Kebenaran

4.3K 553 62
                                    

Bukan hanya Shina, seluruh pelayan dalam mansion dibunuh habis habisan oleh Daisuke. Emosi Daisuke pun kian memuncak setelah menyadari adanya pelayan yang tak ada di mansion.

Daisuke terkekeh,"Kamei dan Saeki ya."

Tangan Daisuke sepenuhnya berlumur cairan merah berbau amis, matanya menunjukkan ambisi yang sangat kuat untuk menemukan kepunyaannya.

Malam itu darah para pelayan menghiasi seluruh penjuru mansion.

Haru POV

Setelah berhasil keluar dari mansion mereka berempat pergi menggunakkan mobil pribadi Suzue. Entah kenapa sekarang Haru merasa gelisah, dulunya Haru memang mendambakan kebebasan tapi sekarang rasanya berbeda.

Sepertinya Haru gelisah mengingat tentang Daisuke. Haru dan Kamei duduk di belakang sedangkan Suzue menyetir mobil di depan dan duduk bersebelahan dengan Saeki.

Kamei tentunya sadar akan raut kegelisahan yang dipancarkan Haru.

Kamei menghela napasnya, "Katou." Panggil Kamei.

"Ah iya kenapa?" Tanya Haru.

"Kenapa kau malah terlihat tak senang, ayo senanglah akhirnya kita bisa bebas dari penjara itu." -Kamei

"Aku hanya khawatir bagaimana dengan keadaan Daisuke-sama." Ucap Haru sembari menunduk.

"Hei kau benar-benar tak tau ya bagaimana tuan kita?" -Kamei

Haru hanya diam, dan pada saat itu Kamei memanfaatkan waktu dengan memceritakan seluruh kejadian pembantaian maupun ancaman yang diterima Kamei.

Haru menatap Kamei tak percaya, "Tidak, Daisuke-sama tidak seperti itu."

"Yang benar saja kau tak percaya dengan perkataanku? Dia sudah gila, dia bukan manusia, lihat. Bahkan dirimu saja disakiti olehnya kan." -Kamei

Haru terdiam sejenak menggengam beberapa luka di tubuhnya termasuk bekas luka pengikat di leher. Memang benar Haru penah muak akibat perlakuan kasar Daisuke dalam seks, itu memang sakit tapi rasanya tak sesakit saat melihat Daisuke bersama orang lain.

Pada saat itu ada beberapa momen manis bersama Daisuke yang melintas di kepala Haru, Haru mengingat beberapa sentuhan lembut serta tatapan hangat yang diberikan Daisuke.

"Aku percaya Daisuke-sama punya hati." -Haru

"Hah?! dia tak punya hati Katou, dia-"

"Tuan Katou benar Kamei." Suzue memotong ucapan Kamei.

"Daisuke san memang punya hati, aku juga tau jika Daisuke san memiliki perasaan padamu tuan Katou." -Suzue

"Jadi jika dia punya hati kenapa dia menyakiti tuan Katou?" Tambah Saeki.

"Sepertinya dia hanya tertutup oleh obsesi yang sangat besar, yang menyebabkan dirinya menganggap bahwa tuan Katou harus menjadi miliknya." -Suzue

Haru diam berusaha mencerna perkataan yang dilontarkan Suzue, ada perasaan senang pada hati Haru mengetahui jika Daisuke mempunyai perasaan padanya.

"Tapi dia sudah gila, masa saat kita ingin menyentuh dan mendekati Katou saja tak boleh." Ucap Kamei seraya mencubit pipi Haru.

"Seperti yang kubilang sebelumnya Daisuke san memiliki obsesi yang sangat besar pada tuan Katou, dan jika Daisuke san sudah beranggapan bahwa tuan Katou miliknya dia takkan segan melukai atau bahkan membunuh orang yang mendekati miliknya." -Suzue

"Ah aku mengerti. Itu sama seperti saat kau punya mainan kesayangan Kamei, kalau kau punya suatu benda yang menurutmu kau suka, kau pasti akan menjaga benda itu kan atau bila ada orang yang ingin meminjam kau pasti akan berpikir 2 kali saat ingin memberikannya." -Saeki

"Benar kata Saeki san, tapi yang kulihat dalam konteks Daisuke san dia lebih ingin melindungi miliknya dan juga tak ingin membiarkan orang lain menyentuhnya. Mungkin Daisuke san takut jika tuan Katou dirusak oleh orang lain atau lebih parah lagi jika tuan Katou berpindah tangan menjadi milik orang lain." -Suzue

"Jadi kita tafsirkan Katou sebagai barang ya." Ucap Kamei seraya memegang dagunya seolah berpikir.

"Jadi intinya Daisuke-sama sangat menyayangi tuan Katou." -Saeki

"Iya, perasaan dan obsesinya berjalan kuat sehingga menyebabkannya menjadi seperti itu." -Suzue

Hati dan otak Haru kini berperang. 'Aku tau itu, Daisuke-sama pasti menyayangiku, tatapan dan sentuhan itu bukanlah sebuah kebohongan. Kupikir kenapa Daisuke-sama bermain bersama orang lain karna dia tak ingin menyakitiku dengan obsesi selera fetishnya.'

"Kurasa ini keputusan yang tepat untuk tuan Katou agar sementara menjauh dulu dari Daisuke san." -Suzue

"Semoga saja dengan kehilangan tuan Katou membuat Daisuke san sadar dan merubah sikapnya." Tambah Suzue lagi.

"Suzue san." Panggil Haru.

"Ada apa tuan Katou?" Tanya Suzue.

"Antar aku kembali ke mansion." -Haru







Listen To Me! || DaiHaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang