2• Scarlett Marshall

12.7K 1.7K 719
                                    

Happy reading!

Jangan lupa vote, komen, dan share ke teman-teman kalian semua! ❤

***

2. Scarlett Marshall

Perempuan itu sedang duduk sembari melakukan skype di laptop miliknya dengan sosok perempuan yang sudah membantunya dalam banyak hal. Mereka menjadi saling mengenal satu sama lain. Perempuan yang ada di layar itu muncul membawa minum dan duduk di kursi. Ia tersenyum manis. Membuat Scarlett yang menatapnya seketika ikut tersenyum. Sosok itu memakai baju rajut hitam di karnakan cuaca di negaranya tinggal sedang mengalami musin salju.

"Hai kak Violet." sapa Scarlett dengan nada riangnya. Ia perempuan itu adalah Violetta Shatierra. Sosok manis berjiwa bar-bar. Cucu bungsu Gunawan yang saat ini sedang sekolah di Amerika.

"Hai. Jadi gimana sekolah lo?" tanya Violet sembari membaca berkas-berkas di tangannya dengan serius.

"Seperti biasa." jawab Scarlett. Membuat Violet menghentikan aktivitasnya dan mulai menatapnya dari layar.

"Seperti biasa itu gimana? Masih ada yang bully lo? Atau apa?" balas Violet mampu membuat Scarlett meringis. Terdengar desahan napas kasar dan dari Violet. Perempuan itu berdecak. "Berapa kali gue bilang jangan mau di tindas. Lo lupa sama yang gue bilang?" tanyanya kesal.

Scarlett tau sekali kalau Violet akan memarahinya perkara ini. Banyak murid yang tidak tau jika sebenarnya ia sudah di ajari bela diri oleh Violet melalui Skype atau video call biasa. Terkadang juga Violet memberikannya sebuah alamat tempat dimana ia bisa berlatih. Di sana ia di ajari oleh Geffa dan Andini. Yang masih tidak di mengerti oleh Scarlett adalah setiap ia datang ke tempat tersebut orang-orang di sana selalu menatapnya segan. Mungkin karna koneksi Violet dan keluarganya. Itu yang ada di pikirannya.

"Gak kok. Kakak tenang aja di sini aku baik-baik aja. Orang-orang yang bully aku udah gak berani lagi bully aku. Berkat ajaran dari kak Vio." kata Scarlett.

"Baguslah." ujar Violet dengan nada angkuhnya. Padahal dalam hati ia bangga dengan dirinya. "Kalau mama lo sama kandungannya gimana kabarnya?"

"Baik juga kok. Ngomong-ngomong gimana kabar di sana?" tanya Scarlett basa-basi.

"Baik semua." jawab Violet, lalu meneguk gelas berisi jus jeruknya.

"Syukurlah." gumam Scarlett. "Oiya, kapan kakak bakal hubungi kak Galas? Aku kasian liatnya waktu hari kelulusan kayanya dia sedih banget." ujarnya.

Violet terkekeh kecil. "Biarin aja."

"Emangnya kak Vio gak kangen sama kak Galas?" tanya Scarlett heran.

"Kangen gak harus di ucapin, Car. Kalau lo punya satu tujuan lo harus siap mengabaikan yang lain. Kenapa gue gak beri kabar sama Galas? Sengaja supaya dia bisa berpikir dan fokus sama tujuannya." balas Violet membuat Scarlett kagum.

"Hebat si kak. Cuma kakak emang gak takuk kalau kak Galas di dekatin cewek lain di kampusnya?" tanya Scarlett.

"Coba aja. Paling ujung-ujungnya kak Benji sama kak Kemal yang turun tangan." monolog Violet masih terdengar samar. "By the way. Lo sendiri gimana?" tanyanya.

"Gimana apanya?"

Violet berdecak. "Pacar gitu? Lo gak punya?" tanyanya kepo.

Scarlett menekuk bibirnya, menggeleng. "Nggak." jawabnya.

"Gebetan, Gebetan!?"

"Gak punya juga."

"Aish!" Violet berdecih kesal. Membuat Scarlett tertawa kecil mendengar itu. Lihatlah, sosok yang selama ini ia idolakan di sekolah sekarang bisa sedekat ini dengannya dan menganggapnya sudah seperti keluarga.

JENDRAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang