Prologue

80.3K 4.3K 734
                                    

New York
13 Maret 1999

"Anakku sayang, lihat apa yang ibu bawakan untukmu~" sahut seorang wanita cantik dengan satu tangannya yang mengenggam keranjang ikat yang isinya dipenuhi oleh berbagai macam aneka cokelat.

Anak kecil yang dipanggil tersebut langsung saja berlari lalu memeluk kaki ibunya. Ia mendongak, mendaratkan senyum kecil hingga membuat wajah tampannya bertambah berkali kali lipat. Bahkan bunga bunga disana pun tampak tersipu malu ketika melihat tawa si kecil yang begitu menyilaukan.

Ivy selaku sang ibu merendahkan tubuhnya agar bisa sejajar dengan sang anak. Ia menyelami rupa putranya yang begitu menakjubkan. Ia menatap bola mata si kecil yang berwarna biru terang. Lagi lagi ia tenggelam dalam manik mata itu, begitu tenang layaknya lautan tanpa ombak.

Ahh.... bahagia rasanya karena mendapatkan sosok seorang putra yang berwajah tampan. Semenjak anaknya masih berada di dalam kandungan Ivy selalu berharap dalam hati jika anaknya ini akan terlahir indah seperti dirinya. Dan siapa sangka, ternyata harapan itu terwujud.

Ivy tak perduli dengan harta, Ivy juga tak perduli dengan cinta. Ia bahkan rela meninggalkan cinta pertamanya yang rupanya biasa biasa saja hanya untuk menikah dengan seorang pria kaya berwajah bak dewa yang saat ini sudah menjelma menjadi suaminya.

Karena rupa Ivy yang sangat menawan mudah baginya mendapatkan hati sang suami. Dan berakhir dengan ia yang mendapatkan seorang bayi yang rupanya jauh diatas dewa. So gorgeous!

Bisa dibilang, Ivy adalah sosok seorang wanita yang begitu tergila gila pada kecantikan. Apa yang berada di sekitarnya, apa yang terhubung dengannya harus indah sempurna tiada cela.

"Mommy, cokelatnya habis." ujar si kecil. Wajahnya belepotan akibat memakan cokelat.

"Ya ampun El!" seru Ivy tak percaya. Karena melamun ia jadi melupakan Elios yang mengambil keranjang cokelat dan memakannya sendirian.

Langsung saja ia berlari mengambil tisu lalu mengelap wajah tampan anaknya yang saat ini tertutup akibat noda cokelat.

"Bukankah Mom sudah bilang! perhatikan dan jaga wajahmu!" seru Ivy menatap El dengan nyalang. Elios yang ditatap seperti itu hanya bisa menunduk takut seraya bergumam dengan lirih "Ma maaf Mom."

Ivy menghela nafas lalu menggendong tampan kesayangannya. Ia berdiri lalu melangkah mencari keberadaan sang suami. Ternyata suaminya sedang menggoreng kentang goreng dalam jumlah yang banyak.

Ketika melihat kedatangan istrinya Key pun langsung tersenyum lalu memanggilnya "Kemari cantik." seru Key.

Mengangkat sebelah alis, bingung dengan apa yang dilakukan suaminya beserta para pelayan yang sedang berkumpul di taman ini.

Key meninggalkan tempat penggorengan lalu mendekati Ivy kemudian mengecup kening si cantik. Setelah itu Key mengalihkan perhatiannya pada anaknya kemudian mencubit pipi sikecil lalu menggendongnya penuh sayang.

"Hey boy, tubuhmu dipenuhi bau cokelat." imbuh Key. Ia mengangkat Elios tinggi tinggi lalu berlari kesana kemari menjadikan anaknya seolah burung yang terbang bebas diangkasa.

Elios tertawa geli dengan apa yang dilakukan ayahnya "Daddy Elios terbang." timpal El dengan senyum bahagia yang terpatri di wajahnya.

Am I Scary?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang