Akhir akhir kanu memang jadi cepat lelah, terkadang juga sama sekali tidak nafsu makan, dan yang paling berbahaya adalah moodswing-nya. Hal itu membuat Chen terkadang jadi was-was. Kamu juga semakin manja padanya. Tidak melepaskan pelukannya barang lima menit saja. Tentu tidak untuk urusan kamar mandinya. Saat memasak saja, kamu meminta lelaki itu untuk memelukmu dari belakang walau kamu tau dengan begitu pergerakanmu akan terbatas.
"Masih pusing?" Chen bertanya sambil melanjutkan kegiatannya menyuapimu makan.
"Hanya lemas. Ini juga karena dari kemarin aku kurang gerak."
"Habisnya aku takut kalau kamu nantinya sakit lagi. Kan katanya mau ikut konser, kamu harus fit."
Iya juga, masih mending Chen tidak melarangmu untuk ikut konser. Walau nyatanya dia sangat mengkhawatirkan mu. Chen memang perhatian jadi dia cepat pengertian hahaha. Toh kamu tidak tau apa yang akan direncanakan mereka ditahun depan, jadi kamu ingin mendukung mereka sepenuhnya ditahun ini. Menunggu Chen selesai mencuci piring dan membuatka jus ternyata cukup membosankan. Kamu sudah streaming, sudah selesaikan pekerjaanmu, jadi kamu bingung ingin apa sekarang.
"Huft, biasanya aku malas gerak. Tapi kenapa giliran seperti ini malah bosan." Gerutumu lalu perlahan turun dari ranjang.
Akhir akhir ini Chen memang lebih pengertian- sangat perhatian malah. Dan kamu suka saat dia memberikan semua perhatiannya untukmu. Dari tangga paling bawah kamu sudah bisa melihat Chen yang membelakangimu. Punggung lebar itu sepertinya akan nyaman sekali untukmu bersandar. Kamu mendekatinya dan memeluknya dari belakang.
"Hei, kenapa nyusul? Bisa jalan tadi?"
"Ih, baru juga masuk 4 bulan, posesifnya sudah begini." Kamu menghela nafas tepat dileher belakang Chen. Lelaki itu sontak menghentikan kegiatannya dan langsung berbalik menghadapmu.
"Aku nggak mau kalian kenapa napa. Habis ini mungkin aku bakal sibuk."
Chen mencium bibirmu untuk beberapa saat. Ah- kamu sangat suka tatapan matanya yang teduh itu. Wajah tampan dan bulu mata lentik, bibir unik kemerahan, apalagi senyumnya itu. Tidak heran kalau banyak EXO-L yang oleng padanya.
"Berhenti memikirkan tentangku~ Apa kamu sesayang padaku itu sampai sampai terus membayangkanku?"
"Kekeke, jangan aegyo, kamu tau aku paling lemah dengan itu. Aku hanya nggak percaya bisa memiliki sosok sempurna- sepertimu."
Chen menerjapkan matanya beberapa kali. Kemudian dia tersenyum manis. "Apa aku perlu menyadarkanmu?" Lelaki itu lalu mengecup bibirmu.
"Bagaimana? Sudah sadar?"
Kamu tersenyum jahil dan menggeleng pelan. Chen membalas senyummu, ia bisa dengan mudah mengangkat tubuhmu. Membuat jarak antara kalian semakin dekat. Kamu mengeratkan pelukanmu pada lehernya. "Ah- sepertinya aku memang harus menyadarkanmu." Suaranya berubah menjadi sedikit dalam seiring Chen memberimu ciuman beruntun.
Kamu hanya masih tidak menyangka, Tuhan mempertemukan kamu dan Chen untuk bersama.
♪
Cklek..
"Dear? Kamu belum tidur?"
Kamu melambai pada Chen yang baru masuk kedalam kamar. Semenjak kamu hamil Chen memang selalu menyempatkan untuk tidur dirumah. Padahal dia punya banyak latihan dan jadwal apalagi disaat tengah mempersiapkan comeback begini. Selesai melakukan rutinitas malam, Chen langsung merebahkan diri disamping-mu.
"Ada cerita apa hari ini?" Kamu bertanya sembari mendekat dan melingkarkan tanganmu dipinggangnya.
"Kami selesai syuting hehehe. Kamu pasti bakal kaget melihat konsepnya."
"Aish! Dibilang begitu aku jadi tambah penasaran! Kesal ih!"
Kamu sebenarnya sempat protes mengenai konser EXplOration di Indonesia beberapa hari sebelum MV baru dirilis. Kenapa tidak tunggu comeback dulu sih, kan kamu mau lihat EXO menampilkan lagu baru mereka di Indonesia. "Jangan marah dong? Kita bakal ketemu Indonesia lagi." Ucapan Chen yang terdengar sedikit menggantung itu membuatmu agak bingung. 'Kita' yang dimaksud itu kamu dan dia atau Chen dengan member? EXO akan ke Indonesia lagi? Tunggu dulu, otakmu sedang memprosesnya.
"Kamu jadi manja begini bikin gemas~"
Chen mempererat pelukannya dan memberi kecupan diatas kepalamu. Kamu sendiri juga bersyukur tidak kepikiran minta yang aneh aneh seperti ngidam yang dibicarakan orang orang. Paling paling itu sesuatu yang mudah ditemukan dan Chen akan langsung membelinya. Dapat suami penuh afeksi begini ternyata menyenangkan juga. Entah kenapa dalam pelukan Chen kamu masih belum mengantuk. Kamu hanya ingin diam dan tidak melakukan apa apa.
"Dae, mau cium."
"Hah? Cium? Tumben?"
"Yap! Habis cium nanti aku tidur deh."
Tanpa menunggu persetujuan lelaki itu, kamu lebih dulu menangkup pipi Chen dan memberi kecupan lembut dibibirnya. Kecupan terakhir lebih lama dengan sedikit melumat bibir bawah lelaki dengan marga Kim itu. Kemudian kamu tersenyum jahil, lalu mengubur diri dibawah selimut.
"Memang beneran ajaib kamu, Dear. Sengaja ya?! Nih, aku kasih serangan seribu kiss! Muah!!"
"Aaaa oppa!! Jangan cium leherku terus ih geli!!"
"Aku gigit nih pipinya!"
"Jangan ih nanti merah! Jongdaeeee!!"
"Apa sayaaaang?"
"Hati hati ih ada baby Kim!"
"Eeihk!! Maaf nak, appa lupa!"
_________________________
TBC...Kangen banget sama Chen ehhe 🙃
Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You | Chen (Revisi)
De TodoHanya tentang kehidupan antara Kim Jongdae dan Chen diatas jalanan darah, bukan jalanan berbunga. Rangkaian naskah tentang kesehariannya. Bersama member, fans, keluarganya. Cerita tentang hari harinya bersama orang orang miliknya, termasuk kamu. [S...