lembar pertama.

162 39 8
                                    





chapter ini harusnya
aku up kemaren, tapi akunya
ngaret bgt hshshs, sorryy.

anw, happy reading !

anw, happy reading !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Lo bisa diem ga anjing?"


"Ga."

"Diem babi, gue lagi nulis." geram Junkyu. Ia mencubit pinggang Haruto dengan kencang.


"Junkyu, jaga omongan kamu. Ngga sopan."

Haruto menjulurkan lidahnya dan tersenyum penuh kemenangan. "Siapa sih bu yang suka mejanya ditendang-tendang pas lagi nulis?!"


"Ya tapi kamu bisa bilang dengan cara yang baik, Junkyu."

"Haruto mah mana bisa dibilangin baik-baik bu, ngelunjak yang ada." gumam Junkyu.

"Lagian begitu doang, baperan amat." kata Haruto malas.

"Bukannya baperan anjir. Lo ngeganggu!"

"Bikinnyi bipirin injir. Li ngiginggi!" ledek Haruto. Membuat Junkyu semakin kesal, kesal dan kesal, rasanya ingin meledak saja.

"Kalian mau berhenti atau mau ibu keluarin dari kelas?"

Junkyu menunjuk Haruto dengan tidak santainya. "Haruto minta maaf dulu lah bu! Apa-apaan."

"Dih apaan? Gue? Minta maaf sama lo? Ga, gamau." ya orang ngga salah, ngapain minta maaf, pikir Haruto.

"Harus pokoknya."


"Kamseupay dik Junkyu." kata Haruto, sambil menunjukkan ekspresi jijik (?).

"Bangs–"

"Sudah! Kalian berdua keluar sekarang, cepat!"







━━━━━━━

[ NEXT | DELETE? ]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙚𝙣𝙚𝙢𝙮.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang