Kecilku dengan tawa,tanpa faham kata luka
Tersenyum ceria,dengan warna sampul merah,lanjutan kisah manis yang pelan menjadi tangis.Tahun Pertama
Telah kudapati diriku tersenyum manis,dengan rambut pendek sebahu,kulit kuning langsat,dengan seragam merah putih dibalut dasi yang tak lurus. Seorang perempuan dengan selalu ikhlas memperbaiki dasiku,dan mempersiapkan penampilanku,agar aku menjadi gadis tercantik meski hanya dimatanya.
Ibu,dialah sosok perempuan itu,yang sekaligus mampu menjadi ayah untukku.Tulisan dan ucapanku sudah tidak dituntun lagi,karena sejak kecil ibu sudah lebih dulu menuntut tulisan dan ucapanku sebelum sosok seorang "guru" Hadir dalam lembaran kisahku.
Sedikit cerdas ku akui,mendapat posisi dari tiga tertinggi membuat senyum lebar tergores di bibir manis milik ibu.Ayah dimana?
Beliau adalah orang yang teramat baik,beliau sibuk berkerja keras,membanting tulang untuk menghidupi kelurga barunya.
Janji-janji terlontar bagi si kecil dari sang Ayah. Namun tidak ada yang terpenuhi,karena janji hanyalah sebuah huruf yang terdiri dari kata J A N J dan I,dan tidak untuk ditepati untuknya. Dan....
Itu adalah patah hati pertama bagi si Gadis Kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampai Jadi Manusia
RandomPotongan kisah perjalanan gadis kecil,untuk tumbuh menjadi seorang manusia