Five

1.2K 108 12
                                    


[REMAKE] A Romantic Story About Serena by Santhy Agatha
.
.
.

Jihoon mengaduk-aduk supnya dengan pikiran menerawang, dia memikirkan Yoonbin, kemarin sore dia meninggalkannya dan menitipkannya pada suster Jisoo. 
sore ini diaharus menjenguknya. Bagaimana kondisi Yoonbin? dia habis mengalami serangan, bagaimana kalau dia mengalami serangan lagi?

Hyunsuk menatap Jihoon dari sebrang meja, apa yang dipikirkan pria itu? Kenapa dia tampak begitu tidak bahagia? Bukankah dia baru saja mendapatkan uang dalam jumlah banyak yang bebas digunakannya melakukan apapun?
ataukah dia menyesal sudah menyerahkan diri padaku??  
pikiran buruk tiba-tiba menyerap otaknya. dalam kepasitas apa dia menyesali sudah menyerahkan diripadaku?

Hyunsuk menggertakkan giginya, seharusnya pria ini bangga,
aku, Choi Hyunsuk, orang yang sangat kaya dan berasal dari keturunan keluarga kaya terpandang di negaranya ini, yang bisa
mendapatkan apapun yang dia mau.

Hyunsuk memikirkan semua keputusan semalam. Ternyata ini bukan obsesi maupun kegilaan sesaat, ternyata bahkan setelah percintaan maraton mereka semalam dan tadipagi, dirinya masih menginginkan Jihoon. Amat sangat menginginkannya malahan, Setelah hasratnya terpuaskan pada tubuh Jihoon, bukannya semakin reda dia malah makin ingin dan ingin lagi, pria itu begitu polos tapi menggairahkan dan didalam otaknya ini penuh dengan hasrat untuk mengajari pria itu bagaimana cara memuaskannya.

Dengan kesal dia mengutuk pemikirannya itu, Apakah aku sudah menjadi seorang maniak seks? Hyunsuk memikirkan jeda sejenak tadi, ketika menghubungi Haruto pengacara kepercayaannya dan menyatakan niatnya serta minta di buatkan draft surat perjanjiannya. Haruto adalah pengacara kepercayaannya sejak dulu, sekaligus sahabatnya.
Lelaki Jepang-Korea ini telah menempuh pendidikan hukum di Canada, dan disanalah mereka berkenalan. beberapa tahun kemudian, setelah Haruto pulang ke Korea, dia membangun karir menjadi pengacara yang hebat.

Dan ketika Hyunsuk memutuskan memimpin di cabang di Korea selatan, mereka bertemu lagi, lalu menjalin kerjasama kerja sekaligus persahabatan.
Hyunsuk tahu Haruto tidak akan bertanya apapun yang tidak perlu tentang keputusannya. Lelaki itu sudah terbiasa dengan keputusan dan rencana-rencana bisnis Hyunsuk yang ekstrim. Tetapi saat Hyunsuk membicarakan hal tersebut, ada kecemasan dalam suara Haruto.

"Kau yakin? Ini memang surat jual beli, tapi ini terlalu ekstrim Hyung. jual beli manusia, jual beli pelayanan seks. kau bisa dibilang melanggar hukum atau bisa saja suatu saat nanti terjadi masalah, apalagi mengingat kau seorang yang begitu diperhatikan."

Hyunsuk tersenyum, Jihoon tidak akan berpikir sejauh itu. bukannya pria itu bodoh, tapi dia terlalu polos, entah kenapa Hyunsuk percaya bahwa Jihoon akan menepati janjinya.

"Buat saja,selanjutnya biar aku yang menanggung." Gumamnya yakin.

Haruto tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi Hyunsuk yakin lelaki itu menunggu sampai mereka bertatap muka baru dia akan mengajukan pertanyaan mendetail. Haruto adalah lelaki yang sangat analisis, Hyunsuk menahan senyumnya. pikirannya kembali ke masa sekarang, dan menatap Jihoon yang seolah tidak selera makan.

"Kenapa kau tidak memakan makananmu?" Desis Hyunsuk, hanya sebuah desisan dan Jihoon terlonjak kaget, apakah dia sebegitu menakutkannya bagi jihoon.

"H-hyunsuk sajangnim." Jihoon menyebut nama Hyunsuk dengan pelan, di telinga Hyunsuk suaranya begitu merdu bagaikan ajakan bercinta.

"Sesuai perjanjian kemarin, aku akan selalu ada kapanpun kamu membutuhkanku." pipi Jihoon bersemu merah mengingat arti dari kata,

"Aku... bolehkah aku meminta waktu untuk diriku sendiri setiap harinya dari jam pulang kantor sampai jam sembilan malam?" Suara Jihoon terdengar tertelan dan takut-takut.

A ROMANTIC STORY ABOUT PARK JIHOON ( SUKHOON VER,)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang