part 1

6 0 0
                                    

Hening, di dalam kelas 12 IPA A disekolah terkenal itu sedang melaksanakan Ujian akhir semester pertama, tapi tak berlangsung lama kelas itu terdengar bisik-bisik tetangga.

yah buat apa lagi, pastinya mereka sedang mencari jawaban buat mengisi lembaran kertas yang dari tadi kosong, memanfaatkan pengawas yang sedang keluar untuk memberi lembar tanda tangan buat kelas sebelah.

"Lan.. Lan.. Alan" Panggil gadis yang duduk paling belakang pada temannya yang di sampingnya berjarak dua bangku itu.

"Apa? " Tanya alan, angga Alan kusuma termasuk cowok populer di sekolahnya, wajah yang rupawan, lesung di kedua pipinya, dan sikapnya yang sedikit dingin.

Anak-anak dari kelas ini terbilang cukup Famous dari pada anak kelas lain, yah karna tak sembarang orang bisa masuk ke kelas yang terbilang sangat sengit dalam bidang prestasi, dan juga siswa di kelas ini mempunyai wajah wajah yang rupawan.

"Bantu dong, ini nih jawaban nomer 2" Kata alin yang sedari tadi bergerak tak karuan karna mencari jawaban dari teman- temannya tapi temannya itu tak satupun yang memerdulikan dia dan sibuk mengerjakan tugas ulangannya masing-masing.

Alin karisma putri, cewek ceria dan hyperactive, cepat berbaur dengan orang lain, apalagi wajahnya yang rupawan kulit putih, bibir ranum, body goals dan mata sipitnya yang membuat terkesan imut pada wajahnya itu.

"No 2 tuh---" Ucapan Alan terpotong saat pengawas masuk ke kelasnya.

Alin mendengus kesal karna dia tak bisa mendapatkan jawaban dari temannya itu karna datangnya pengawas kaparat itu, entah sudah berapa kata sumpah serapah yang ia ucapkan dalam hatinya kepada pengawas itu,

Dia sangat kesal, karna dari tadi dia hanya bisa menjawab 5 dari 20 soal yang menyebalkan ini.

"Waktu mengerjakan soal sisa 10 menit lagi, dan yang sudah mengerjakan bisa dikumpulkan kedepan karna sebentar lagi akan istirahat" Ucap mis Reni sang pengawas.

Setelah mendengar itu siswa siswi di kelas 12 IPA A itu menuju kedepan kelas untuk mengumpulkan lembar soal dan jawaban yang sudah mereka isi. Kecuali gadis yang duduk di paling belakang
,alin.

"Loh belum selesai lin? " Tanya refa teman alin yang sedang duduk di sebelahnya setelah mengumpulkan soal dan jawabnya ke depan kelas.

"Belum, lo sih gw nanya lo enggak ngasih tau" Sebal alin karna sedari tadi dia nanya ke teman sebangku nya itu tapi tak di pedulikan oleh sahabatnya itu.

"Mangkanya belajar dodol, jangan baca wattpad mulu lo, nah kena karmanya kan" Jawab refa sambil sedikit tertawa.

"Alin cepat kumpulkan waktu sudah habis" Ucap mis reni yang sedang duduk di singgah sana nya.

"Aduh mis, alin belum selesai mis" Jawab alin sambil menggaruk tengkuknya walau tak gatal.

"Selesai tidak selesai harus di kumpulkan" Tegas mis Reni.

"Udah sana cuma pelajar itu kan yang lo gk tau, dan selebihnya lo bisa" Kata weni sahabat alin juga.
Memang alin anak yang pintar tapi dia sangat down bila bersangkutan dengan pelajarn agama, dan pelajarn lainnya alin akan memakan habis pelajaran itu.

"Emmak.... Maapin alin yang bodoh ini mak" Ucap alin dramatis.

Alin pun berjalan ke depan kelas untuk mengumpulkan jawabannya yang belum tuntas itu.

"Maapin alin yah mis hehehh" Kata alin sambil cengar-cengir.

"Jangan minta maaf ke saya, itu salah kamu juga kenapa tidak belajar" Tegas mis Reni, mis Reni adalah koordinator IPA dia sangat tegas dengan peraturan yang membuat murid-murid takut dengan nya, walau pun dia tegas tapi alin tak pandang bulu bila bercanda dengan orang, dasar alin.

"Yaelah mis mis canda doang" Ucap alin sambil menyalami tangan gurunya itu.

Tak ada sautan dari miss Reni, dia tak mengherankan hal itu, dia keluar dari kelas.

"Guysss kantin kuy" Teriak alin pada 3 sahabatnya itu, weni, refa, naya itu pun mengikuti langkah alin yang lebih dahulu pergi ke luar kelas.
.
.
.
.
.

Cukup disini dulu yah guys, tuthor capek tenaga, pikiran dan hati hiyak hiyak

cerita alin berjuang buat alanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang