TAY DAN PRINCESS

220 12 0
                                    

Tinggalkan jika tidak menyukai, klik vote dan tulis komen untuk meng-apresiasi karya ku, terimakasih✨

----------------------------------------------------------

Tay mendapat pesan bahwa putrinya akan di lamar oleh seorang pria yang sangat di cintainya, dan sang putri meminta nya untuk menemui sang calon suami.

"Daddy!!!!!" Putrinya berteriak sangat keras dari pintu rumah mereka.

"Hai sayang, ada apa ni, bahagia banget" Tay menyambut putrinya dengan senyum bahagia.

"Fluke ngelamar aku dad, dan.."

"Dan?"

"Dia mau ketemu daddy, bisa kan?" Tay tau putrinya sedikit takut berbicara dengan nya.

"Tidak papa sayang, besok temui dia dengan daddy okey" Tay mengelus kepala putrinya yang memiliki senyum seperti planetnya.

"Oiya dad! Tadi Fluke kasih aku bunga, cantik bgt" putrinya berkata dengan semangat, seperti mendapat jutaan dolar.

"Mana coba yang bisa ngalahin cantik nya putri daddy"

Putrinya berlari kecil kearah sofa depan, rupanya ia menaruh bunga nya disana, ia hanya takut sang daddy akan marah padanya.

Putrinya berlari kecil kearah sofa depan, rupanya ia menaruh bunga nya disana, ia hanya takut sang daddy akan marah padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Cantik kan dad?"

"Iya cantik, tapi masih kalah sama cantiknya kamu" Tay menatap putri nya seperti menatap semestanya.

"Bunga nya cantik banget kaya papah ya dad" Putriny mulai menerawang ke arah pohon apel di belakang rumah mereka.

"Papah jauh lebih cantik dari bunga ini sayang" Tay ikut menerawang, tapi Tay memilih menerawang ke arah langit, berharap melihat hin nya disana.

"Papah pasti bahagia kan dad?" Suara putrinya terdengar sangat sendu.

"Tentu sayang, papah pasti sangat senang, bahkan ia berloncat bahagia melihat mu sekarang" Tay berusaha menghibur putrinya.

"Kalau aku gak lahir mungkin papah masih ada sama daddy, dan mungkin yang duduk disini bukan aku dad tapi papah" Okey, putrinya mulai menyesali kelahiran nya lagi.

"Tidak sayang, papah memang harus pergi, papah membiarkan Venus nya hidup, ia tau venus nya akan hidup lebih lama, ia tau venus nya dapat menjadi bintang paling hangat untuk orang orang sekitarnya" Tay berkata dengan senyuman di garis wajah nya yang semakin tua.

"Mengapa papah dan daddy selalu menyebutku venus?"

"Papah mu sangat suka segala hal tentang tata surya, planet yang sangat dia suka adalah venus, sedangkan planet yang sangat daddy suka adalah pluto, dan daddy merasa menyesal menamai papamu sebagai pluto, tapi tidak masalah, karna daddy dapat venus yang sangat cantik sebagai gantinya."

Tay mengelus rambut putrinya perlahan, ia seperti terbawa pada 13 tahun silam, saat putri nya berumur 6 tahun yang selalu bertanya dimana ibunya dimana papahnya, ia dulu hanya bisa menjawab papahnya sedang mengatur tata surya di langit, sangat konyol.

"Kau tidak pergi sayang?" Tay bertanya pada putrinya.

"OIYA?!! AKU HARUS PERGI, BYE DAD" putrinya mengecup pipi Tay yang sudah terlihat sudah ber umur.

Putri nya melewati ruang keluarga dimana ada foto papahnya disana

"Terimakasih pah, terimakasih sudah membiarkan aku merasakan bagaimana memiliki keluarga yang bahagia walau tidak ada dirimu, terimakasih sudah membiarkan venus mu tetap hidup, daddy bilang papah itu plutonya, papah memang hilang dari garis tata s...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Terimakasih pah, terimakasih sudah membiarkan aku merasakan bagaimana memiliki keluarga yang bahagia walau tidak ada dirimu, terimakasih sudah membiarkan venus mu tetap hidup, daddy bilang papah itu plutonya, papah memang hilang dari garis tata surya meninggalkan matahari, tetapi papah tetap hidup pah, tetap hidup abadi di hati venus mu"

Setelah melakukan monolognya dengan foto papah, ia pergi meninggalkan rumah untuk pergi dengan fluke, meninggalkan Tay di belakang rumah dengan senyum sendu nya, dan tatapan rindunya pada sang kekasih.

"Terimakasih hin, sudah meninggalkan ku dengan seorang putri yang sangat cantik, ia sudah bertambah dewasa, ia akan menikah, seperti kita dulu, hanya aku berdoa semoga tuhan tidak mengambil sang venus dari garis tata surya, aku aka benar benar kehilangan poros ku jika itu benar terjadi."

Tay tersenyum sejenak menatap langit lalu masuk kedalam rumah yang menyimpan begitu banyak kenangan matari dengan planetnya, pluto.

-tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-tbc

venus dan pluto [TAYNEW] [ONESHOOT] [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang