Jamuan

4K 548 68
                                    

Daisuke POV


Di dalam mansion milik Daisuke sedang diakan semacam acara makan malam bersama keluarga besar rekan bisnis ayah Daisuke, keluarga Tachibana.

Pak Tachibana juga kerap membawa putri kesayangannya Yoko, yang katanya ingin dipasangkan bersama Daisuke.

Daisuke menyantap makan malamnya dengan tenang, hanya dari luar penampilan saja tenang tapi di dalam hati sebenarnya Daisuke khawatir terhadap Haru. Meski acara makan malam ini dihadiri keluarga besar rekan bisnis ayahnya, ayah Daisuke sendiri tak datang.

'Aku ingin segera pergi dari sini.' Batin Daisuke.

Sembari makan-makan mewah disertai beberapa gelas anggur, Pak Tachibana selaku ayah Yoko angkat bicara.

"Daisuke kun terimakasih sudah repot-repot mempersiapkan ini." Kata Pak Tachibana.

Daisuke berusaha menunjukkan senyum palsunya, "Tak masalah tuan, suatu kehormatan bisa menjamu-mu."

'Cepatlah ke inti tak usah banyak basa-basi.' Batin Daisuke lagi.

"Jadi begini, aku disini sebagai ayah Yoko putriku ingin membicarakan tentang acara pertunangan yang akan kalian laku-"

Daisuke memotong ucapan Pak Tachibana dengan beranjak dari kursinya dan mengebrak meja pelan, matanya dialihkan ke arah pak Tachibana dan menatapnya tajam.

"Kurasa pembicaraan ini akan berakhir sia-sia tuan, sejak kapan aku setuju dengan ide burukmu itu, bahkan sedikitpun juga aku tak tertarik pada putrimu." -Daisuke

Pak Tachibana hanya bisa diam dan meneguk salivanya sendiri saat melihat tatapan Daisuke, "Tapi Daisuke kun kita bisa bicarakan ini baik-baik, ayolah kalian sangat cocok, aku yakin kalian bisa bersama dan mencintai." Ucap Pak Tachibana sedikit ketakutan.

Daisuke meghela napasnya sebelum berbicara lagi tiba-tiba ada seorang pelayan yang datang.

Pelayan itu adalah Shina, Shina datang dengan terburu-buru dan langsung menghampiri Daisuke.

"Daisuke-sama aku minta maaf menggangu waktumu tapi tuan Katou menghilang." -Shina

Daisuke masih diam.

"Tadinya aku ingin memberinya makanan tapi saat kucari dia kemanapun, dia tidak ada di mansion." Tambah Shina lagi.

Yoko menatap Shina sekilas lalu, "Kau pelayan kurang ajar menganggu saja, siapa katou katou itu, memangnya penting ya. Oh iya jika aku sudah tinggal disini aku bisa mendisiplinkan para pelayan, mungkin pertama mulai dari seseorang penuh luka yang menabrakku tadi siang, menjijikkan, kenapa dia bisa-"

DOR! Satu tembakan mengarah ke arah kepala Yoko membuatnya mati seketika.

"Jaga mulutmu wanita jalang." -Daisuke

Pak Tachibana sontak kaget menghampiri putrinya yang bersimbah banyak darah akibat tembakan dari Daisuke. Shina sendiri berteriak lalu berlari guna pergi atau meminta pertolongan, tapi semua sia-sia.

DOR! Tembakan kedua mendarat di kaki Shina menyebabkannya jatuh tersungkur sambil berteriak memekik kesakitan memegang kakinya.

Dengan gemetar dan penuh ketakutan Pak Tachibana mengambil pisau di atas meja dan menodongkannya tepat di depan Daisuke.

"DASAR IBLIS! KENAPA KAU MEMBUNUH PUTRIKU." -Pak Tachibana

Daisuke perlahan mendekat ke arah Pak Tachibana, Pak Tachibana awalnya mundur beberapa langkah karna ketakutan. Tapi mengingat putrinya yang dibunuh tepat dihadapannya, 'Siapa yang terima jika anaknya dibunuh.'

Mata Pak Tachibana dipenuhi dengan dendam, sambil berteriak Pak Tachibana berlari ke arah Daisuke lalu menusuk Daisuke tepat di perut.

Daisuke sempat mengeluarkan sedikit darah di mulutnya, tatapan dingin seakan membunuh itu dipancarkan lagi ke arah pak Tachibana hingga membuat nyalinya ciut.

Daisuke tertawa kecil lalu mencengkram pergelangan tangan Pak Tachibana kuat kemudian melepas pisau yang menancap di perutnya, pisau itu dibalikkan ke arah Pak Tachibana.

Dengan pisau itu Daisuke menusuk perut Pak Tachibana sebanyak 5 kali. Pak Tachibana dinyatakan mati setelahnya karna kehabisan darah.

Daisuke tak peduli dengan banyaknya darah yang mengalir di tubuhnya, Daisuke kini mendekati Shina sambil membawa sebuah pisau.

Shina sepenuhnya ketakutan, "DAISUKE-SAMA MAAF!, MAAFKAN AKU, KUMOHON JANGAN BUNUH AKU, AKU JANJI AKAN MENEMUKAN TUAN KATOU AKU- AKKH!"

Daisuke menusuk kaki Shina menggunakan pisau yang ada di tangannya, "Kau pelayan tidak becus, tapi baiklah aku takkan membunuhmu asal sekarang kau pergi mengundang semua pelayan."

Shina gemetar dan menatap Daisuke tak percaya, kakinya sekarang sangat sakit dan penuh darah bagaimana caranya mengundang semua pelayan.

Daisuke tertawa, "Kenapa tak bisa jalan ya? HAHAHA AYO MERANGKAHLAH! LUKISLAH LANTAI DENGAN DARAH DI KAKIMU ITU."

Shina menatap Daisuke ngeri satu tonjokkan dikeluarkan Shina ke perut terluka Daisuke sebagai pertahanan diri, Daisuke sedikit mundur kebelakang.

Shina sendiri berusaha merangkak sekuat tenaga untuk pergi dari sini, pisau tadi masih menancap di kakinya.

Daisuke berdiri sambil memegang perutnya, jalan Daisuke terlihat sempoyongan berusaha mendekati Shina yang merangkak terbata-bata.

Shina sesekali melihat ke belakang, melihat Daisuke yang mengejarnya membuat Shina semakin ketakutan dan gemetar. Bahkan tenaga untuk merangkak pun seketika hilang.

Daisuke terlebih dahulu sampai ke arah Shina langsung menginjak pisau yang berada di kaki Shina.

"AKKHH!"

Daisuke mengambil paksa pisau itu lalu menusuk tubuh Shina berkali-kali hingga Shina mati.

Setelah melampiaskan semua amarahnya Daisuke berdiri sambil menatap langit-langit, "Haru aku akan segera menemukanmu."







Listen To Me! || DaiHaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang