Why you Choose to Still with Me?

634 109 13
                                    

Mata mereka bertemu. Atmosfer canggung diantara mereka perlahan sirna. Hanya akan ada ucapan jujur yang akan disampaikan Jihyo untuk Taehyung.

"Kau sudah tahu tentangku lebih dari oranglain mengenalku. Dan aku tidak akan meminta maaf atas perilaku ku padamu. Itu salahmu ketika kau berusaha untuk menenangkanku" Ucap Taehyung dan Jihyo hanya mengangguk. Taehyung benar, seharusnya dia bisa kabur disaat Taehyung dalam keadaaan seperti itu, tapi entah kenapa hati kecilnya tidak pernah ingin melakukan hal ini.

"Aku tau. Dan aku tidak masalah dengan itu. Tapi aku mohon berhentilah melukai dirimu, kau bisa bercerita padaku kalau kau mau"

"Apa pedulimu?! Kau pikir aku butuh itu? Dan jika dengan melakukan itu menyakitimu juga, maka dengan senang hati aku akan menyakiti diriku sendiri mulai sekarang" Balas Taehyung.

Jihyo menggeleng. Jangan. Bukan ini yang Jihyo inginkan. Kenapa pria ini sulit sekali untuk diajak bicara.

"Kenapa sangat sulit untuk membuatmu mengerti? Aku hanya ingin supaya kau tidak terluka. Itu sangat menyakitkan. Aku bisa merasakannya, kau mungkin tidak percaya padaku. Tapi aku juga tidak tahu, mengapa aku juga sakit melihatmu" Ucap Jihyo.

"Kau selalu mengatakan, bahwa aku harus bertanggungjawab atas dirimu kan? Sampai sekarang aku masih tidak tahu apa maksud ucapanmu, dan kau pun juga tidak mau memberitahu. Lalu aku harus bagaimana?" lanjut Jihyo lirih.

Taehyung mengalihkan pandangannya dari mata bulat bersinar itu. Pikirannya berkecamuk. Sebenarnya apa yang ia inginkan? Jika tujuannya memang hanya membuat Jihyo menderita bukankah harusnya dia siksa saja Jihyo seperti budak? Tapi kenapa ia juga tidak bisa melakukannya?

"Kalau kau tahu dengan diriku membuatmu terluka. Why you still in here with me?" Tanya Taehyung. Pria itu kembali menatap manik mata bulat itu itu dalam terkesan datar.

Jihyo meneguk ludahnya kasar. Dia tidak bisa menjawab ini. Pertanyaan ini begitu sulit. Sama halnya Taehyung yang tidak mengetahui apa tujuannya, hal itu juga terjadi dengan Jihyo.

"Aku tidak tahu. Aku juga tidak mengerti, entah kenapa aku merasa kau salah satu masa laluku yang pernah aku lupakan. Kau mungkin tidak akan memberi tahu itu padaku, tapi aku akan mencari tahu sendiri akan hal itu" Ucap Jihyo yakin.

"Cih, kau yakin? Bagaimana kalau jika dengan berusaha mengingatnya, kau justru mati?" Taehyung mengingat ucapan Seokjin jika Jihyo tetap memaksa ingatannya, maka gadis itu perlahan akan mati.

Sedangkan gadis itu tetap membisu hingga sekarang. Apa yang dimaksud psikopat ini? Apakah jika dia berusaha mengingat maka dia akan mati? Bagaimana bisa? Darimana Taehyung mengetahui hal ini? Apa selama ini dia hilang ingatan? Semua pertanyaan itu baris beruntutan terpikir oleh otaknya.

"Mati? Jika memang begitu, maka biarkan aku mati" Ucap Jihyo lirih namun meyakinkan. Lantas pria berjulukan The Devil itu menatap mata bulat yang juga menatapnya nanar.

"Tapi aku tidak bisa membiarkanmu mati Jihyo. Tidak akan! Dendamku untuk membuatmu tersiksa bukan untuk terbunuh. Dan jika benar kau ingin mati, itupun juga harus karena diriku bukan ingatanmu" Batin Taehyung.

Jihyo kemudian mengalihkan pandangannya dan berjalan menuju almari milik Taehyung. Mengambil kemeja berwarna biru langit. Setelahnya ia kembali menuju ke hadapan Taehyung. Memberikan kemeja itu ditangannya.

"Gantilah dulu pakaianmu" Ucap Jihyo. Taehyung juga menatap Jihyo lekat. Melihat baju Jihyo yang sama sepertinya. Penuh akan darah. Seolah mengerti dengan tatapan Taehyung, Jihyo pun sedikit mengulas senyumnya. Sangat tipis.

"Aku akan berganti nanti saja. Sekarang kau gantilah dulu, setelah itu minum obat mu, ok?" Heol, ini seperti mereka sepasang kekasih bukan? Atmosfer apa ini?

The Lost Grace [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang