berlari kerumahnya -karena orangtuanya sudah pulang- berbalik ketika Chen memanggilnya. "Kesini sebentar, aku mau kasih kamu sesuatu." Ucapnya kemudian mengeluarkan sesuatu itu dibalik punggungnya.

"Woaah!! Dino!!!"

"Jadi itu yang tadi kamu ambil?" Tanyamu memastikan, boneka dinosaurus berwarna hijau itu memang nampak imut. Tidak heran jika Naya benar benar girang mendapatkannya. "Sini sini, Naya mau bilang sesuatu."

Senyumnya terulas sebelum berjongkok untuk menyamakan tubuhnya dengan Naya. Menunggu gadis kecil itu mengatakan sesuatu padanya. Namun Naya malah memeluknya dengan erat. "Jongdae tetap Dinosaurus terbaik.."

Deg..

Chen terdiam, pipinya perlahan memanas hanya karena ucapan manis dari gadis kecil tadi. Senyumnya semakin mengembang, matanya bahkan ikut menyipit. Terus seperti itu sampai ia memasuki rumahmu, dia masih terbayang dengan ucapan kecil itu.

"Gemas ya lihat Naya?"

"Eung.. aku jadi ingin punya satu.."

Kamu tertawa pelan saat Chen memeluk dan mengusakkan rambutnya dibahumu. "Tunggu sebentar, aku masih sakit dan tidak mau kalian ketularan." Ujarmu sambil mengusap-usap punggungnya. Kamu akhir akhir ini masih sering demam dan muntah tanpa alasan. Itu kenapa akhirnya hari ini Chen menjengukmu kesini.

"Dear, coba panggil aku."

"Hm? Oppa?"

"Daddy,"

"Ck, tidak mau." Kamu menghela nafas karena lelah meladeni kegilaan Chen kali ini. Sedangkan lelaki itu tersenyum lebar. Dia selalu suka menggodamu seperti ini.

"Dear~ Jangan cuekin aku!"
"Dear, call me Daddy."

"Ugh, as you wish, Daddy Chen."
_________________________
TBC..

Kangen nggak nih?

Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang