02. Withstand pain

9.2K 1.6K 139
                                    

Renjun baru pulang kerja sekitar jam 12 malam. Renjun bekerja di caffe biasa, gaji nya pun tak seberapa tapi cukup untuk menghidupi ia dan ibu nya.

Renjun sampai di rumah nya, lampu rumahnya sudah mati. Mungkin Mama nya sudah tidur. Renjun masuk ke rumah nya dan langsung masuk ke kamar nya. Saat sampai di pintu kamar nya. Ia mendengar suara merintih dari kamar Mama nya.

Pintu kamar Mama nya sedikit terbuka, Renjun sedikit mengintip. Matanya langsung terbuka lebar dan ia menutup mulut. Renjun terkejut dengan apa yang ia lihat sekarang.

Mama nya sedang bergumul dengan seseorang. Melihat itu Renjun langsung masuk ke kamar nya dan mengunci kamar nya. Renjun menangis.
Renjun tau keluarganya memang sudah rusak semenjak Ayah nya meninggal. Mama nya sering menghamburkan uang hasil Renjun bekerja dan sering datang ke club malam hanya untuk sekedar bermabuk mabukan.

Mama nya pun sering melampiaskan rasa kesal dan marahnya pada Renjun. Renjun sudah lama hidup seperti ini. Renjun baru mengetahui sekarang bahwa Mama sering melakukan sex dengan orang lain.

Renjun merindukan Mama nya yang baik dan pengertian. Renjun bertahan sampai sekarang karena ada Mama nya. Renjun bekerja keras untuk Mama nya, walaupun Mama nya sudah tak menganggap nya lagi. Tapi Renjun sangat menyayanginya Mama nya.

Renjun menangis di kamar nya sampai ia terlelap tidur.

..

Renjun bangun pagi, mata nya merah dan sembab. Tapi ia tak peduli, Renjun langsung membersihkan dirinya. Ia harus segera berangkat ke tempat kerja nya.

Renjun berangkat tanpa berpamitan pada Mama nya yang sudah duduk di meja makan bersama laki laki semalam. Renjun tak peduli, ia harus segera berangkat. Mama nya pun sedang sibuk dengan laki laki itu.

Sampai di cafe ia di sambut Chenle yang sudah datang terlebih dahulu. Caffe ini memang milik Chenle dan Renjun bisa bekerja disana memang karena Chenle yang menawarkan.

Renjun ke ruangan staff dan berganti pakaian menjadi seragam kerja nya. Ia mulai membersihkan meja meja di caffe, pagi seperti ini caffe nya masih cukup sepi. Hanya beberapa orang berlalu lalang dan berangkat kerja.
"Gege sudah sarapan?" Tanya Chenle

Renjun terkejut karena tiba tiba Chenle ada di dekat nya.
"Belum" jawab Renjun.

"Kalau begitu kita sarapan dulu. Aku membawa bekal dari rumah. Mama memasak banyak katanya sekalian untun Gege juga. Ayo!" Tanya mendengar protesan dari Renjun, Chenle langsung menarik Renjun ke dalam ruangan nya dan makan di sana.

"Apa Gege ada masalah?" Tanya Chenle.
Bukan maksud apa apa, hanya saja wajah gege nya ini sangat kusur maka Chenle bertanya mungkin Gege nya memang sedang ada masalah.

"Gege memang setiap hari ada masalah" jawab Renjun.

Chenle memutar matanya malas. Lalu ia menaruh sumpit nya dan meminum air.
"Aku tau. Tapi ini sedikit berbeda, apa Gege di pukuli lagi oleh Mama Huang?" Tanya Chenle.
Renjun menggelengkan kepalanya.

"Lalu kenapa?" Chenle.

Renjun menghela napas.
"Nanti gege cerita kan kalau Gege sudah siap" ujar Renjun.

"Apa maksudnya?!" Tanya Chenle heran.
"Sudah. Habiskan saja makananmu!" Ujar Renjun.

..

Seperti biasa Renjun pulang malam. Ia duduk di halte, bua terakhir datang. Seharusnya Renjun masuk, tapi ia hanya diam duduk sampai bus itu kembali pergi. Renjun sengaja, hari ini ia tak berniat untuk pulang ke rumah nya.

Renjun memikirkan Mama nya, sebenarnya beberapa kali Renjun sudah merasa putus asa dan pasrah. Akhir akhir ini juga perasaan nya terasa sangat tertekan dan kosong. Renjun tak tau ada apa dengan dirinya sendiri.

"Soulmate" lirih Renjun

Tiba tiba kata itu keluar begitu saja, Renjun juga terkejut dengan dirinya sendiri. Sudah lama ia tak memikirkan tentang soulmate, Renjun terlalu fokus pada pekerjaan dan keluarga nya.
Renjun baru sadar

Apa  ia memiliki soulmate?

Sedang apa sekarang soulmate nya?

Apa soulmate orang baik atau jahat?

Renjun berharap suatu hari ia dapat menemukan soulmate nya dan soulmate nya baik hati seperti yang ia harapkan. Entah kenapa tiba tiba Renjun merindukan soulmate nya padahal bertemu saja belum pernah.

Seperti apa rupa soulmate nya?

Itu yang ada di pikiran Renjun sekarang. Renjun menarik napas lalu menutup mata nya dan menahan nya cukup lama. Dirasa dada nya sudah terasa sesak, ia menghembuskan napas nya dan tersenyum tipis.

Tiba tiba ada gambaran seorang laki laki dengan rambut hitam dan juga berpakaian formal seperti pakaian kantor.

Renjun langsung membuka mata nya. Ia terkejut.

Siapa itu? Pikir Renjun.

Renjun mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia masih terkejut, ia menatap sekeliling, jalanan cukup ramai dengan kendaraan berlalu lalang. Renjun berdiri dan berjalan, ia berniat untuk menginap di caffe saja.

Tbc...

Soulmate || JaemRen✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang