11

714 91 7
                                    

Seolah apa yang Hana hadapi dua hari lalu belumlah membuat mentalnya lelah, kini ia harus menghadapi hal 'iseng' lain. Dia tidak menemukan Kyra dan Jamie pada barisan kelas mereka. Pikirannya tambah kacau walau dia tahu sendiri bahwa peraturan di Sekolah ini begitu ketat karena memang karena inilah salah satu alasan dulu Dave dan Hana memasukkan anak-anaknya pada sekolah internasional ini.

Ketenangan Hana tidak dapat dikendalikan sehingga ia menerobos masuk ke dalam gerbang padahal hal itu adalah larangan dalam peraturan penjemputan anak didik.

"Miss Stella, kenapa Jamie gak ada dalam barisan? Saya kan belum jemput dia."

"Oh, mom, Jamie ada di ruang principal bareng kakaknya." Stella menjelaskan dengan senyum mencoba menenangkan Hana yang begitu panik. Dia bisa mengerti kepanikan apa yang ada di pikiran Hana. Rata-rata memang semua murid de Sekolah itu memang anak dari orang tua yang memiliki posisi kuat. Itulah kenapa Sekolah tersebut menawarkan keamanan ketat sebagai fasilitasnya. "Mom bisa sign dulu di buku tamu front office dan ambil kartu aksesnya." Terang Miss Stella lagi.

"I'm here, Hana. I got your back." Kata Gilang melihat Hana begitu gemetar saat menulis identitasnya.

Sikap defensive begitu memenuhi kepalanya. Ia hanya memikirkan hal negative apa yang menimpa anak-anaknya dan akan berbuat apa untuk menghadapi hal tersebut. Sejak Miss Stella berkata bahwa anak-anaknya ada di kantor Kepala Sekolah, ia terus-terusan memberikan afirmasi positif kepada dirinya sendiri.

Langkahnya lebih bisa disebut sebagai berlari daripada sekadar berjalan cepat. Ia tidak sanggup menunggu detik demi detik menebak-nebak apa yang menimpa anaknya hingga harus ditahan di ruang Kepala Sekolah.

"It's Ok, Hana. As long as you see the kids are alright, aku akan urus semuanya nanti. Kamu gak perlu khawatir."

Hana menatap Gilang untuk sesaat dan berkata terimakasih tanpa suara. Tulangnya serasa letih hanya untuk berjalan. Ia tidak sanggup untuk sekadar menjawab Gilang.

Hana menemukan sekertaris Kepala Sekolah begitu mereka memasuki ruangan dengan tanda Principal dengan huruf kapital yang di emboss di tembok.

"Selamat siang Mom, Dad, ada yang bisa dibantu?"

"Saya Mamanya Kyra danJamie. Kata Miss Stella mereka ada di dalam."

Sekertaris yang Hana baca bernapa Frisk aitu memberikan senyuman lebar dan menenangkan. "Oh, silahkan Mom, sudah ditunggu di dalam. Kyra dan AJmie baik-baik saja kok."

"Terimakasih." Ucap Hana lalu menscan kartu akses pada sensor yang terletak di pintu.

Walau Friska barusan berucap bahwa anak-anaknya dalam keadaan yang baik, ia baru bernapas lega setelah ia melihat sendiri dengan mata kepalanya bahwa Kyra dan Jamie duduk disana, bersama Mister Santoso dan menjelaskan apa yang ada di buku fauna exploration.

Air mata Hana nyarus tumpah karena ia begitu bahagia melihat Kyra dan Jamie diperhatikan oleh Mister Santoso. Ia seperti melihat Papanya sendiri yang sedang main dengan cucu-cucunya ketika menunggu Hana sedang nyalon. Andai hari itu bisa diulang Kembali hari ini.

"Selamat Siang, Mister Santoso." Ucap Hana masih dimuka pintu lalu mendatangi Kyra dan Jamie untuk memeluk mereka.

"Mama Giahana?" ucap Mr. Santoso dengan suara kebapakkan.

"Saya sendiri."

"Silahkan duduk, Dan Papa Gradeva?"

"Bukan, ini Omnya anak-anak." Hana duduk pada sofa sebelah Jamie dan mempersilahkan Gilang duduk di sebelahnya. "Sebetulnya ada apa Mr. Santoso?"

Nobody's Like You season 2Where stories live. Discover now