fyi ini SPECIAL CHRISTMAS EDITION ^^ plus karena mood ku lumayan baik hehe...
Sudah empat jam pemuda itu tidak keluar dari arena. Ia terus berlatih dan berlatih di atas es dingin itu. Tak peduli sudah berapa kali ia jatuh tersandung kakinya. Jake yang melihat hal itu dari counter makanan ringan pun menghampirinya dari samping arena.
"Hey, apakah kau tidak kelelahan? Kau sudah empat jam disini, sedikit lagi kami akan tutup," ujar Jake kepada pemuda yang saat ini berdiri di tengah arena skating itu.
"Satu jam lagi, kumohon... Aku harus bisa melakukannya," jawab pemuda itu kepada Jake sambil menggenggam erat kedua tangannya di depan dada.
Melihatnya berputus asa, Jake dengan berat hati mengiyakan. "Hingga jarum jam panjang menunjuk angka tiga lagi, selebihnya aku akan mengusirmu dari sini," Jake menanggapi dengan kesal.
Pemuda itu hanya tersenyum senang kepada Jake sambil membuat bentuk hati yang besar menggunakan tangannya. Ia pun mulai berlatih lagi.
Sementara Jake hanya dapat menghela nafas berat sambil mengusap wajahnya kasar. Karena Tuan Kim si pemilik arena skating kecil itu akan ke Busan selama dua minggu, Jake-lah satu-satunya orang yang dapat ia percaya untuk mengurus bisnis kecil-kecilannya itu.
Selain ia telah bekerja di tempat itu selama 6 bulan, ia pun ditawarkan gaji 2x lipat oleh sang atasan. Mau tak mau tawaran tersebut diterima untuk menambah tabungan Natal-nya.
Dengan sabar Jake kembali lagi ke tempatnya di balik counter makanan ringan, memantau pemuda tersebut dan jam yang tertera di seberang arena. "Hoaaeeeehhhmmm... Aish, seharusnya aku sudah di apartemen dan menonton I-LAND bersama Layla sekarang jika bukan karena bedebah itu," keluh Jake sambil mengambil jus jeruk dari kulkas kecil.
"Berterima kasihlah kepada ibuku yang telah melahirkanku dengan penuh kesabaran kau orang asing tidak tahu waktu," sesudah mengoceh tak jelas begitu, Jake pun duduk dan menikmati jus-nya.
Selama 30 menit pemuda itu terus menerus mencoba melakukan triple lutz jump yang sempurna di arena. Bahkan ketika ia terjatuh pun ia terus berdiri dan mengulanginya lagi. Hingga pada akhirnya,....
"YESS!! YESSSS!!!!! YUHUUUU!!!! Akhirnya Park Sunghoon, akhirnya... Arghh..." pemuda bernama Park Sunghoon itu lalu mendudukan dirinya di atas permukaan arena es yang sudah tidak rata lagi akibat permainannya tadi. Sedangkan Jake dengan tak sadar tertidur di balik counter makanan ringan sehabis meminum jus jeruk-nya.
Sunghoon yang tak sengaja melihat lelaki bermarga Shim itu tertunduk saat tidur pun terkekeh pelan, "Dia lucu saat tidur," ujar Sunghoon. Sedetik kemudian ia lalu berseluncur ke arah luar arena dan menanggalkan sepatu skating-nya, diganti dengan sneaker converse high hitam-nya yang ia simpan di dalam tas.
Setelah itu ia pun menghampiri Jake. "Hey... Psstttt... Hey bangun, tidurlah di rumah kau putri tidur," ucap Sunghoon sambil menepuk-nepuk pipi Jake pelan. Jake yang merasa pipinya disentuh oleh sesuatu yang dingin pun terbangun dan mengucek-ngucek matanya. "O-ohh, kau sudah selesai? Jam berapa sekarang?" tanya Jake setengah sadar.
"Sekitar 23:15, aku selesai lebih awal ternyata hehe... Terima kasih telah membiarkanku berlatih tadi," jawab Sunghoon ramah.
Jake hanya mengangguk-angguk sambil mencoba berdiri dengan kondisi setengah sadarnya. Dengan cepat tanggap-nya Sunghoon membantu Jake berdiri lalu memberikannya sebotol air mineral yang ada di meja counter. Pemuda Shim itu menerimanya lalu menenggaknya hingga habis. Sedetik setelah itu ia pun kembali sadar. "Tanganmu dingin sekali omong-omong," ujar Jake setelah minum.
"Ah iya, biasanya begini setelah latihan," Sunghoon lalu memasukkan tangannya ke dalam hoodie abu-abunya. Tanpa alasan apapun Jake pun mengambil dua hot-pack dari laci meja counter dan memberikannya kepada Sunghoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] snowflake | sungjake
FanfictionSiapa sangka, cinta itu jatuh tiba-tiba dalam 12 hari sebelum natal? ※ boys love, bxb ※ short story ※ christmas edition